23 November 2010

Netral.

Bulan ini, banyak hal baru di mulaii.
Berita pernikahan, dari orang terdekat telah terlaksana.
ada laura dan yg terbaru kak zulham.
dan babak baru dalam sejarah organisasi pun dimulaii.

Selamat Menempuh Hidup Baru Untuk mereka
:)



Pernikahan Laura, bukannya hanya memberikan efek dramatis yg luar biasa. Tapi juga membuat saya menemukan fakta, dan jawaban [mungkin] atas setiap pengalaman yg selama ini saya rasa.
bukaaan !
bukan setiap pengalaman ding.
beberapa pengalaman tepatnya.

Setelah di jemput oleh saudara laura, dan "accident" lupa mempersiapkan kado [i'm so sorry laura]. saya dan siti sukses kalang kabut. Belum lagi rumah siti yg mendadak terkunci. Dalam keadaan rumah kosong.

terlepas dari segala kendala menjelang berangkat ke pernikahan laura.
percakapan saya, sesi saling curhat dengan siti kembali terjalin. setelah hampir 1 tahun ritual ini hilang dari agenda persahabatan kami.

hmm..
sudah bisa ditebak. hormon remaja kami masih melekat dan meledak-ledak.
tapi saya tidak begitu banyak cerita, selaen keluhan tentang dunia kampus yang mulai menjemukan.

Dan disini, pelan-pelan mulai terbuka. siti menceritakan beberapa hal dalam bagian hidupnya saat ini untuk di bagi kepada saya.
saya paham dan bisa menilai lebih objektif. dan tentu saja, saya sekarang tidak berpihak kesiapapun saat saya memberikan sudut pandang saya. saya merasakan, bahwa sebenarnya kita dihadapkan pada sesuatu yg simpel, dan sudah tahu jawabannya atau langkah apa yang harus kita ambil, namun biasanya kita akan dikuasai oleh EMOSI yang kadang menipu.

hmm..
utk lebih memberikan contoh konkrit. saat saya masih begitu akrab dan hampir menghabiskan 9-10 jam bersama siti dalam sehari. setiap kali ada masalah yg menghampiri. masalah apapun itu. dari cinta ala ababil, musuh2an dengan teman kelas sebelah sampe masalah keluarga. Saya atau pun siti sering sekali mengeluarkan kalimat " duh, gimana ya? aku bingung neh. harus gimana ya ? "

ternyata, menurut analisa saya. saat itu kita dikuasai oleh EMOSI yang menipu. Persahabatan, hubungan yang dekat. membuat kita sulit bersikap objektif dan terbawa emosi siempunya masalah. karena kita merasa senasib dan sepenanggungan. kita jadi sulit melihat masalah secara jernih. saat kita tidak bisa melihat masalah secara jernih, kita akan turut dalam emosi siempunya masalah. ikut sedih, ikut marah, ikut menangis, ikut tertawa dan ikut merasa sakit hati. padahal, saat itu teman dekat kita hanya butuh pendapat, saran dan argumen yang masuk akal untuk dia pertimbangkan. kita gg bakal bisa memberikan penilaian yg objektif, jika perasaan kita terkontaminasi oleh emosi dia. tapi jika telah berhasil bersikap objektif dan bisa melihat masalah dengan jernih, mau ikutan merasakan emosi yang sama ya monggo. untuk solidaritas, maka bersedih bersama juga gag masalah :D hehehe

nah, itu menurut saya. kenapa waktu itu saya sulit sekali memberikan solusi yg terbaik buat orang-orang sekitar saya. karena, belum apa-apa saja. mendengar setiap keluh kesah mereka saya pasti larut dalam emosi sii pencerita. dia bercerita tentang kekalutannya, eeh kita ikutan kalut ! dia bercerita kesedihannya, eeh kita ikutan menangis. klo sudah begini, kalimat yang muncul " sabar yaa, aku juga bingung neh mesti gimana :( "

Jadi solusinya menurut saya jika ingin memberikan saran, dan jalan keluar yg terbaik buat teman kita. cobalah bersikap netral. dan jangan mau larut dalam emosi sii pencerita. karena kadang emosi yg muncul menyulitkan kita untuk bersikap objektif.

eneweii.
ini hanya pengalaman pribadi, yang kemudian saya ambil kesimpulan dan kaitkan dengan sejarah masa lalu saya. boleh jadi, anda pembaca berbeda pendapat dengan saya.
silahkan !

hahaha..
Desy Oktafia,
Berbacot ria
:D

03 November 2010

Congratz Hunny

Saat memposting tulisan ini, saya dalam keadaan yang berbunga-bunga.
:D

Suatu sore yang indah.
saya mendapatkan sms dari no Asing.
" Lagi apa desy ? "
hmm..
krn nonya gg kesave di hp ti phone saya.
saya pun bertanya kembali
" ini siapa ?"
beberapa detik kemudian " LAURA "

Laura !
terakhir bertemu saat kami buka puasa bersama di MM.



saya ingin cerita bukan tentang sms singkat dia. Laura emang tipe orang yg hobiii sekali sms dg kalimat yg pendek dan singkat. ampe kadang bingung mesti balas apa lagi.
dia lebih suka menelpon.

ditengah sms'an kami. tanpa kalimat pembuka, dia langsung mengetik " say aku nikah 13.10.10 "

DOOR !
sumpah !
saya kaget hampir pingsan.

selaen bingung dengan calon suaminya siapa.
kabar ini terlalu cepat rasanya sampai ditelinga saya.

langsung saya telp sahabat saya yang kurus ini :)
ternyata benar. dia akan menikah tanggal 13 bulan november tahun ini.

huh !
rasanya begitu cepat waktu berlalu.
rasanya baru kemaren kami lulus SMP.
rasanya pun baru beberapa detik yang lalu kami duduk bersama.
sambil ngerumpi ala anak smp.
dan main tebak-tebak "siapa yang nikah duluan "
ditengah gelak tawa kami. aku pun di tuding akan menikah duluan.
aku hanya tertawa terbahak-bahak dan tertawa tanpa henti.

kebingungan semakin melanda.
setelah saya dengar calon suaminya adalah pacar dia sejak SMK.
kabar terakhir saya dengar, mereka putus dan pacarnya (sekarang calon suaminya) menikah dg orang laen.

ternyata mereka jodoh. pacarnya itu tidak jadi menikah dengan orang laen.
Kuasa Allah atas segala yg terjadi dengan hubungan mereka.
dan akhirnya mereka menikah. [sebentar lagi menikah maksud saya]

sejujurnya, masalah teman menikah saya sudah punya banyak cerita.
dari yang dulu sekelas. sekarang sudah melahirkan.
atau teman sekolah yang laennya yang baru hamil ato baru saja menikah.

tapi poin terpenting yang saya dapat dr kisah teman saya adalah..
SEJAUH APAPUN KAMU MENGHINDAR DARI SESEORANG, KALO TAKDIR ALLAH JODOH. AKAN ADA CARA UNTUK MEMBUAT MEREKA BISA SALING MENERIMA DAN BAHAGIA ATAS TAKDIR ALLAH ITU.

saya sempat menyaksikan curahan hatinya saat gusaar mengahadapi pacarnya ini [dulu]
tumpahan air mata karena merasa tersakiti [dulu]
amarahnya yang tak dpt tersalurkan..

kami sepakat [saya dan siti ] menempatkan laura sosoknya yang dewasa diantara kami.
jadi kalimat dan petuah paling bijak memang keluar dari mulut laura.
tapi saat laura dalam kebimbangan. saya dan siti pun sepakat untuk diam. karena kami sulit memberikan solusi buat dia.

Laura, selaen dewasa.
dia juga selalu menjadi penengah diantara saya dan siti. pernah saya bertengkar dengan siti.Laura dengan setia mendengar ocehan tidak penting saya melalui telp dg berderai air mata. Toh, akhirnya saya dan siti rujuk kembali :D

Slalu indah untuk di kenang.
beberapa hal tentang laura yg tercatat jelas di memori otak saya dari mengenal SMP hingga saat ini.

* hitam manis dengan senyum yg menggoda
* berlesung pipi yang aduhai [hahaha]
* rambut selalu rebonding/ smoothing
* tertawa sering tertahan tidak lepas
* tidak makan daging sapi
* selalu menolak ide-ide nakal saya dan siti jaman kami sekolah dulu
* pinter nyanyi dangdut [ serius !]
* paling kurus diantara saya dan siti
* jago naek motor, sedangkan saya dan siti tidak tau sama sekali tentang motor
* apa lagi ya ??

oke deh..
kembali lagi membahas pernikahan lauraa.
saat bertemu senin kemaren. saya dengan semangat '45 menemuinya. ingin mendengarkan setiap detail prosesi lamaran, perasaan yg muncul saat itu. bagaimana ia memutuskan untuk menerima pinangan itu dan mantabh untuk menikah..

dan pertanyaan cerewet laennya dari mulut saya.

dan sungguh santai jawabannya. Kebanyakan hanya di jawab dengan senyuman.
dan yang paling aneh " kami uda belapuk des pacarannya "
hahahaha
bisa ya jangka waktu pacaran menjadikan prosesi lamaran menjadi belapuk !

akhirnyaaa..
semoga ini pernikahan yang membawa laura menuju keberkahan hidup.
:)

*gg sabar nunggu tanggal 13 november 2010