23 June 2012
Ujian untuk Saya ( Part 1)
Mama saya hanya memiliki dua anak. Yang pertama saya, dengan kondisi tubuh mungil imut. Tinggi hanya 150 dan berat badan tak pernah lebih dari 45 kg. sedangkan yang kedua adik saya berbadan super besar. tinggi lebih dari 170cm dan berat badan selalu diatas 60 kg. adik saya memiliki pertahanan tubuh yang super luarbiasa. Makan apapun nyaris tak berefek pada kesehatannya. Selama ini, adik saya nyaris tak pernah memiliki riwayat penyakit berat. Kontras dengan saya.
Saya tak mengerti mengapa badan saya tumbuh mungil seperti ini. Tapi tetap saya syukuri. Alhamdulillah. Saya pun kerap bersentuhan denga obat-obat kimia dokter. Alhamdulillah, semoga menjadi penggugur dosa. Aamiin.
Ketika saya SD, saya kerap sesak napas. Terlebih saat bersentuhan dengan dingin. Dijawa tengah, magelang suhu udara sangat dingin. Bahkan jam 10 pagi pun masih banyak yang enggan keluar dari selimut. Mungkin efek itu atau apalah saya tak paham. Sejak SD saya sudah sering keluar-masuk rumah sakit. Di ronsen dada, hingga rutin menelan pil. Saya tak paham sakit apa kala itu. Saya hanya menuruti saja saat diajak kerumah sakit. Syukur, beranjak besar saya tak pernah sekalipun sesak napas atau merasakan nyeri dada. Saya sembuh total dari penyakit itu. Menjelang SMP, saya kembali sakit. Sakit demam berdarah. Itu mula saya merasakan sakit dibagian pinggang. Hingga dokter menyatakan saya terkenan demam berdarah. Sakit itu pun sembuh. Selebihnya saya memang kerap demam. Apalagi kalau kegiatan saya sedikit padat atau berbeda dari jadwal biasanya. Badan saya sudah menunjukkan gejala demam. Beranjak SMK, lain lagi penyakit yang menghinggap. Saya pernah kecelakaan sampai punggung belakang saya tak dapat digerakkan kurang lebih dua tahun. Saat itu saya kelas dua SMK. Akhirnya SMK, tahun 2008 saya kembali bersinggungan dengan rumah sakit. Saat itu urin saya mengandung darah lebih dari 70%. Alias berwarna merah pekat. Saya pikir akibat makanan saya, saya merasakan nyeri di bagian pinggang kanan. Dokter menyatakan bahwa saya infeksi saluran kandung kemih dan gangguan ginjal.
Akhir tahun lalu, saya pun kembali terkena Infeksi saluran kandung kemih. Sekitar November 2011. Syukur tak lama saya sakit. Infeksi segera negative. Beberapa bulan kemudian, dokter menemukan kista diperut saya. Astaghfirullah, makanan saya kembali steril. Saya bahkan selama sebulan makan sayur hambar dan minum air putih dalam jumlah banyak. Belum sembuh total. Gangguan sakit perut bawah, sakit perut bagian kanan sering saya rasakan hilang timbul. Sudahlah, saya tak perlu menghiraukan. Mungkin akan hilang dengan sendiri.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment