06 February 2009

Kecil Tapi Indah



kecil..
Ya itu aku..

Dalam segala keterbatasanm, dan hal ini mungkin yang paling menonjol dari sisi aku.
Fine !!
Aku berusaha memandang positif hal ini.
Tahu Bonsai ??
Ya..
pasti nama ini gag asing lagi. Paling enggak, pasti pernah diliat.
Bentuknya kecil tapi indah. Berharga jutaan rupiah. Mempunyai nilai seni yang tinggi. Dan Bonsai hanya dimiliki oleh mereka yang sangat amat berselera tinggi.

bukan bermaksud memasukkan aku dalam kategori Bonsai. Tapi setidaknya setiap yang kecil itu tidak selamanya buruk. Dan kecil itu bernilai mahal.

heheh..
setuju atau enggak,
Aku akan selalu bernilai mahal !!


-Postingan Yang Aneh-

1 comment:

kalibuik_bacilapuik said...

yoi..yoi..!!!
mmm mengapa yah ??
hehehehe

Saya memaknai kata itu dengan menghargai hal2 atau benda2 kecil yang terkesan sepele, bahkan kadang tidak diperhitungkan sebagai sesuatu yang sangat berharga dan menjadi penentu keberhasilan. Bahkan hingga anak kecil yang punya ide2 cemerlang dan ungkapan yang jernih, yang sering dianggap angin lalu oleh orang dewasa
-----------------
ada lagi ..... !!!
-----------------
Tidak selamanya hal yang kecil tidak ada artinya.

Ingatkah tentang kisah seorang pelacur, yang melihat seekor anjing kehausan, kemudian ia mengambil sepatunya untuk dijadikan timba dan menimba air dari sebuah sumur, untuk diberikan kepada anjing yang kehausan itu. Ternyata rasa kasihnya kepada seekor binatang lebih berat timbangannya daripada dosa-dosa di masa lalunya.

Ada sebuah hadits yang mengatakan bahwa kelak ada orang yang bermain-main di dahan pohon di surga, dikarenakan orang itu selama hidup di dunia suka menyisihkan dahan-dahan pohon pengganggu jalan.

Abu Dhomdhom, seorang yang sangat miskin sampai-sampai dia tak mampu bersedekah dengan harta, ternyata ia mampu “bersedekah” dengan cara mengikhlaskan perilaku buruk orang lain kepadanya.

Jaman dahulu, orang-orang miskin mengadu kepada Rasulullah. Mereka iri kepada orang-orang kaya, yang dengan mudah bisa bersedekah dengan hartanya. Rasulullah pun menjawab, “Setiap tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir yang kalian ucapkan adalah sedekah.”

Bahkan, senyum untuk saudara kita juga bernilai sedekah di mata Allah.yoi..yoi..!!!
mmm mengapa yah ??
hehehehe

Saya memaknai kata itu dengan menghargai hal2 atau benda2 kecil yang terkesan sepele, bahkan kadang tidak diperhitungkan sebagai sesuatu yang sangat berharga dan menjadi penentu keberhasilan. Bahkan hingga anak kecil yang punya ide2 cemerlang dan ungkapan yang jernih, yang sering dianggap angin lalu oleh orang dewasa
-----------------
ada lagi ..... !!!
-----------------
Tidak selamanya hal yang kecil tidak ada artinya.

Ingatkah tentang kisah seorang pelacur, yang melihat seekor anjing kehausan, kemudian ia mengambil sepatunya untuk dijadikan timba dan menimba air dari sebuah sumur, untuk diberikan kepada anjing yang kehausan itu. Ternyata rasa kasihnya kepada seekor binatang lebih berat timbangannya daripada dosa-dosa di masa lalunya.

Ada sebuah hadits yang mengatakan bahwa kelak ada orang yang bermain-main di dahan pohon di surga, dikarenakan orang itu selama hidup di dunia suka menyisihkan dahan-dahan pohon pengganggu jalan.

Abu Dhomdhom, seorang yang sangat miskin sampai-sampai dia tak mampu bersedekah dengan harta, ternyata ia mampu “bersedekah” dengan cara mengikhlaskan perilaku buruk orang lain kepadanya.

Jaman dahulu, orang-orang miskin mengadu kepada Rasulullah. Mereka iri kepada orang-orang kaya, yang dengan mudah bisa bersedekah dengan hartanya. Rasulullah pun menjawab, “Setiap tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir yang kalian ucapkan adalah sedekah.”

Bahkan, senyum untuk saudara kita juga bernilai sedekah di mata Allah.