17 December 2011
Akhir dari MAGANG
Sabtu 17 Desember 2011 magang saya resmi habis. seharusnya tanggal 10 desember kemarin. Namun ada beberapa hal dikantor yang menyebabkan kemunduran masa magang saya. awalnya saya sangat amat tidak nyaman berada disini. Kaget dengan pekerjaan magang yang ‘lumayan’ banyak. Kaget dengan situasi kantor yang kadang ‘mencekam’. Kaget dengan berbagai konflik baru yang saya temui. Dan kaget ternyata banyak keramahan juga disana.
Awalnya saya sempat berpikir, mungkin salah menentukan tempat magang. Tapi ini sudah menjadi pilihan. Hanya tanggung jawab yang bisa saya berikan. Bertanggung jawab terhadap segala pilihan. Namun setelah menjalani hari-hari lebih dari dua bulan. Saya baru menemukan beberapa manfaat dari tempat magang saya. jika biasanya magang hanya diberi sedikit pekerjaan, kali ini saya berbeda. Beberapa manfaat yang saya peroleh adalah :
1. belajar menempatkan diri dalam segala situasi.
2.belajar berinteraksi secara profesional dengan orang-orang kantor. Jika biasanya saya cengengesan, kali ini dituntut untuk bersikap dewasa.
3. pekerjaan memang banyak, namun pengalaman dan pembelajaran lebih banyak pula. Lalu kenapa harus merewelkan masalah pekerjaan banyak jika saya pun mendapat pelajaran yang berharga pula.
4. belajar bersikap dikala salah, dan berani mengatakan maaf. Walau ego berkata itu bukan salah saya.
5. lebih memahamkan diri alur penjualan hingga membuat laporan.
6. jika mampu berinteraksi dengan baik, kemudahan memperoleh data pun kita dapatkan.
7. point ketujuh ini saya anggap yang terakhir, walau masih banyak manfaat lainnya. Jika kita berniat bekerja dan pekerjaan kita dianggap bagus. Maka pihak perusahaan tak segan-segan mengundang kita untuk bergabung. Jika memang berniat bekerja. Atau sekedar mencari pengalaman. Atau bahkan membunuh waktu luang
Akhirnya, walau tersenyum akan berakhir. Rupanya Allah memperlihatkan takdir lainnya untuk diri saya. magang berakhir, saya tak benar-benar putus hubungan dengan perusahaan ini. Masih ada babak lanjutan. Syukuri saja. Saya tak pernah tahu apa manfaatnya untuk diri saya hingga saya menjalaninya.
Babak baru akan dimulai.
Rutinitas lama akan segera berakhir.
Dengan gigi rapat, senyum tertahan saya berucap “ INDAHNYA HIDUP, SUBHANALLAH”
16 December 2011
Tumpuan Hari Tua
Nampaknya Negara ini benar-benar dirundung duka. Kekayaan yang seharusnya dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk bangsa malah diambil alih oleh pihak lain, dan Indonesia sebagai pemiliknya hanya diberi sekelumit. Banyak contoh, yang paling parah adalah kasus Freeport. Baiklah, kali ini bukan kasus perusahaan itu yang ingin saya ‘curhat’kan.
Beberapa hari ini saya miris mendengar beberapa berita yang isinya kekayaan Indonesia dikeruk oleh bangsa lain. Pertama status TAMAN NASIONAL BATANG GADIS yang ternyata digugat oleh pihak PT. ANTAM untuk dijadikan pertambangan emas. Anehnya menteri perhutanan pasrah atas gugatan itu. Saya tak mengerti hukum. Apakah memang boleh menggugat SK menteri untuk kepentingan pengerukan asset kekayaan Negara seperti itu. Atau memang sedang ada lakon yang dipentaskan. Sebagai mahasiswa tingkat akhir yang sedang sekarat karena skripsi, saya tak mengetahui ! terlebih lagi saham 75% PT. ANTAM itu dimiliki oleh Australia. Wah, lagi-lagi bangsa lain yang merasakan kilauan emas Negara tercinta ini. Jadi yang ingin investasi ANTAM, berpikirlah dua kali. Siapa yang diuntungkan dalam hal ini. Australia atau Indonesia. Namun ini hanya sebuah pemikiran. Jika memang masih berniat investasi emas Antam, ya silahkan.
Yang kedua adalah masalah genosida masyarakat lampung. Emang agak berlebihan jika mengatakan ini kejahatan genosida. Tapi apalah daya, saya benar-benar merasa tersakiti juga. Bukan karena mama saya keturunan LAMPUNG jadi ada rasa persaudaraan yang kental. Tapi ini lebih dari masalah itu. Masyarakat yang menggantungkan hidup pada lahan itu, dengan mudahnya dibunuh dan kasusnya belum tahu akan sejauh mana kejelasannya. Ini parah, mengingat Perusahaan SAWIT itu milik Malaysia. Warga negara luar bisa dengan mudah melakukan perluasan lahan hingga mengabaikan hak-hak hidup penduduk aslinya. Dan yang lebih mengejamkan pelakunya disinyalir dibekingi aparat hukum. Orang-orang yang dianggap menuntas kejahatan, mengayomi malah berperan dalam pembunuhan. Lahan yang disengketakan adalah lahan hutan yang harusnya ditumbuhi pohon-pohon berkayu bukannya kelapa sawit. Tapi jika perut sudah menuntut untuk diisi kemewahan, kenikmatan dunia sudah terlalu menggiurkan. Jangankan merubah lahan lindung menjadi lahan industri, membunuh pun rasanya sah untuk dilakukan.
Haaah.
Lagi-lagi saya tak dapat berbuat apa-apa. Hanya berharap agar pihak penegak keadilan benar-benar menegak hukum, memberi keadilan bagi mereka yang tersakiti dan memberi hukuman bagi mereka yang rakus.
Tapi saya tak merasa pesimis terhadap segala kekurangan bangsa ini. Segala kekurangan yang dimiliki, segala kebobrokan yang dipamerkan. Negara ini tetap menjadi tanah kelahiran saya, tetap menjadi tumpuan di hari tua saya. ini hanya masalah waktu, anggap saja sebagai kemenangan yang tertunda. Tertunda hingga batas waktu yang tidak diketahui.
=.="
TETAP OPTIMIS !
Beberapa hari ini saya miris mendengar beberapa berita yang isinya kekayaan Indonesia dikeruk oleh bangsa lain. Pertama status TAMAN NASIONAL BATANG GADIS yang ternyata digugat oleh pihak PT. ANTAM untuk dijadikan pertambangan emas. Anehnya menteri perhutanan pasrah atas gugatan itu. Saya tak mengerti hukum. Apakah memang boleh menggugat SK menteri untuk kepentingan pengerukan asset kekayaan Negara seperti itu. Atau memang sedang ada lakon yang dipentaskan. Sebagai mahasiswa tingkat akhir yang sedang sekarat karena skripsi, saya tak mengetahui ! terlebih lagi saham 75% PT. ANTAM itu dimiliki oleh Australia. Wah, lagi-lagi bangsa lain yang merasakan kilauan emas Negara tercinta ini. Jadi yang ingin investasi ANTAM, berpikirlah dua kali. Siapa yang diuntungkan dalam hal ini. Australia atau Indonesia. Namun ini hanya sebuah pemikiran. Jika memang masih berniat investasi emas Antam, ya silahkan.
Yang kedua adalah masalah genosida masyarakat lampung. Emang agak berlebihan jika mengatakan ini kejahatan genosida. Tapi apalah daya, saya benar-benar merasa tersakiti juga. Bukan karena mama saya keturunan LAMPUNG jadi ada rasa persaudaraan yang kental. Tapi ini lebih dari masalah itu. Masyarakat yang menggantungkan hidup pada lahan itu, dengan mudahnya dibunuh dan kasusnya belum tahu akan sejauh mana kejelasannya. Ini parah, mengingat Perusahaan SAWIT itu milik Malaysia. Warga negara luar bisa dengan mudah melakukan perluasan lahan hingga mengabaikan hak-hak hidup penduduk aslinya. Dan yang lebih mengejamkan pelakunya disinyalir dibekingi aparat hukum. Orang-orang yang dianggap menuntas kejahatan, mengayomi malah berperan dalam pembunuhan. Lahan yang disengketakan adalah lahan hutan yang harusnya ditumbuhi pohon-pohon berkayu bukannya kelapa sawit. Tapi jika perut sudah menuntut untuk diisi kemewahan, kenikmatan dunia sudah terlalu menggiurkan. Jangankan merubah lahan lindung menjadi lahan industri, membunuh pun rasanya sah untuk dilakukan.
Haaah.
Lagi-lagi saya tak dapat berbuat apa-apa. Hanya berharap agar pihak penegak keadilan benar-benar menegak hukum, memberi keadilan bagi mereka yang tersakiti dan memberi hukuman bagi mereka yang rakus.
Tapi saya tak merasa pesimis terhadap segala kekurangan bangsa ini. Segala kekurangan yang dimiliki, segala kebobrokan yang dipamerkan. Negara ini tetap menjadi tanah kelahiran saya, tetap menjadi tumpuan di hari tua saya. ini hanya masalah waktu, anggap saja sebagai kemenangan yang tertunda. Tertunda hingga batas waktu yang tidak diketahui.
=.="
TETAP OPTIMIS !
13 December 2011
Balada di kala Subuh
Setiap subuh sulit sekali menahan godaan untuk tidak tidur lagi.
Walau saya tahu, hal itu tidak baik. Namun untuk menghindarinya sungguh sangat sulit.
Dipagi hari, tak ada kerjaan yg dapat dikerjakan. Tidak ada pulak teman ngobrol walo sekedar untuk membahas kenapa kuntilanak selalu berambut panjang. Ingin memanfaatkan waktu untuk membaca buku, namun buku selalu berhasil mendatangkan rasa kantuk bagi saya.
Ingin tilawah, baru setengah lembar sudah menguap. Hapalan ? apa lagi.
Sungguh Tidur setelah subuh membuatku GALAU.
akhirnya waktu pagi hari saya terjebak pada sesuatu yang sulit dihindarkan, yakni tidur setelah subuh. Apalah daya. HambaMu ini terlalu lemah menahan godaan kantuk Ya Allah :(
Namun sesuatu yang tidak baik itu tak bisa terus dilakukan. Dengan semangat yang kadang meninggi, kadang super dangkal. Saya mentekadkan diri untuk tidak tidur lagi setelah subuh !
KATAKAN TIDAK UNTUK TIDUR SETELAH SUBUH !
Karena semua hal mendatangkan kantuk. Saya berusaha mencari hal yang memotivasi saya untuk tak lg tidur dikala pagi. Saya menemukan Artikel alasan kuat untuk tidak tidur ba'da subuh :
hadits Rasulullah Shallallahu’ alahi wassallam yaitu
“Ya Allah berikanlah berkah kepada umatku di pagi harinya”
HR. Abu Dawud no. 2606, Tirmidzi no. 1212, Ibnu Majah no. 2236, shahihAt-Targhiib waTarhiib no, 1693
Dan hadits
“Diberikan barakah kepada ummatku di pagi harinya”
HR. Abu Dawud at-Thaayalisy dishahihkan Syaikh Alalbani dalam ShahihJami’ush Shaghir no. 284 ( Sumber Internet. Lupa ngasih LINK :D )
Nampaknya sumber rezeki kita dibagikan oleh Allah dipagi Hari.
Dilain situs. Saya menemukan Sebab-sebab tidur dipagi hari.
( SUMBER )
1. Tidak shalat malam
> melepaskan diri dari ikatan-ikatan setan.
2.Sering begadang
>Begadang bisa menyebabkan lelah dan ngantuk di pagi harinya.
3. Terpengaruh dengan teman yang punya kebiasaan tidur pagi
4. Kebiasaan
sepertinya poin PERTAMA dan TERAKHIR yang menjadi alasan kuat mengapa saya tidur setelah subuh :(
Walau saya tahu, hal itu tidak baik. Namun untuk menghindarinya sungguh sangat sulit.
Dipagi hari, tak ada kerjaan yg dapat dikerjakan. Tidak ada pulak teman ngobrol walo sekedar untuk membahas kenapa kuntilanak selalu berambut panjang. Ingin memanfaatkan waktu untuk membaca buku, namun buku selalu berhasil mendatangkan rasa kantuk bagi saya.
Ingin tilawah, baru setengah lembar sudah menguap. Hapalan ? apa lagi.
Sungguh Tidur setelah subuh membuatku GALAU.
akhirnya waktu pagi hari saya terjebak pada sesuatu yang sulit dihindarkan, yakni tidur setelah subuh. Apalah daya. HambaMu ini terlalu lemah menahan godaan kantuk Ya Allah :(
Namun sesuatu yang tidak baik itu tak bisa terus dilakukan. Dengan semangat yang kadang meninggi, kadang super dangkal. Saya mentekadkan diri untuk tidak tidur lagi setelah subuh !
KATAKAN TIDAK UNTUK TIDUR SETELAH SUBUH !
Karena semua hal mendatangkan kantuk. Saya berusaha mencari hal yang memotivasi saya untuk tak lg tidur dikala pagi. Saya menemukan Artikel alasan kuat untuk tidak tidur ba'da subuh :
hadits Rasulullah Shallallahu’ alahi wassallam yaitu
“Ya Allah berikanlah berkah kepada umatku di pagi harinya”
HR. Abu Dawud no. 2606, Tirmidzi no. 1212, Ibnu Majah no. 2236, shahihAt-Targhiib waTarhiib no, 1693
Dan hadits
“Diberikan barakah kepada ummatku di pagi harinya”
HR. Abu Dawud at-Thaayalisy dishahihkan Syaikh Alalbani dalam ShahihJami’ush Shaghir no. 284 ( Sumber Internet. Lupa ngasih LINK :D )
Nampaknya sumber rezeki kita dibagikan oleh Allah dipagi Hari.
Dilain situs. Saya menemukan Sebab-sebab tidur dipagi hari.
( SUMBER )
1. Tidak shalat malam
> melepaskan diri dari ikatan-ikatan setan.
2.Sering begadang
>Begadang bisa menyebabkan lelah dan ngantuk di pagi harinya.
3. Terpengaruh dengan teman yang punya kebiasaan tidur pagi
4. Kebiasaan
sepertinya poin PERTAMA dan TERAKHIR yang menjadi alasan kuat mengapa saya tidur setelah subuh :(
07 December 2011
Negara Kaya
Seminggu yang lalu saya mengiikuti Training Of Training di Makassar.
Kesempatan yang luar biasa yang dikirim Allah untuk saya. Pengalaman baru nan penuh kesan saya miliki.
Selama seminggu kami 'diinapkan' disebuah hotel berbintang empat di Makassar. Lokasinya pun strategis. Dekat dengan Studio Trans, Pantai Losari, Pusat oleh-oleh, kuliner dan Bank. Benar-benar pemilihan yang cerdas !
Namun nampaknya semua itu tak dapat dinikmati dengan nikmat. Karena jadwal yang luar biasa padat. Setiap malam tidur paling cepat Jam 1 dini hari. Jangn tanya bagaimana rasa kantuk yang menyerang. bahkan mulut mengunyah, mata tetap terpejam saking ngantuknya. Pagi jam 5 subuh sudah terang, ngos-ngosan ngejar subuh. setengah enam sudah ada jadwal. Yah, seperti itulah jadwal 8 hari saya disana.
Mendapat Motivasi yang Luar biasa ?JELAS !
Mendapat pengetahuan tentang Indonesia ?Jelas !
dan banyak hal lainnya yang saya dapat.
Namun yang menjadi bahan perhatian saya adalah BIAYA !
buka karena saya fakultas ekonomi, jurusan Akuntansi.
Bukan pulak karena saat ini saya sebagai bendahara jadi tertarik dengan 'biaya'
ini terlebih bagaimana agar tak menjadi the next gayus TAMBUNan.
Ya !
menarik perhatian adalah berapa besar yang dikeluarkan oleh KEMENPORA untuk acara TOT ini.
Mari kita analisa bersama :
1.Ongkos PP dari 33 propinsi yang ada di Indonesia anggap saja Rp 1000.000/kepala
2.Hotel bintang 4 selama 8 hari (anggap saja ) Rp 480.000/malam
sedangkan peserta diinapkan 4 org/kamar dg total peserta 150 orang. jadi butuh 37 kamar.
jadi 480.000x8= 3.840.000: 4 (jumlah penghuni kamar )= 960.000
3.Makan dari hotel yang terbilang 'wah'. Coffe break 3x, makan 2x (tidak termasuk breakfast karena itu termasuk fasilitas dr hotel) dg menu daging sapi berbagai olahan, sayur, ayam, dessert, buah, lauk-pauk, dll.
anggap saja satu hari Rp 300.000/anak.
jadi 300.000x8= 2.400.000
sejauh ini masing-masing anak menelan biaya Rp 1000,000+960,000+2,400,000= Rp 4,360,000/anak
itu belum termasuk uang saku yang diberikan, bus yang disewa,biaya pemateri yang rata-rata berasal dr Jakarta. Biaya untuk Panitia. Dan keperluan lainya.
Ketika saya hitung Hampir Mencapai Rp 800.000.0000 !
terlalu banyak NOLnya ? mari kita kecilkan menjadi 800juta.
WOW !
FANTASTIS !
itu uang rakyat semua.
jika Pemerintah sudah begitu perhatian kepada pemuda, jika rakyat begitu royal terhadap pemuda, rasanya tak pantas pemuda ini kembali kepropinsi masing-masing hanya menenteng oleh-oleh yang dibeli dengan menggunakan uang rakyat.
Bukan perbaikan yang didapat, namun malah kemubaziran yang tak ada guna.
Syukurlah, disaat terperangah oleh ratusan juta itu. Saya mendapatkan info bahwa Yogyakarta sudah menjalankan amanahnya untuk meneruskan ilmu yang mereka dapat. sedangkan dikota-kota lain sedang merancang.
acara yang luar biasa.
menelan beratus-ratus juta rupiah.
ilmu yang dibagikan ruaaaarrr biasa pulak.
hanya demi satu tujuan yang tak ada kemustahilan akan terwujud.
Generasi Muda, Pembangun Bangsa yakni Pemuda BERKARAKTEK dengan kata lain BERKEPRIBADIAN MULIA.
Rasanya ratusan rupiah itulah pendorong paling besar dalam memotivasi melakukan perubahan untuk bangsa.alih-alih tak ingin menjadi generasi penerus Gayus. Mau tidak mau harus ada manfaat yang dirasakan oleh masyarakat akibat pelatihan itu. Jika masyarakat tak merasakan manfaatnya, tak pula memberikan manfaat untuk rakyat, Berarti kita sudah korupsi uang mereka dengan mengikuti pelatihan itu.Menurut Saya
jika tak bisa berkontribusi langsung untuk negara dengan menjadi kepala negara, tak pula menjadi anggota dewan, tak pula menjadi pengamat politik, minimal kita bisa memulai dari diri sendiri dengan tidak menambah beban untuk indonesia raya yang benar-benar kaya raya ini.
NKRI !
memang HARGA MATI !
Kesempatan yang luar biasa yang dikirim Allah untuk saya. Pengalaman baru nan penuh kesan saya miliki.
Selama seminggu kami 'diinapkan' disebuah hotel berbintang empat di Makassar. Lokasinya pun strategis. Dekat dengan Studio Trans, Pantai Losari, Pusat oleh-oleh, kuliner dan Bank. Benar-benar pemilihan yang cerdas !
Namun nampaknya semua itu tak dapat dinikmati dengan nikmat. Karena jadwal yang luar biasa padat. Setiap malam tidur paling cepat Jam 1 dini hari. Jangn tanya bagaimana rasa kantuk yang menyerang. bahkan mulut mengunyah, mata tetap terpejam saking ngantuknya. Pagi jam 5 subuh sudah terang, ngos-ngosan ngejar subuh. setengah enam sudah ada jadwal. Yah, seperti itulah jadwal 8 hari saya disana.
Mendapat Motivasi yang Luar biasa ?
Mendapat pengetahuan tentang Indonesia ?
dan banyak hal lainnya yang saya dapat.
Namun yang menjadi bahan perhatian saya adalah BIAYA !
buka karena saya fakultas ekonomi, jurusan Akuntansi.
Bukan pulak karena saat ini saya sebagai bendahara jadi tertarik dengan 'biaya'
ini terlebih bagaimana agar tak menjadi the next gayus TAMBUNan.
Ya !
menarik perhatian adalah berapa besar yang dikeluarkan oleh KEMENPORA untuk acara TOT ini.
Mari kita analisa bersama :
1.Ongkos PP dari 33 propinsi yang ada di Indonesia anggap saja Rp 1000.000/kepala
2.Hotel bintang 4 selama 8 hari (anggap saja ) Rp 480.000/malam
sedangkan peserta diinapkan 4 org/kamar dg total peserta 150 orang. jadi butuh 37 kamar.
jadi 480.000x8= 3.840.000: 4 (jumlah penghuni kamar )= 960.000
3.Makan dari hotel yang terbilang 'wah'. Coffe break 3x, makan 2x (tidak termasuk breakfast karena itu termasuk fasilitas dr hotel) dg menu daging sapi berbagai olahan, sayur, ayam, dessert, buah, lauk-pauk, dll.
anggap saja satu hari Rp 300.000/anak.
jadi 300.000x8= 2.400.000
sejauh ini masing-masing anak menelan biaya Rp 1000,000+960,000+2,400,000= Rp 4,360,000/anak
itu belum termasuk uang saku yang diberikan, bus yang disewa,biaya pemateri yang rata-rata berasal dr Jakarta. Biaya untuk Panitia. Dan keperluan lainya.
Ketika saya hitung Hampir Mencapai Rp 800.000.0000 !
terlalu banyak NOLnya ? mari kita kecilkan menjadi 800juta.
WOW !
FANTASTIS !
itu uang rakyat semua.
jika Pemerintah sudah begitu perhatian kepada pemuda, jika rakyat begitu royal terhadap pemuda, rasanya tak pantas pemuda ini kembali kepropinsi masing-masing hanya menenteng oleh-oleh yang dibeli dengan menggunakan uang rakyat.
Bukan perbaikan yang didapat, namun malah kemubaziran yang tak ada guna.
Syukurlah, disaat terperangah oleh ratusan juta itu. Saya mendapatkan info bahwa Yogyakarta sudah menjalankan amanahnya untuk meneruskan ilmu yang mereka dapat. sedangkan dikota-kota lain sedang merancang.
acara yang luar biasa.
menelan beratus-ratus juta rupiah.
ilmu yang dibagikan ruaaaarrr biasa pulak.
hanya demi satu tujuan yang tak ada kemustahilan akan terwujud.
Generasi Muda, Pembangun Bangsa yakni Pemuda BERKARAKTEK dengan kata lain BERKEPRIBADIAN MULIA.
Rasanya ratusan rupiah itulah pendorong paling besar dalam memotivasi melakukan perubahan untuk bangsa.alih-alih tak ingin menjadi generasi penerus Gayus. Mau tidak mau harus ada manfaat yang dirasakan oleh masyarakat akibat pelatihan itu. Jika masyarakat tak merasakan manfaatnya, tak pula memberikan manfaat untuk rakyat, Berarti kita sudah korupsi uang mereka dengan mengikuti pelatihan itu.
jika tak bisa berkontribusi langsung untuk negara dengan menjadi kepala negara, tak pula menjadi anggota dewan, tak pula menjadi pengamat politik, minimal kita bisa memulai dari diri sendiri dengan tidak menambah beban untuk indonesia raya yang benar-benar kaya raya ini.
NKRI !
memang HARGA MATI !
18 November 2011
Telur Penyu
Seminggu yang lalu saat saya bimbingan skripsi ke Tanjung Pinang, saya ditawari TELUR PENYU oleh teman saya. Awalnya agak aneh, apa lagi setelah mendengar deskripsi tentang telur penyu itu sendiri. Alhasil saya benar-benar penasaran dengan telurnya. Untuk percobaan awal saya beli 3 butir. Niat membeli sempat urung. Karena saya tau, Penyu adalah hewan yang dilindungi. Populasinya kian hari kian menurut akibat perburuan liar. Salah satu penyebabnya karena telurnya dikonsumsi secara brutal oleh manusia. Hingga para penyu tak lagi dapat berkembang biak. Tapi rasa penasaran saya jauh lebih besar dibanding pelestarian populasi penyu. Kali ini saja ! janji saya dalam hati.
Sesampai dirumah, saya tak tahan rasanya ingin segera merasakan telur penyu itu. Apa lagi teman saya mengatakan, bahwa ia sanggup menghabiskan 100 butir telur hanya untuk dia sendiri karena sangat amat menyukai telur ini. Lidah saya makin tak sabar. Setelah direbus dengan air garam, sesuai dengan anjuran teman saya. telur tetap lembek dan putihnya tetap berlendir. Walau kuningnya sudah agak mengeras. Padahal merebusnya sudah sangaaatt lama. Mungkin tipe telur yang lembut, telur penyu ini. Sangat hati-hati saya mengupasnya. Ternyata tak bisa dikupas. Harus disobek bagian cangkang telurnya yang lunak itu. Saat masuk kedalam mulut saya, perut mulai bergejolak. Mual memenuhi kerongkongan dan perut saya. Amis luar biasa, Rasanya aneh tak dapat digambarkan. Saya hanya mencicipi seujung sendok kecil. Saya benar-benar tak mampu menelannya. Cukup ! ini yang pertama dan terakhir untuk saya mencicipi telur ini. Selain menjaga Pupulasinya, lidah saya tak tak sanggup menelannya.
Akhir kalimat, TELUR PENYU tidak untuk dikonsumsi !
Setidaknya, menurut saya. :D
14 November 2011
Refresh
Layak refresh pada sebuah laptop/kamputer, yang berfungsi mengatur tampilan atau memuat kembali tampilan yang ada di desktop agar tidak semrawut. Begitu pun Mabit malam itu bagi saya. Hanya sebuah peningkatan performa tampilan luar saja. Namun tak mempengaruhi kondisi real 'jiwa' yang malam itu ikut mabit. Tapi beruntunglah, masih ada niatan untuk mengikuti mabit itu. walau hampir seluruhnya adalah pengurus.
tak apa, walau hanya merefresh tampilan saja. ini membuktikan bahwa organisasi ini melakukan perbaikan. tak ada yang mampu merubah kondisi 'jiwa' tanpa ada usaha diri sendiri dan kehendakNya.
memang itu mutlak urusan pribadi dan DIA.
cukuplah ini membuktikan, adanya upaya perbaikan yang sedang gencar dilaksanakan. hasil ?
tak melulukan harus mulus kan.
butuh proses.
namun satu hal yang cukup membuat saya bangga hati, tentang ukhuwah yang sempat disinggung malam itu.
keesokan harinya saya melihat teman-teman ikut mengantar salah seorang sahabat dibandara.
walaupun tindakan itu kecil.
namun cukup membekas dihati saya pagi itu.
lumayan,
pelan-pelan mulai melangkah bergerak kedepan.
setidaknya tidak jalan ditempat lagi :)
tak apa, walau hanya merefresh tampilan saja. ini membuktikan bahwa organisasi ini melakukan perbaikan. tak ada yang mampu merubah kondisi 'jiwa' tanpa ada usaha diri sendiri dan kehendakNya.
memang itu mutlak urusan pribadi dan DIA.
cukuplah ini membuktikan, adanya upaya perbaikan yang sedang gencar dilaksanakan. hasil ?
tak melulukan harus mulus kan.
butuh proses.
namun satu hal yang cukup membuat saya bangga hati, tentang ukhuwah yang sempat disinggung malam itu.
keesokan harinya saya melihat teman-teman ikut mengantar salah seorang sahabat dibandara.
walaupun tindakan itu kecil.
namun cukup membekas dihati saya pagi itu.
lumayan,
pelan-pelan mulai melangkah bergerak kedepan.
setidaknya tidak jalan ditempat lagi :)
11 November 2011
Proses
Tepat 10 november ini saya menginjak tahun ketiga dalam berhijab. Dinamika pasang surut iman kerap menghampiri. Kadang saya ingin menjalankan semua perintahNya dengan baik. Tapi lebih seringnya saya lalai mengingatNya. Ditambah lagi sedikitnya berkumpul dengan orang-orang yang saling mengingatkan. Gejolak kampus dengan berbagai ornamen indah “remaja tua” kerap menghampiri. Walau berpakaian akhwat, namun saya merasa tingkah masih sama saja dengan mereka yang tak berhijab. Inilah proses.
Setelah memutuskan untuk berhijab. Bukan langsung saya menjadi alim dan menyamai istri-istri rasul yang saat datang kewajiban hijab langsung menyambar semua kain yang didekatnya untuk menutupi aurat. Bukan pulak seperti Khadijah saat mengetahui suaminya adalah seorang Rasul langsung menyatakan keimanannya dan mempercayai suaminya itu. Bukan keimanan luar biasa seperti itu yang saya miliki saat memahami kewajiban hijab. Lebih tepatnya tarafnya masiiiiiih jauh mencapai seperti mereka. Saya masih sering terlena dengan hasrat “remaja tua” yang saya miliki. Masih sering merindukan berkumpul dengan teman-teman lama saya semasa sekolah. Pernah ingin berpakaian “lebih modis” mengikuti mereka yang tak paham aurat. Dan tentu saja berbagai hal negative pernah bersarang diotak saya. Saya tak memungkirinya, bahwa pemikiran itu datang ketika saya sudah berlabel Akhwat.
Godaan dahsyat kerap menghampiri. Bahkan menurut saya, kadang saya sendiri yang menarik godaan itu agar menghampiri saya yang akhirnya membuat saya terlena dan tak ingin lepas dengan godaan yang saya pasang sendiri itu. Inilah Proses.
Namun saya bersyukur. Saya memilki lingkungan yang siap menyentil saya saat saya bandel. Lingkungan yang mengajarkan banyak hal untuk saya. Walau saya akui tak semua hal yang saya dapatkan dari lingkungan itu menyenangkan. Kesedihan sering juga saya dapatkan. Tapi inilah lingkungan yang saya diami saat ini. Saya yakin, mereka pun masih dalam rangka proses perbaikan diri. bukan pulak manusia-manusia sempurna tanpa cela. Sering saya melihat ‘cela’ mereka yang kemudian membuat saya berpikir. Mereka pun punya hasrat yang sedang mereka upayakan pengendaliannya. Dari mereka saya belajar. Jika saya tersakiti oleh ‘cela’ mereka. lalu mengapa saya masih melakukan ‘cela’ yang sama ? itulah awal mula tekad saya. Cela atau sesuatu buruk nan manusiawi yang mereka miliki itu menyakiti hati saya. Dan sudah seharusnya saya tak melakukan ‘cela’ yang sama. Walau hasrat itu ada. Itulah Proses.
Pelan-pelan saya mulai melakukan PEMAKSAAN terhadap diri saya. Jika selama ini pemaksaan itu menyebalkan. Saya mulai berpikir lain. Pemaksaan itu awal mula PROSES berjalan. Saya memaksakan diri untuk mencintai Al-qur’an dengan menyentuhnya sesering mungkin. Memaksakan diri dengan hapalan yang sangat saya benci hingga membuat saya harus rela di ‘iqob’ berkali-kali. Memaksakan diri untuk terbiasa sepi walau saya rindu bising. Memaksa mengalihkan hasrat hati menuju hal-hal yang diridhoi.
Ini pemaksaan yang sedang saya upayakan menjadi pembiasaan. Walau saya masih jauh ketinggalan. Tapi saya tetap semangat. Inilah proses yang sedang saya jalani. Proses agar 3 tahun perjalanan hijab saya. Bukan hanya menjadi ornament resmi akhwat. Tapi jiwa saya pun telah menjadi sebenar-benarnya akhwat. Aamiin.
Mengutip salah satu paragraph dalam buku ust. Rahmat Abdullah “ tidak serta merta rasa beban berat dalam beramal berubah menjadi kesukaan. Kata kuncinya terletak pada : PEMAKSAAN, PEMBIASAAN DAN (AKHIRNYA MENJADI) IRAMA HIDUP.
Jadi bahagialah terhadap setiap pemaksaan yang di ridhoiNya.
Berbahagialah yang masih diberi kesempatan merasakan proses panjang mengenalNya.
Karena Allah melihat proses, Bukan Hasil.
QS At-Taubah : 105
Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.
Setelah memutuskan untuk berhijab. Bukan langsung saya menjadi alim dan menyamai istri-istri rasul yang saat datang kewajiban hijab langsung menyambar semua kain yang didekatnya untuk menutupi aurat. Bukan pulak seperti Khadijah saat mengetahui suaminya adalah seorang Rasul langsung menyatakan keimanannya dan mempercayai suaminya itu. Bukan keimanan luar biasa seperti itu yang saya miliki saat memahami kewajiban hijab. Lebih tepatnya tarafnya masiiiiiih jauh mencapai seperti mereka. Saya masih sering terlena dengan hasrat “remaja tua” yang saya miliki. Masih sering merindukan berkumpul dengan teman-teman lama saya semasa sekolah. Pernah ingin berpakaian “lebih modis” mengikuti mereka yang tak paham aurat. Dan tentu saja berbagai hal negative pernah bersarang diotak saya. Saya tak memungkirinya, bahwa pemikiran itu datang ketika saya sudah berlabel Akhwat.
Godaan dahsyat kerap menghampiri. Bahkan menurut saya, kadang saya sendiri yang menarik godaan itu agar menghampiri saya yang akhirnya membuat saya terlena dan tak ingin lepas dengan godaan yang saya pasang sendiri itu. Inilah Proses.
Namun saya bersyukur. Saya memilki lingkungan yang siap menyentil saya saat saya bandel. Lingkungan yang mengajarkan banyak hal untuk saya. Walau saya akui tak semua hal yang saya dapatkan dari lingkungan itu menyenangkan. Kesedihan sering juga saya dapatkan. Tapi inilah lingkungan yang saya diami saat ini. Saya yakin, mereka pun masih dalam rangka proses perbaikan diri. bukan pulak manusia-manusia sempurna tanpa cela. Sering saya melihat ‘cela’ mereka yang kemudian membuat saya berpikir. Mereka pun punya hasrat yang sedang mereka upayakan pengendaliannya. Dari mereka saya belajar. Jika saya tersakiti oleh ‘cela’ mereka. lalu mengapa saya masih melakukan ‘cela’ yang sama ? itulah awal mula tekad saya. Cela atau sesuatu buruk nan manusiawi yang mereka miliki itu menyakiti hati saya. Dan sudah seharusnya saya tak melakukan ‘cela’ yang sama. Walau hasrat itu ada. Itulah Proses.
Pelan-pelan saya mulai melakukan PEMAKSAAN terhadap diri saya. Jika selama ini pemaksaan itu menyebalkan. Saya mulai berpikir lain. Pemaksaan itu awal mula PROSES berjalan. Saya memaksakan diri untuk mencintai Al-qur’an dengan menyentuhnya sesering mungkin. Memaksakan diri dengan hapalan yang sangat saya benci hingga membuat saya harus rela di ‘iqob’ berkali-kali. Memaksakan diri untuk terbiasa sepi walau saya rindu bising. Memaksa mengalihkan hasrat hati menuju hal-hal yang diridhoi.
Ini pemaksaan yang sedang saya upayakan menjadi pembiasaan. Walau saya masih jauh ketinggalan. Tapi saya tetap semangat. Inilah proses yang sedang saya jalani. Proses agar 3 tahun perjalanan hijab saya. Bukan hanya menjadi ornament resmi akhwat. Tapi jiwa saya pun telah menjadi sebenar-benarnya akhwat. Aamiin.
Mengutip salah satu paragraph dalam buku ust. Rahmat Abdullah “ tidak serta merta rasa beban berat dalam beramal berubah menjadi kesukaan. Kata kuncinya terletak pada : PEMAKSAAN, PEMBIASAAN DAN (AKHIRNYA MENJADI) IRAMA HIDUP.
Jadi bahagialah terhadap setiap pemaksaan yang di ridhoiNya.
Berbahagialah yang masih diberi kesempatan merasakan proses panjang mengenalNya.
Karena Allah melihat proses, Bukan Hasil.
QS At-Taubah : 105
Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.
09 November 2011
Selalu Aja
Sudah sebulan saya menjalani masa magang saya. Sebisa mungkin saya berhati-hati dalam setiap tindakan saya. Agar terlihat cerdas wlo hanya pura-pura cerdas. Berhasil nampaknya.
kemaren saya dipanggil bagian keuangan. bukan mau dibagi-bagiin uang. tapi dimintai bantuan mengerjakan pajak. padahal nilai pajak saya amburadul. :D
perubahan ruang, posisi duduk dan kursi membuat saya lupa diri. lupa bahwa kursi yang saya duduki tak seperti kursi diruangan saya biasanya. kursi ini beroda, dan berputar-putar sekehendak hati saya memutar.
saya biasa memainkan kursi dijungkit-jungkitkan (gak tw bahasa tepatnya apa). dengan kursi beroda itu pun saya masih asik menjungkit-jungkitkan. hingga tanpa saya sadari, kursinya tertlungkup kedepan. dan saya jatuh dengan posisi sama sekali tidak etis untuk disebutkan, dan tepat dihadapan saya ada kamera. Malu sudah tak tertahan. sementara, mbak ningsih keheranan saya tenggelam dibalik meja dan bergerak melihat posisi saya terjatuh.
"Are you Oke ?" sapanya
seketika kami sama-sama tertawa.
syukur, badan saya yang mungil ini jatuh tepat ditengah-tengah kursi. hingga tak tertimpa. kalau saya menggambarkan, seperti saat itu saya dipeluk oleh kursi. sedangkan bagian kaki mengarah kemana-mana. sakit sih tidak. tapi malunya tak terhingga.
ada aja yang saya lakukan ditempat baru. mati-matian saya jaga imej. agar terlihat lebih dewasa dan aura kecerdasan saya terpancar. tapi nampaknya imej saya harus cacat karena jatuh dari kursi.
saya tak bisa berhenti ketawa.
tapi mbak ningsih kembali serius bekerja. nampaknya dia menganut azaz kesopanan "jika orang terjatuh tak layak diketawakan"
kemaren saya dipanggil bagian keuangan. bukan mau dibagi-bagiin uang. tapi dimintai bantuan mengerjakan pajak. padahal nilai pajak saya amburadul. :D
perubahan ruang, posisi duduk dan kursi membuat saya lupa diri. lupa bahwa kursi yang saya duduki tak seperti kursi diruangan saya biasanya. kursi ini beroda, dan berputar-putar sekehendak hati saya memutar.
saya biasa memainkan kursi dijungkit-jungkitkan (gak tw bahasa tepatnya apa). dengan kursi beroda itu pun saya masih asik menjungkit-jungkitkan. hingga tanpa saya sadari, kursinya tertlungkup kedepan. dan saya jatuh dengan posisi sama sekali tidak etis untuk disebutkan, dan tepat dihadapan saya ada kamera. Malu sudah tak tertahan. sementara, mbak ningsih keheranan saya tenggelam dibalik meja dan bergerak melihat posisi saya terjatuh.
"Are you Oke ?" sapanya
seketika kami sama-sama tertawa.
syukur, badan saya yang mungil ini jatuh tepat ditengah-tengah kursi. hingga tak tertimpa. kalau saya menggambarkan, seperti saat itu saya dipeluk oleh kursi. sedangkan bagian kaki mengarah kemana-mana. sakit sih tidak. tapi malunya tak terhingga.
ada aja yang saya lakukan ditempat baru. mati-matian saya jaga imej. agar terlihat lebih dewasa dan aura kecerdasan saya terpancar. tapi nampaknya imej saya harus cacat karena jatuh dari kursi.
saya tak bisa berhenti ketawa.
tapi mbak ningsih kembali serius bekerja. nampaknya dia menganut azaz kesopanan "jika orang terjatuh tak layak diketawakan"
07 November 2011
Selalu Ada Jalan
Siang itu saya dan teman saya berjanji akan silaturahim kerumah kader. Kader yang baru saja mengikuti DM. Silaturahim menebar kasih, memperpanjang umur dan mendatangkan rezeki. Agaknya teman-teman lainnya sibuk semua. Alhasil hanya sekelumit orang yang pergi. Itu pun setelah mengalami penundaan hampir 2 jam. Untuk mempercepat silaturahim kami. Datang lah kami menemui seorang teman disebuah kampus, ia berjanji akan datang juga silaturahim bergabung dengan kami. Aku kembali menginjakkan kaki dikampus itu pasca wisuda teman-teman saya. Wisuda yang membuat saya iri, wisuda yang menjadi gerbang awal perpisahan saya dengan teman-teman saya. saya tak terlalu menyukai wisuda itu.
Awalnya ada rasa kikuk dan enggan bergabung. Melihat banyak mahasiswa berkumpul dilobi kampus dalam sebuah acara salah satu organisasinya. Aku sama sekali tak mengenali wajah-wajah itu. Hanya dua orang yang aku tahu. Itupun bukan bagian dari pengurus organisasi itu. Aku memberanikan diri mendatangi mereka. yaah, sekedar menyapa, bersalam-salaman, dan berkenalan. Itu saja harapan saya. kegalauan mulai timbul ketika melihat tak satupun mengacuhkan kedatangan saya. saya hanya berdiri sambil clingak-clinguk. Tiba-tiba datang seorang mahasiswi. Menyalami saya dan mengenali saya sebagai mantan pengurus. Kaget ada yang mengenali, karena mereka generasi beberapa tahun dibawah saya. terlebih saya bukan lagi penghuni kampus itu. mahasiswa itu langsung meluncurkan berbagai pertanyaan. Saya pun tak sungkan menjawab pertanyaan dia. Sambutan yang hangat, bathin saya. ada harapan untuk mengenali anak itu lebih dalam. Namun mendadak diingatkan salah seorang teman saya. sulit sekali mendekati mereka. karena kami (organisasi saya) telah dikategorikan sebagai orang yang wajib diwaspadai dikampus itu. Sedih, seperti ada luka yang dalam mengetahui fakta itu. Ternyata itulah awal kesedihan saya sore itu.
Kini saatnya kami beranjak. Masih menunggu teman diparkiran, terjadi percakapan yang lagi-lagi menjadi guratan sendu saya sore itu. “ aku gak mau lagi disiyasi, aku mau fokus di ilmiah” katanya. Ucapan teman saya itu secara tidak langsung merupakan pernyataan ingin mundur dari organisasi yang menempatkan dia sebagai pengurus inti. Tak tinggal diam mendengar ucapannya. Ada beberapa perdebatan yang coba dipatahkan oleh teman saya, seorang akhwat untuknya. Saya ? sudah tak berminat berkata-kata lagi. Hanya diam, Ciri khas kegalauan saya.
Sepanjang perjalanan menuju rumah kader baru itu, berbagai perasaan campur aduk. Antara patah hati, pupus harapan, kesedihan dan segelintir semangat yang masih menempel dihati. Tanpa terasa, air mata saya meleleh. Banyak hal yang saya sayangkan. Rasanya kemunduran yang kami terima, pastilah ada campur tangan saya. ada dosa-dosa yang mengakibatkan saya (secara pribadi) harus mengalami rasa sakit ini. Hal-hal yang tanpa terasa saya lakukan yang ternyata menyumbang robohnya organisasi ini. Kini kami benar-benar diambang kehancuran. Saya tak tahu, apakah ini telat saya lakukan. Atau memang ini saatnya bangun dan kembali berkibar.
Sesampai dirumah kader, kali ini bukan kesedihan yang saya terima. Tapi tamparan keras sebuah peringatan. Merobohkan segala rong-rongan saya kepada beberapa oknum. kali ini yang berperan adik tingkat saya. Semester lima yang pembawaannya riang. “ Gak perlu mengangkat diri, tebar pesona kesana-kemari. Klo Allah mengangat kita, seketika juga kita akan mulia dihadapan makhlukNya. Yang jadi masalah saat ini, tak ada lagi orang ‘kita’ yang dapat dijadikan pedoman/figure yang jadi panutan. Saya pernah mencoba sholat subuh dikampus. Tapi nyatanya tak ada kader ‘kita’ yang sholat subuh berjamaah dikampus padahal ia ada dikampus” kata-katanya halus namun tegas. Seketika saya pun nyadar diri. saya jelas tak masuk kategori yang mampu menjadi panutan. Ketegasannya itu menyiratkan, Jauhnya kader ‘kita’ dengan Sang Pemilik Pesona.
Sore itu saya kembali menebar asa. Bukan pada mereka yang berada di organisasi ini hampir tiga tahun. Bukan pula pada mereka yang punya sejarah organisasi panjang. Namun pada anak itu, anak riang yang selalu membawa al-qur’an ditasnya dalam setiap langkahnya. Semangat saya kembali tersemai sore itu seiring terngiang-ngiangnya kalimat dia. Subhanallah, Selalu ada jalan yang ditunjukkanNya.
Awalnya ada rasa kikuk dan enggan bergabung. Melihat banyak mahasiswa berkumpul dilobi kampus dalam sebuah acara salah satu organisasinya. Aku sama sekali tak mengenali wajah-wajah itu. Hanya dua orang yang aku tahu. Itupun bukan bagian dari pengurus organisasi itu. Aku memberanikan diri mendatangi mereka. yaah, sekedar menyapa, bersalam-salaman, dan berkenalan. Itu saja harapan saya. kegalauan mulai timbul ketika melihat tak satupun mengacuhkan kedatangan saya. saya hanya berdiri sambil clingak-clinguk. Tiba-tiba datang seorang mahasiswi. Menyalami saya dan mengenali saya sebagai mantan pengurus. Kaget ada yang mengenali, karena mereka generasi beberapa tahun dibawah saya. terlebih saya bukan lagi penghuni kampus itu. mahasiswa itu langsung meluncurkan berbagai pertanyaan. Saya pun tak sungkan menjawab pertanyaan dia. Sambutan yang hangat, bathin saya. ada harapan untuk mengenali anak itu lebih dalam. Namun mendadak diingatkan salah seorang teman saya. sulit sekali mendekati mereka. karena kami (organisasi saya) telah dikategorikan sebagai orang yang wajib diwaspadai dikampus itu. Sedih, seperti ada luka yang dalam mengetahui fakta itu. Ternyata itulah awal kesedihan saya sore itu.
Kini saatnya kami beranjak. Masih menunggu teman diparkiran, terjadi percakapan yang lagi-lagi menjadi guratan sendu saya sore itu. “ aku gak mau lagi disiyasi, aku mau fokus di ilmiah” katanya. Ucapan teman saya itu secara tidak langsung merupakan pernyataan ingin mundur dari organisasi yang menempatkan dia sebagai pengurus inti. Tak tinggal diam mendengar ucapannya. Ada beberapa perdebatan yang coba dipatahkan oleh teman saya, seorang akhwat untuknya. Saya ? sudah tak berminat berkata-kata lagi. Hanya diam, Ciri khas kegalauan saya.
Sepanjang perjalanan menuju rumah kader baru itu, berbagai perasaan campur aduk. Antara patah hati, pupus harapan, kesedihan dan segelintir semangat yang masih menempel dihati. Tanpa terasa, air mata saya meleleh. Banyak hal yang saya sayangkan. Rasanya kemunduran yang kami terima, pastilah ada campur tangan saya. ada dosa-dosa yang mengakibatkan saya (secara pribadi) harus mengalami rasa sakit ini. Hal-hal yang tanpa terasa saya lakukan yang ternyata menyumbang robohnya organisasi ini. Kini kami benar-benar diambang kehancuran. Saya tak tahu, apakah ini telat saya lakukan. Atau memang ini saatnya bangun dan kembali berkibar.
Sesampai dirumah kader, kali ini bukan kesedihan yang saya terima. Tapi tamparan keras sebuah peringatan. Merobohkan segala rong-rongan saya kepada beberapa oknum. kali ini yang berperan adik tingkat saya. Semester lima yang pembawaannya riang. “ Gak perlu mengangkat diri, tebar pesona kesana-kemari. Klo Allah mengangat kita, seketika juga kita akan mulia dihadapan makhlukNya. Yang jadi masalah saat ini, tak ada lagi orang ‘kita’ yang dapat dijadikan pedoman/figure yang jadi panutan. Saya pernah mencoba sholat subuh dikampus. Tapi nyatanya tak ada kader ‘kita’ yang sholat subuh berjamaah dikampus padahal ia ada dikampus” kata-katanya halus namun tegas. Seketika saya pun nyadar diri. saya jelas tak masuk kategori yang mampu menjadi panutan. Ketegasannya itu menyiratkan, Jauhnya kader ‘kita’ dengan Sang Pemilik Pesona.
Sore itu saya kembali menebar asa. Bukan pada mereka yang berada di organisasi ini hampir tiga tahun. Bukan pula pada mereka yang punya sejarah organisasi panjang. Namun pada anak itu, anak riang yang selalu membawa al-qur’an ditasnya dalam setiap langkahnya. Semangat saya kembali tersemai sore itu seiring terngiang-ngiangnya kalimat dia. Subhanallah, Selalu ada jalan yang ditunjukkanNya.
04 November 2011
Gratis itu emang nyenengin !
Ada banyak buku yang ingin saya miliki. Ngilernya luar biasa. Tapi apa boleh buat. belanja buku belum memungkin untuk dompet saya :(
jadi saya cuma bisa menatap dengan miris salah satu website toko buku online.
malah makin mupeng saya.
iseng-iseng jalan-jalan didunia maya. saya menemukan situs yang menyediakan ebook segala jenis novel TOP ! dan pengarang yang keren pulak. baik dari dalam negeri maupun mancanegara.
tergoda untuk mendonlot ? Pasti !
saya pun telah mendonlot salah satu novel.
tapi koq mendadak muncul perasaan bersalah. Kapan penulis Indonesia akan mapan jika pembacanya maunya gratisan mulu. Bayangkan berapa ruginya dia jika pembaca yang seharusnya membeli bukunya dan ia mendapatkan fee royalti jadi hilang karena mereka lebih memilih mendonlot ebook gratis. Jelas sangat rugi !
apa lagi di Indonesia kegemaran dalam membaca masih sangat amat tipis. ditambah lagi kecurangan dengan mendonlot ebook novel mereka.
saya pernah bercita-cita jadi penulis. Sejak saya SD saya sudah menulis dongeng versi imajinasi saya yang saya peroleh dari membaca buku cerita rakyat dan majalah putri duyung yang sangat terkenal, Ariel dari Walt Disney. bahkan saking cintanya sama putri duyung itu, saya ingin bernama sama dan memiliki rambut tergerai merah panjang nan berombak seperti putri duyung itu. tapi keinginan itu lenyap saat saya mulai menyukai Nirmala di majalah Bobo. seperti Nirmala lebih anggun dan punya kaki. lebih bisa saya ikuti dari pada putri duyung.
Bobo bertahan hingga sekarang, Putri Ariel pun masih sering saya lihat dimajalah disney. Mereka tetap eksis hingga kini. tentu saja itu berkat pembaca yang tetap setia membeli bukunya. Bukan hanya bermodal donlot.
Saya putuskan, untuk tidak mendonlot dan tetap membeli buku asli novelnya. Walau bagaimanapun, memiliki buku aslinya lebih memberikan kepuasan tersendiri. yang nanti dapat saya wariskan kembali kepada penerus keturunan saya. :D dan itu rasanya lebih melegakan. tidak terkesan curang dan lebih terhormat.
*gaya*
31 October 2011
Saya Bercerita
Kali ini saya ingin bercerita. tentang jatuh bangun dalam menemukan cinta.
saya sering kali tak menyadari saya mencintai sesuatu hal. hingga datang waktu yang kemudian membuat saya terkaget-kaget keheranan dan berakhir dengan perasaan tak ingin berpisah. saya pun menyadari. Inilah cinta.
mulanya saya berpikir, semua rutinitas yang saya kerjakan adalah sebuah tuntutan program kerja yang harus direalisasikan. tak ada sesuatu alasan mendasar mengapa saya harus melakukannya. perekrutan, rapat, aksi, baksos dll. semua saya lakukan karena ada intruksi.
namun suatu malam, saya menyadari. tepatnya sekitar malam jumaat lalu. ada sesuatu hal dalam hati saya. yang selama ini tak pernah saya sadari. hampir tiga tahun bergabung. ternyata muncul benih-benih cinta dihati ini.
mungkin saya telat menyadarinya. bahkan hampir tiga tahun saya baru mengerti. bahwa segala lelah yang saya rasakan. segala rutinintas yang kerap menjadi beban. dan segala pertentangan dalam hati yang saya miliki mampu menimbulkan rasa cinta.
mungkin agak telat. mengingat saya hampir beranjak meninggalkannya. yang saya pun tak ketahui akan berujung seperti apa. dan bagaimana mengakhirinya. saya yakin, telah tumbuh cinta dihati saya. tak tahu pasti kapan rasa ini muncul. sejak hari berapa, bulan keberapa dan tahun berapa rasa ini tumbuh. saya tak pernah menyadari. yang saya tahu. malam itu dada saya membuncah. menggali segala hasrat yang terpendam. saya ingin menularkan energi cinta yang saat ini saya miliki. agar setiap orang yang tergabung didalamnya ikut mencintainya.
walaupun ada pertarungan bathin didalam hati saya. saya berani mengatakannya bahwa ini cinta, yang kelak akan saya pupuk dengan bukti nyata. bukan sekedar hasrat dalam hati yang kemudian menguap. dan saya pun mengikhlaskan hati untuk menerima segala resikonya ketika menyatakan diri mencintainya.
bismillah.
saya mencintai KAMMI.
semoga kamu juga :)
saya sering kali tak menyadari saya mencintai sesuatu hal. hingga datang waktu yang kemudian membuat saya terkaget-kaget keheranan dan berakhir dengan perasaan tak ingin berpisah. saya pun menyadari. Inilah cinta.
mulanya saya berpikir, semua rutinitas yang saya kerjakan adalah sebuah tuntutan program kerja yang harus direalisasikan. tak ada sesuatu alasan mendasar mengapa saya harus melakukannya. perekrutan, rapat, aksi, baksos dll. semua saya lakukan karena ada intruksi.
namun suatu malam, saya menyadari. tepatnya sekitar malam jumaat lalu. ada sesuatu hal dalam hati saya. yang selama ini tak pernah saya sadari. hampir tiga tahun bergabung. ternyata muncul benih-benih cinta dihati ini.
mungkin saya telat menyadarinya. bahkan hampir tiga tahun saya baru mengerti. bahwa segala lelah yang saya rasakan. segala rutinintas yang kerap menjadi beban. dan segala pertentangan dalam hati yang saya miliki mampu menimbulkan rasa cinta.
mungkin agak telat. mengingat saya hampir beranjak meninggalkannya. yang saya pun tak ketahui akan berujung seperti apa. dan bagaimana mengakhirinya. saya yakin, telah tumbuh cinta dihati saya. tak tahu pasti kapan rasa ini muncul. sejak hari berapa, bulan keberapa dan tahun berapa rasa ini tumbuh. saya tak pernah menyadari. yang saya tahu. malam itu dada saya membuncah. menggali segala hasrat yang terpendam. saya ingin menularkan energi cinta yang saat ini saya miliki. agar setiap orang yang tergabung didalamnya ikut mencintainya.
walaupun ada pertarungan bathin didalam hati saya. saya berani mengatakannya bahwa ini cinta, yang kelak akan saya pupuk dengan bukti nyata. bukan sekedar hasrat dalam hati yang kemudian menguap. dan saya pun mengikhlaskan hati untuk menerima segala resikonya ketika menyatakan diri mencintainya.
bismillah.
saya mencintai KAMMI.
semoga kamu juga :)
27 October 2011
Bukti Cinta
Pagi ini saya jadwalnya kuliah. Jadi masuk magang sekitar habis makan siang. Jam 13.00. namun berhubung dosen saya naik haji. Jadi kulaih dialiahkan bulan desember nanti. Alhasil hari ini saya sedikit bersantai dirumah. Saat asyik dengan dunia saya dikamar. Tiba-tiba terdengar suara motor dihidupkan. Ini sudah biasa. Karena setiap pagi mama saya memang sering memanaskan motor. Jadi saat saya pergi, tinggal gas saja. Mama saya emang baik ! :D
Tapi pagi ini beda. Saat keluar kamar saya tak lagi melihat motor. Setelah saya teliti terdengar suara gemericik dikamar mandi. Langsung saja saya datangi kamar mandi dan melihat adegan yang tak biasa. Mama mencuci motor dikamar mandi !
Antara haru, lucu dan geli melihat mama membawa motor kekamar mandi. Saya hanya cekikikan aja. Memang sejak beberapa hari yang lalu mama menyuruh saya mencuci motor. Tapi apa daya, kesibukan yang luar biasa membuat saya tak ada waktu (baca : MALES). Kondisi motor memang sudah butek ! tak ada lagi bagus-bagusnya. Tapi yang pentingkan masih bisa jalan. Hahaha
Maaf maa.
Saya merepotkan :D
Salah satu bukti cinta dari mama. Hal-hal yang seperti ini membuat saya makin cinta mama. Tapi tunggu, ini bukti cinta mama kepada motor apa cinta mama kepada saya ?
Saat saya tanyakan. Mama hanya menjawab “ Ya motorlah ! kamu itu mama pungut dibawah pohon terong. Jadi jangan ngaku-ngaku jadi anak mama !”
Okeh. Besok-besok saya mau tes DNA. Membuktikan bahwa saya anak TERONG !!
=.=”
Mendekat lebih ke Indonesia.
Sengaja saya memilih judul diatas. Karena memang selama ini tak banyak yang saya ketahui tentang kota-kota di Indonesia. Sejak hengkang dari Magelang, aku belum pernah kembali kesana. Kehidupanku berputar-putar pada Batam - Tj. Pinang – Uban – dan sekali Kebelakang Padang. Dan kota terjauh sejak saya di Batam hanya Palembang dan Lampung. Selebihnya saya hanya di Batam.
Melihat tak pernah ada kesempatan saya untuk pergi keluar kota. Kelak saat status mahasiswa saya resmi saya runtuhkan. Saya ingin berkunjung kebeberapa kota di Indonesia. Merasakan langsung budaya dan makanan disana. Bukan hanya melalui gambar, cerita, dan internet saja. Dan beberapa kota yang kelak menjadi tujuan saya telah saya siapkan. Oia, tentu saja ini masih berubah-rubah. Karena masih banyak factor yang harus dipertimbang. Salah satunya adalah Teman berkunjung
1. Yogyakarta.
Bukan karena kemaren menjadi L.O untuk Yogya, hingga saya tergiur berkunjung kesana. Tapi memang sejak lama saya ingin berkunjung kesana. Merasakan manisnya masakan Jawa. Dan berkunjung ke beberapa tempat wisata. Yang paling saya rindui adalah kebun Binatang disana. Saat saya masih kecil. Kami berkunjung kesana. Melihat langsung besarnya Gajah dan tingginya Unta. Saya ingin mengulang kekaguman saya pada kebun binatang itu.
2. Magelang.
Masih berdekatan dengan Yogyakarta. Jaraknya tak begitu jauh dari Yogya. Dulu seingat saya hanya perlu waktu 3 jam untuk sampai ke Yogya dari Magelang. Disana saya ingin bertemu teman-teman kecil saya. Kembali ke Borobudur, Menikmati Becak Taman Kiai Langgeng, menikmati jajanan SD yang tak pernah saya temukan disini. Haaah. Saya merindukan Magelang !
3. Jakarta.
Dulu saat mengunjungi Jakarta, Saya amat tak menyukai. Panasnya terasa menyengat, jalanan yang padat, Knalpot yang menimbulkan asap pekat dan suara bising. Sungguh saya ingin segera kembali ke Magelang. Saya tidak ingat kemana saya jalan bersama mama. Yang saya ingat, saya SELALU digandeng mama karena takut hilang. Saat itu berdiam diri dihotel rasanya lebihnya nyaman dari pada diajak mama ketempat keramaian. Tapi sekarang imej itu berubah. Seiring cerita teman yang bahagia bisa menyambangi sana. Okeh ! I should be there !
4.Bandung
Saya tak punya pengalaman apapun tentang kota ini. Info yang bisa saya rangkum hanya melalui TV, Internet dan Teman. Selebihnya tak ada. Saya hanya pernah belanja melalui Online dikota ini. Kota yang KATANYA dingin, banyak kuliner nikmat, Fashion Up date, dan cerita lainnya yang menarik. Membuat saya benar-benar ingin berkunjung kesini.
5.Lombok.
Jangan ditanya lagi keindahan kota ini. Internet telah memiliki ribuan bukti Indah yang dimlikinya. Pasti tak ada yang menolak untuk berkunjung kesini. Tunggu yaa. Saya akan segera menginjakkan kaki kesana.
6. pulai Bau-Bau Sulawesi.
Saya jatuh cinta pada pulau ini saat membaca profilenya di KASKUS. Benar-benar Indah !
Walaupun banyak kota indah lainnya di Indonesia. Tapi hasrat saya saat ini masih di enam wilayah itu. Tak menutup kemungkinan berubah lagi. Semoga saya diberi kesempatan umur panjang, sehat dan rezeki untuk menyambangi kota-kota ini.
Insyallah.
Melihat tak pernah ada kesempatan saya untuk pergi keluar kota. Kelak saat status mahasiswa saya resmi saya runtuhkan. Saya ingin berkunjung kebeberapa kota di Indonesia. Merasakan langsung budaya dan makanan disana. Bukan hanya melalui gambar, cerita, dan internet saja. Dan beberapa kota yang kelak menjadi tujuan saya telah saya siapkan. Oia, tentu saja ini masih berubah-rubah. Karena masih banyak factor yang harus dipertimbang. Salah satunya adalah Teman berkunjung
1. Yogyakarta.
Bukan karena kemaren menjadi L.O untuk Yogya, hingga saya tergiur berkunjung kesana. Tapi memang sejak lama saya ingin berkunjung kesana. Merasakan manisnya masakan Jawa. Dan berkunjung ke beberapa tempat wisata. Yang paling saya rindui adalah kebun Binatang disana. Saat saya masih kecil. Kami berkunjung kesana. Melihat langsung besarnya Gajah dan tingginya Unta. Saya ingin mengulang kekaguman saya pada kebun binatang itu.
2. Magelang.
Masih berdekatan dengan Yogyakarta. Jaraknya tak begitu jauh dari Yogya. Dulu seingat saya hanya perlu waktu 3 jam untuk sampai ke Yogya dari Magelang. Disana saya ingin bertemu teman-teman kecil saya. Kembali ke Borobudur, Menikmati Becak Taman Kiai Langgeng, menikmati jajanan SD yang tak pernah saya temukan disini. Haaah. Saya merindukan Magelang !
3. Jakarta.
Dulu saat mengunjungi Jakarta, Saya amat tak menyukai. Panasnya terasa menyengat, jalanan yang padat, Knalpot yang menimbulkan asap pekat dan suara bising. Sungguh saya ingin segera kembali ke Magelang. Saya tidak ingat kemana saya jalan bersama mama. Yang saya ingat, saya SELALU digandeng mama karena takut hilang. Saat itu berdiam diri dihotel rasanya lebihnya nyaman dari pada diajak mama ketempat keramaian. Tapi sekarang imej itu berubah. Seiring cerita teman yang bahagia bisa menyambangi sana. Okeh ! I should be there !
4.Bandung
Saya tak punya pengalaman apapun tentang kota ini. Info yang bisa saya rangkum hanya melalui TV, Internet dan Teman. Selebihnya tak ada. Saya hanya pernah belanja melalui Online dikota ini. Kota yang KATANYA dingin, banyak kuliner nikmat, Fashion Up date, dan cerita lainnya yang menarik. Membuat saya benar-benar ingin berkunjung kesini.
5.Lombok.
Jangan ditanya lagi keindahan kota ini. Internet telah memiliki ribuan bukti Indah yang dimlikinya. Pasti tak ada yang menolak untuk berkunjung kesini. Tunggu yaa. Saya akan segera menginjakkan kaki kesana.
6. pulai Bau-Bau Sulawesi.
Saya jatuh cinta pada pulau ini saat membaca profilenya di KASKUS. Benar-benar Indah !
Walaupun banyak kota indah lainnya di Indonesia. Tapi hasrat saya saat ini masih di enam wilayah itu. Tak menutup kemungkinan berubah lagi. Semoga saya diberi kesempatan umur panjang, sehat dan rezeki untuk menyambangi kota-kota ini.
Insyallah.
Memantaskan Diri
Akhir-akhir ini saya sering sekali mendengar bencana alam yang menimpa dunia. Bukan hanya diluar negeri. Indonesia pun kerap menjadi langganan bencana alam. Ada Gempa di Turki, Banjir di Thailand, Gempa di Bali dan yang terbaru Gempa di Padang. Korban ? jangan tanya. Turky dan Thailand paling banyak dirugikan. Bahkan Thailand terancam banjir sebulan penuh ! Bisa bayangkan jika kita harus menghadapi situasi seperti itu ? Hujan yang kerap datang aja mulai kewalahan menghadapi kaos kaki yang basah mulu. Bagaimana jika harus menghadapi banjir yang memakan waktu lebih dari sebulan.
Sungguh ya Allah. Saya tak akan pernah mampu.
Saya ingat, minggu lalu dipertemuan rutin pekanan saya. Kami membahas tentang kedekatan pribadi kita melalui ibadah yang kita lakukan kepadaNya. Hasilnya tak banyak yang bisa dibanggakan. Masih banyak lubang yang bocor akibat tak sempurna ibadah yang saya lakukan. Sore itu kami membahas KIAMAT. Salah satu ciri datangnya kiamat adalah bencana yang kian hari kian rajin menyambangi bumi ini. Tengoklah, tak henti telinga kita mendengar musibah yang menimpa saudara kita.
Itu yang murni bencana datang dari Alam. Belum lagi kerusuhan yang kerap terjadi. Lengsernya Khadafi yang akhir hayatnya sungguh mengenaskan, tawuran antar pelajar yang kembali marak di Indonesia, rusuh di papua yang tak pernah kunjung padam dan sederet berita ngeri lainnya.
Rasanya makin sulit mencari berita yang membawa kebahagiaan dan senyum bangga. Berita makin hari makin seram. Kini tinggal kita yang harus pandai memposisikan diri. Pandai menyimbangkan diri bukan hanya dihadapanNya namun juga dihadapan manusia. Berjaga-jaga jika Allah berkehendak lain pada kita. Agara selamat dari segala murkaNya.
Semoga sederet kejadian yang terjadi didunia ini. Mampu membangunkan kita dari zona aman yang selama ini kita miliki. Bangun dan bergegas memantaskan diri dihadapanNya. Hingga saat kita bertemu denganNya. Itulah awal terindah kehidupan kita. Bukan sebaliknya.
Mari memantaskan diri !
26 October 2011
Ini Masalah Hati
"Jenguk itu bukan perkara sempet tidak sempat, searah jalan atau tidak. Tapi ini masalah hati. Niatan hati untuk menguatkan saudaranya. bukti aplikasi nyata ukhuwah"
*Sok.Keren*
itu ucapku saat ada seorang teman yang mengaku belum sempat karena tidak sedang mengarah kerumah sakit teman saya dirawat. Jadi perkara menjenguk itu masalah 'jalur jalan' rupanya.
Andai semua berpikir sama. mungkin tak ada yang sempat menjenguk saudaranya yang sakit. mungkin tak ada penyemangat bagi si sakit yang sedang dilanda duka. Tak ada senyum dan kata-kata semangat yang terlontar,tak ada penepis sepi dikala sendirian dirumah sakit.
