03 June 2012

Pelajaran Berharga

Senin, 28 Mei 2012. Saya menatap lemas layar HP saya. berharap segera mendapatkan sms atau telp yang saya tunggu. Perasaan was-was, gusar mulai menjangkit. Tepat Seminggu menjelang opening bakso somat impian saya. impian untuk memiliki usaha sendiri, ternyata tidak mudah. Investor yang sudah mengatakan berhasrat join dengan saya mendadak hilang berita. Tempat yang menjadi cikal bakal usaha sudah saya ajukan Don’t Payment alias DP. Namun investor tak juga memberikan tanggapan.

Hari sebelumnya, tepat hari minggu 27 mei 2012 saya bertemu dengan calon investor saya. tester yang terdiri dari bakso dan mie siap saya hidangkan. Pujian-pujian positif pun saya dapatkan walau masih ada kritikan disana-sini. Namun saya optimis mampu mengembang usaha bakso ini. Surat perjanjian kontrak pun sudah saya kirim via email. Jika ada hal-hal yang ingin ditambahkan oleh investor dan tetap tak mendapat jawaban.

Memang, Allah lah pemilik segala ketentuan. Sebagus-bagusnya scenario, harapan tetap saja Allah maha penentu segala hal. Saya tau diri tentang hal ini. Jika Allah belum berkenan, tak akan mampu walau melangkah selangkah pun.

Saya menangis sedih sore itu. Rasanyaa impian yang sudah dekat sekali, sudah akan saya genggam. Mendadak batal begitu saja. Dan saya memikirkan DP yang sudah saya berikan untuk calon tempat usaha saya. Hanya Rp 100.000. tapi mampu memompa saya untuk menyelamatkan warung bakso ini agar tetap berjalan. Saya tak ingin rugi walau hanya Rp 100.000

Mama saya panggil, saya ajak menghitung kembali modal yang dibutuhkan. Saya hilangkan item-item yang bisa dihilangkan atau pembeliannya bisa ditunda saat uang sudah berkumpul. Hasilnya jumlah modal yang dibutuhkan nyaris merosot tajam bahkan lebih dari 50% dari total awal yang saya butuhkan.

Saat kemudian bertanya dengan mama. Bisakah membantu saya mengumpulkan modal yang dibutuhkan untuk buka warung bakso ? mama jawab BISA ! entah karena kasihan melihat saya sudah menangis atau memang melihat potensial untung besar diusaha rintisan saya.

Agar tak terlalu memberatkan mama, saya mencoba membuat list teman-teman yang menurut saya mampu memberikan pinjaman. Mulai dari Rp 500.000 hingga Rp 1.0000.000. sudah terkumpul 5 nama dari teman-teman yang ingin saya pinjamin. Melihat saya mengumpulkan daftar teman, kemudian mama bertanya berapa total yang bisa saya himpun dari teman-teman saya itu. Melihat nominalnya, Alahamdulillah, mama saya bersedia meminjamkan uang. Sisanya saya tambah sedikit simpanan dan pinjam dengan seorang teman terpercaya. Hasilnya ?? SAYA SIAP MEMBUKA USAHA BAKSO SOMAT walau opening diundur 1 minggu dari jadwal yang sudah saya tetapkan.
Mungkin, jika saya tidak DP Rp 100.000 untuk tempat, saya akan ikhlas dan menyerah setelah kehilangan investor. Namun karena tidak mau rugi Rp 100.000. saya bertekad untuk TETAP berjualan walau dengan modal seadanya.

Akhirnya saya bersyukur. Alhamdulillah saya sudah DP Rp 100.000, membuat saya tak rela jika harus menyerah dan membuang Cuma-Cuma uang Rp 100.000 itu. Lain kali, setiap akan usaha. AKAN SAYA BERIKAN DP !

tentu saja, saya semakin mengenal pribadi orang :)

No comments: