Alhamdulillah, rezeki memang sudah digariskan Allah sejak kita dalam kandungan. Tertera jelas di lauhul mahfudzNya. Saya memang sudah bercita-cita membuka usaha sendiri sejak saya SMK. Walau setiap saat selalu berubah jenis usaha yang ingin saya wujudkan, namun mimpi itu tak pernah padam. Seiring berjalannya waktu, apalagi menjelang kelulusan kuliah. Saya menyadari bahwa membangun usaha sendiri itu butuh modal, selain tekad.
Saya tidak berputus asa, namun sedikit merubah strategi. Saya mengalah atas segala gengsi yang terlanjur dilabelkan, meredam sedikit ego yang meluap-luap {sebagai mahasiswa yang siap terjun kedunia entrepreneur, masa’ saya menjadi karyawan sih *sombong*}. Saya memutuskan kerja. awalnya agak sedikit sulit. Entah karena tidak sesuai dengan jiwa ‘karyawan’ atau memang saya yang keras kepala. Penyesuaian demi penyesuaian saya lakukan. Syukur mendapat lingkungan yang benar-benar mendukung saya sebagai karyawan berstatus mahasiswa semester akhir. Segala izin dipermudah, jobdesk tidak rumit dan banyak. Pokoknya kebanyakan saya hanya duduk didepan meja computer dan online, memang bukan karyawan yang produktif.
Mbak ningsih, orang yang menyalurkan saya kerja dan orang yang menerima saya magang. Sekaligus Bersedia mewujudkan mimpi saya. mbak ningsih bersedia menjadi penanam modal. Gembira sekali saya ! ini impian yang sangaaaaaaaaaatt dekat menuju nyata. Saya tinggal meyakinkan, membuat proposal bisnis dan tentu saja presentasi. Tidak mudah, tapi saya akan kerahkan semua kemampuan saya untuk meng-GOAL-kan proyek ini.
Marii..
Selangkah lagi menuju impian.
Kamu pasti Bisa !!
No comments:
Post a Comment