Saya berharap, tak ada yang berpikir seperti itu lagi. Sekali-kali tidak !
tak ingin bayak cerita. Mari kita simak artikel tentang jenguk menjenguk di sini
bagi yang males meluncur kesana.
saya persembahkan dengan meng-copy-paste :D
KEUTAMAAN DAN PAHALA MENJENGUK ORANG SAKIT
Diantara yang memperkuat kesunnahan menjenguk orang sakit ialah adanya hadits-hadits yang menerangkan keutamaan dan pahala orang yang melaksanakannya, misalnya:
1. Hadits Tsauban yang marfu’ (dari Nabi saw.):
“Sesungguhnya apabila seorang muslim menjenguk orang muslim lainnya, maka ia berada di dalam khurfatul jannah.”7
Dalam riwayat lain ditanyakan kepada Rasulullah saw.:
“Wahai Rasulullah, apakah khurfatul jannah itu?” Beliau menjawab, “Yaitu taman buah surga.”
2. Hadits Jabir yang marfu’:
“Barangsiapa yang menjenguk orang sakit berarti dia menyelam dalam rahmat, sehingga ketika dia duduk berarti dia berhenti disitu (didalam rahmat).”8
3. Ibnu Majah meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda:
“Barangsiapa menjenguk orang sakit maka berserulah seorang penyeru dari langit (malaikat), ‘Bagus engkau, bagus perjalananmu, dan engkau telah mempersiapkan tempat tinggal di dalam surga.”9
4. Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda:
“Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla akan berfirman pada hari kiamat, ‘Hai anak Adam, Aku sakit, tetapi kamu tidak menjenguk-Ku.’ Orang itu bertanya, ‘Oh Tuhan, bagaimana aku harus menjengukMu sedangkan Engkau adalah Tuhan bagi alam semesta?’ Allah menjawab, ‘Apakah kamu tidak tahu bahwa hamba-Ku si Fulan sedang sakit, tetapi kamu tidak menjenguknya?Apakah kamu tidak tahu bahwa seandainya kamu menjenguknya pasti kamu dapati Aku di sisinya?’ ‘Hai anak Adam, Aku minta makan kepadamu, tetapi tidak kamu beri Aku makan.’ Orang itu menjawab, ‘Ya Rabbi, bagaimana aku memberi makan Engkau, sedangkan Engkau adalah Tuhan bagi alam semesta?’ Allah menjawab, ‘Apakah kamu tidak tahu bahwa hamba-Ku si Fulan meminta makan kepadamu, tetapi tidak kauberi makan? Apakah kamu tidak tahu bahwa seandainya kamu beri makan dia niscaya kamu dapati hal itu di sisiKu?’ ‘Wahai anak Adam, Aku minta minum kepadamu, tetapi tidak kamu beri minum.’ Orang itu bertanya, ‘Ya Tuhan, bagaimana aku memberi-Mu minum sedangkan Engkau Tuhan bagi alam semesta?’Allah menjawab, ‘Hamba-Ku si Fulan meminta minum kepadamu, tetapi tidak kamu beri minum. Apakah kamu tidak tahu bahwa seandainya kamu memberinya minum niscaya akan kamu dapati (balasannya) itu di sisi-Ku?”10
5. Diriwayatkan dari Ali r.a., ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda:
“Tiada seorang muslim yang menjenguk orang muslim lainnya pada pagi hari kecuali ia didoakan oleh tujuh puluh ribu malaikat hingga sore hari; dan jika ia menjenguknya pada sore hari maka ia didoakan oleh tujuh puluh ribu malaikat hingga pagi hari, dan baginya kurma yang dipetik di taman surga.” (HR Tirmidzi, dan beliau berkata, “Hadits hasan.”)11
*Sok.Keren*
itu ucapku saat ada seorang teman yang mengaku belum sempat karena tidak sedang mengarah kerumah sakit teman saya dirawat. Jadi perkara menjenguk itu masalah 'jalur jalan' rupanya.
Andai semua berpikir sama. mungkin tak ada yang sempat menjenguk saudaranya yang sakit. mungkin tak ada penyemangat bagi si sakit yang sedang dilanda duka. Tak ada senyum dan kata-kata semangat yang terlontar,tak ada penepis sepi dikala sendirian dirumah sakit.
Saya berharap, tak ada yang berpikir seperti itu lagi. Sekali-kali tidak !
tak ingin bayak cerita. Mari kita simak artikel tentang jenguk menjenguk di sini
bagi yang males meluncur kesana.
saya persembahkan dengan meng-copy-paste :D
KEUTAMAAN DAN PAHALA MENJENGUK ORANG SAKIT
Diantara yang memperkuat kesunnahan menjenguk orang sakit ialah adanya hadits-hadits yang menerangkan keutamaan dan pahala orang yang melaksanakannya, misalnya:
1. Hadits Tsauban yang marfu’ (dari Nabi saw.):
“Sesungguhnya apabila seorang muslim menjenguk orang muslim lainnya, maka ia berada di dalam khurfatul jannah.”7
Dalam riwayat lain ditanyakan kepada Rasulullah saw.:
“Wahai Rasulullah, apakah khurfatul jannah itu?” Beliau menjawab, “Yaitu taman buah surga.”
2. Hadits Jabir yang marfu’:
“Barangsiapa yang menjenguk orang sakit berarti dia menyelam dalam rahmat, sehingga ketika dia duduk berarti dia berhenti disitu (didalam rahmat).”8
3. Ibnu Majah meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda:
“Barangsiapa menjenguk orang sakit maka berserulah seorang penyeru dari langit (malaikat), ‘Bagus engkau, bagus perjalananmu, dan engkau telah mempersiapkan tempat tinggal di dalam surga.”9
4. Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda:
“Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla akan berfirman pada hari kiamat, ‘Hai anak Adam, Aku sakit, tetapi kamu tidak menjenguk-Ku.’ Orang itu bertanya, ‘Oh Tuhan, bagaimana aku harus menjengukMu sedangkan Engkau adalah Tuhan bagi alam semesta?’ Allah menjawab, ‘Apakah kamu tidak tahu bahwa hamba-Ku si Fulan sedang sakit, tetapi kamu tidak menjenguknya?Apakah kamu tidak tahu bahwa seandainya kamu menjenguknya pasti kamu dapati Aku di sisinya?’ ‘Hai anak Adam, Aku minta makan kepadamu, tetapi tidak kamu beri Aku makan.’ Orang itu menjawab, ‘Ya Rabbi, bagaimana aku memberi makan Engkau, sedangkan Engkau adalah Tuhan bagi alam semesta?’ Allah menjawab, ‘Apakah kamu tidak tahu bahwa hamba-Ku si Fulan meminta makan kepadamu, tetapi tidak kauberi makan? Apakah kamu tidak tahu bahwa seandainya kamu beri makan dia niscaya kamu dapati hal itu di sisiKu?’ ‘Wahai anak Adam, Aku minta minum kepadamu, tetapi tidak kamu beri minum.’ Orang itu bertanya, ‘Ya Tuhan, bagaimana aku memberi-Mu minum sedangkan Engkau Tuhan bagi alam semesta?’Allah menjawab, ‘Hamba-Ku si Fulan meminta minum kepadamu, tetapi tidak kamu beri minum. Apakah kamu tidak tahu bahwa seandainya kamu memberinya minum niscaya akan kamu dapati (balasannya) itu di sisi-Ku?”10
5. Diriwayatkan dari Ali r.a., ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda:
“Tiada seorang muslim yang menjenguk orang muslim lainnya pada pagi hari kecuali ia didoakan oleh tujuh puluh ribu malaikat hingga sore hari; dan jika ia menjenguknya pada sore hari maka ia didoakan oleh tujuh puluh ribu malaikat hingga pagi hari, dan baginya kurma yang dipetik di taman surga.” (HR Tirmidzi, dan beliau berkata, “Hadits hasan.”)11
24 October 2011
Pemandangan Rumah Sakit itu Melemahkan Jiwa
Kemaren malam, saya mendapat kabar kurang mengenakan. Teman saya mendapat musibah. Kecelakaan motor. Motornya menabrak mobil angkutan umum yang biasa kami sebut BIMBAR. Kaca belakang mobil yang keras itu dan bagian bemper mobil hancur. Sudah dapat ditebak kronologisnya saat menyaksikan bagian yang rusak mobil itu. Ya ! Bimbar itu berhenti mendadak ! dan terjadilah penabrakan yang dilakukan oleh teman saya.
Smoga kecelakaan ini tak menimpa siapapun lagi. Angkutan umum memang serakah kalau dijalanan.merasa bahwa jalan raya itu milik pribadi. Saya raya mereka perlu jalan raya sendiri. khusus untuk angkutan umum. Jadi mereka tak perlu berbagi dengan pengguna jalan yang lain. *harapSaya*
Saat dirumah sakit, saya memang sangat sulit sekali memasuki ruangan kamar/UGD tempat dirawat pasien. Bukan sekarang-sekarang ini saja. Namun sudah sejak lama. Saat mama saya dirawat di RSHB operasi tumor jinak. Saya tak pernah tahan melihat infus, darah, suntikan, rintihan kesakitan, perban, bau obat, dan segala hal yang berhubungan dengan rumah sakit.
satu-satunya yang dapat saya pergunakan dengan gagah berani adalah Betadine. Obat merah yang menyerupai darah itu. Selebihnya saya tak pernah kuat. Efek yang saya terima saat bersinggungan dengan hal-hal yang berhubungan rumah sakit adalah perut saya mual,dan jantung saya berdegup kencang. Dan semalam saat ingin pamit dengan teman saya, dengan terpaksa saya memasuki UDG dan menyaksikan pemandangan yang mengerikan bagi saya dan muallah perut saya.
saya benar-benar tak sanggup berdiam lama dirumah sakit kecuali diruang tunggunya.
Bukan hanya masalah obat, bau obat, infus dll yang membuat lemah jiwa saya. Tapi berbagai jenis kalangan orang yang memasuki rumah sakit. dan yang membuat saya miris adalah, seorang bapak yang menggendong bayi mungilnya duduk disamping pintu masuk UDG sambil mengelap-ngelap wajahnya anaknya dengan kain basah dan membelai lembut wajahnya.
Saya tak ingin berpikir macam-macam. Bapak tua yang terlihat lusuh beserta bayinya itu saya sangat mengharapkan ia sedang duduk menanti panggilan dokter. Bukan duduk disitu karena tidak dilayani akibat tak ada biaya. Smoga bukan itu !
saya tak sanggup membayangkan hal-hal yang lebih buruk lagi tentang bapak itu.
Malam itu saya pulang dengan berbagai perasaan. Bersyukur masih dilindungi Allah, Bersyukur masih diberi Kesehatan, Bersyukur masih bisa bernapas dengan nikmat. Bersyukur teman saya yang mendapat musibah itu memiliki teman-teman yang menyayangi dia. hingga terlihat diruang tunggu banyak temannya yang datang menjenguk dan mrawatnya. Bersyukur saya masih bisa menjenguk dia.
Satu pelajaran yang saya dapat malam ini, Musibah bisa datang kapan saja !
banyak-banyak infak aah..
21 October 2011
Menipisnya Rasa Cinta
Cinta itu bahasa universal. Cinta yang membuat damai. Cinta menyatukan dan cinta pula yang menumbuhkan rasa peduli.Miris rasanya saat cinta tak lagi dimilikioleh sebagian manusia.
Jadi kisahnya bermula saat seorang anak kecil sedang berjalan dipinggir jalan sendirian. tiba-tiba lewat sebuah mobil dan melindas tubuh anak itu. bukannya berhenti, mobil malah melanjutkan menggilas tubuh anak itu tanpa berhenti untuk memeriksa tubuh itu. puluhan orang lewat namun tak ada yang perduli. hanya sekilas melihat lalu lanjtkan perjalanan.
hal ini bisa terlihat dalam sebuah berita online harian detik
Melihat fakta itu, saya tidak habis pikir. bagaimana mungkin bocah mungil umur dua tahun itu dibiarkan sekarat sendirian tanpa pertolongan.
saya syok bercampur sedih. Naas sekali nasib anak itu. bayangkan jika hal it terjadi menimpa saudara yang kita cintai. umur dua tahun, sedang lucu-lucunya. Tapi nyawanya direnggut oleh seorang supir yang kemanusiaannya dipertanyakan.
Namun saya cukup bersyukur. Hal itu tidak terjadi di Indonesia. Walau banyak supir yang ugal-ugalan. hingga jalan raya hampir menjadi ajang pertaruhan maut. namun saya tak pernah mendengar berita jika ada yang tertabrak lalu masyarakat yang melihat tidak berbondong-bondong menolong.
Sebagai negara yang penghuni islamanya terbesar didunia, Indonesia masih memegang predikat ramah dan santun di mata dunia. walau tercoreng beberapa hal negatif, setidaknya rasa kepedulian masih tinggi di indonesiaku ini.
Saya jadi ingat sebuah hadist :
Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik radiallahuanhu, pembantu Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, beliau bersabda: Tidak beriman salah seorang diantara kamu hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.
semoga, rasa cinta ini tetap ada dihati kita. hingga tak akan pernah rasa benci memenuhi dada. Untuk bekal menghadapNya kelak :)
Jadi kisahnya bermula saat seorang anak kecil sedang berjalan dipinggir jalan sendirian. tiba-tiba lewat sebuah mobil dan melindas tubuh anak itu. bukannya berhenti, mobil malah melanjutkan menggilas tubuh anak itu tanpa berhenti untuk memeriksa tubuh itu. puluhan orang lewat namun tak ada yang perduli. hanya sekilas melihat lalu lanjtkan perjalanan.
hal ini bisa terlihat dalam sebuah berita online harian detik
Melihat fakta itu, saya tidak habis pikir. bagaimana mungkin bocah mungil umur dua tahun itu dibiarkan sekarat sendirian tanpa pertolongan.
saya syok bercampur sedih. Naas sekali nasib anak itu. bayangkan jika hal it terjadi menimpa saudara yang kita cintai. umur dua tahun, sedang lucu-lucunya. Tapi nyawanya direnggut oleh seorang supir yang kemanusiaannya dipertanyakan.
Namun saya cukup bersyukur. Hal itu tidak terjadi di Indonesia. Walau banyak supir yang ugal-ugalan. hingga jalan raya hampir menjadi ajang pertaruhan maut. namun saya tak pernah mendengar berita jika ada yang tertabrak lalu masyarakat yang melihat tidak berbondong-bondong menolong.
Sebagai negara yang penghuni islamanya terbesar didunia, Indonesia masih memegang predikat ramah dan santun di mata dunia. walau tercoreng beberapa hal negatif, setidaknya rasa kepedulian masih tinggi di indonesiaku ini.
Saya jadi ingat sebuah hadist :
Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik radiallahuanhu, pembantu Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, beliau bersabda: Tidak beriman salah seorang diantara kamu hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.
semoga, rasa cinta ini tetap ada dihati kita. hingga tak akan pernah rasa benci memenuhi dada. Untuk bekal menghadapNya kelak :)
20 October 2011
Saya Bukan Akademisi
Masih merasakan euforia Wisuda teman-teman seospek saya, Politeknik. Saya yakin, mereka telah menyusun berjuta agenda untuk lebih dekat dengan mimpi mereka. ternyata tak sedikit yang berniat melanjutkan pendidikan kejenjang lebih tinggi. perlahan teman-teman dekat dilingkaran saya mulai hengkang satu persatu. apa lagi alasannya jika bukan melanjutkan panjangnya perjalanan menuju mimpi yang nyata.
Saya senang, tentu saja ! salut dengan semangat untuk terus melanjutkan pendidikan lebih tinggi. namun ditengah semangat mereka untuk terus bersekolah, saya berpikir jauh berbeda. mungkin terkesan tak ingin maju.
Saya benar-benar tak ingin melanjutkan pendidikan saya dalam bentuk sekolah apapun ! bahkan jika diberi beasiswa full+uang saku. Saya tak akan bergeming ! Saya benar-benar tak ingin kuliah lagi.
Saya bukan Akademisi !!
cukup kuliah delapan semester, menyandang predikat S1 yang kini sudah semakin dekat.
ini pun sudah cukup membuat saya bergidik ngeri saat membayangkan akan sidang skripsi. perut saya mendadak mules saat mengingat itu.
<<<<*Sembarang ikut nimbrung, padahal tak semua dikenal :p
Satu hal yang saya syukuri, dulu saat masih kuliah dipoliteknik. Manajemen goncang. kami mahasiswa baru diberi pilihan. D3 yang akan tetap di Politeknik atau S1 yang akan mengungsi dari Politeknik. berbagai pertimbangan berat dan sarat kesedihan. saya memutuskan S1. Jika saat itu saya memilih D3. Tentu saja saya tidak akan berubah pikiran. Saya tak akan melanjutkan kuliah saya. cukup D3 !
Sedangkan mereka yang D3 semangatt sekali melanjutkan pendidikan lagi. saya sadar diri. tak cukup punya 'stok' semangatt untuk terus kuliah.
salutt untuk mereka yang berkeinginan tinggi mencapai S3, Profesor, Doktor dll.
saya mendoakan. semoga teman-teman saya berhasil menyandang gelar panjang nan berkesan. akan terpandang sebagai kaum intelektual.
Saya ?
cukup Sarjana Ekonomi saja !
**sidang kian mendekat ! Semangatt !!**
18 October 2011
Galau Stadium 1
Ntah kenapa, malam ini saya sangat ingin sekali mengingat masa-masa kuliah saya. Hal-hal menyenangkan namun tak sedikit yang menyesakkan nafas.
Detik-detik semester delapan telah didepan mata. saya tak ingin melewatkan masa kuliah saya tanpa catatan diblog ini. blog yang saya buat dengan sukacita saat ngefans dengan Raditya Dika, hingga memiliki koleksi bukunya dan meninggalkan Raditya karena merasa makin goblok saat membaca bukunya. Masa SMK, masa bahagia saya memiliki teman-teman 'gila' bersama. Saat itu saya membuat blog ini dan rajin meng-update. Tapi menjelang kuliah, makin lama makin terlupakan.
Beberapa hari yang lalu saya baru saja seminar proposal. Seminar itu menguras energi dan membuat saya melupakan makan siang. Kepala berdenyut tiada henti, perasaan sedih menumpuk. Komentar penguji memanaskan telinga. cukup sudah memperburuk hari itu. Kamis Kelabu !
Hingga rapat sampai malam. Kepala makin cenat-cenut namun DM 1 didepan mata.
hingga saya sadari, yang bertahan dalam rapat itu. muka lama semua. kecuali Ketuplak, dan satu ikhwan. sisanya muka lama yang sudah berkarat di KAMMI.
Ntah pengkaderan yang gagal, atau kami kadernya yang masih sering mencurangi Allah hingga regenerasi ini sulit terlaksana.
malam ini..
antara mengenang masa kuliah, memahami topik skripsi yang saya angkat dan didera perasaan penasaran yang luar biasa hingga melahirkan galau. maka saya memutuskan untuk membuka blog ini dan kembali membaca hal konyol yang pernah saya lakukan.
rasanya koq gak mampu merubah suasa hati yaa.
ini posting blog pun tema melenceng kemana-mana.
oke !
tak ingi stres berkelanjutan.
saya sudahi posting malam ini.
haaaah !
Detik-detik semester delapan telah didepan mata. saya tak ingin melewatkan masa kuliah saya tanpa catatan diblog ini. blog yang saya buat dengan sukacita saat ngefans dengan Raditya Dika, hingga memiliki koleksi bukunya dan meninggalkan Raditya karena merasa makin goblok saat membaca bukunya. Masa SMK, masa bahagia saya memiliki teman-teman 'gila' bersama. Saat itu saya membuat blog ini dan rajin meng-update. Tapi menjelang kuliah, makin lama makin terlupakan.
Beberapa hari yang lalu saya baru saja seminar proposal. Seminar itu menguras energi dan membuat saya melupakan makan siang. Kepala berdenyut tiada henti, perasaan sedih menumpuk. Komentar penguji memanaskan telinga. cukup sudah memperburuk hari itu. Kamis Kelabu !
Hingga rapat sampai malam. Kepala makin cenat-cenut namun DM 1 didepan mata.
hingga saya sadari, yang bertahan dalam rapat itu. muka lama semua. kecuali Ketuplak, dan satu ikhwan. sisanya muka lama yang sudah berkarat di KAMMI.
Ntah pengkaderan yang gagal, atau kami kadernya yang masih sering mencurangi Allah hingga regenerasi ini sulit terlaksana.
malam ini..
antara mengenang masa kuliah, memahami topik skripsi yang saya angkat dan didera perasaan penasaran yang luar biasa hingga melahirkan galau. maka saya memutuskan untuk membuka blog ini dan kembali membaca hal konyol yang pernah saya lakukan.
rasanya koq gak mampu merubah suasa hati yaa.
ini posting blog pun tema melenceng kemana-mana.
oke !
tak ingi stres berkelanjutan.
saya sudahi posting malam ini.
haaaah !
13 June 2011
Didera Rasa Pesimis yang Luar Biasa
detik-detik meninggalkan semester enam.
perasaan gundah gulana mulai berdatangan. beragam jenis perasaan negatif mulai menghampiri.
semester tujuh, berarti masa-masa pengangguran itu kian mendekat !
degh !
aku cemas.
berbagai bisnis aku coba kembangkan. namun selalu tenggelam sebelum berlayar.
lalu dengan apa aku nanti mengisi waktu luangku ?
sementara semester tujuh hanya ada 2 mata kuliah. dan salah satunya seminar akuntansi.
aku rasa seminar itu hanya akan diselenggarakan sekali.
berarti hanya akan ada 1 mata kuliah yang akan aku hadapi saat semester tujuh.
dalam satu minggu hanya 1 mata kuliah.
selama enam bulan aku akan seperti itu.
hah !
walaupun akan ada Kukerta.
tapi itu hanya 1 bulan. bahkan dihitung-hitung hanya 20 hari.
aku mulaii kebingungan.
ide bisnis ?
banyak berdatangan.
namun tak satupun bisa aku realisasikan.
selalu gagal dan menemui jalan buntu !
lalu akan aku isi dengan apa semester tujuh ini ?
kerja?
kerjaan apa ?
perusahaan mana yang mau menerima mahasiswa semester tujuh yang dalam satu minggu harus ijin satu kali.
bahkan mungkin lebih.
duh.
aku didera rasa cemas.
merasa akan menjadi pengangguran.
merasa akan menjadi manusian tanpa guna.
:(
*streess*
07 June 2011
Ini Apa ?
Saya sedang dalam 'Mood' yang berantakan.
dalam sekejap saya bisa bertingkah amat sangat bahagia.
dalam beberapa detik kedepan saya pun bisa bercucuran air mata dengan sendirinya.
Ada yang tidak beres dengan hati saya.
Sulitnya mengelola emosi. Walo saya tahu bahkan kendali emosi sepenuhnya ada pada diri kita. Mau senang, Mau susah, Mau gelisah sesungguhnya diri kita yang dapat mengatur.
Tapi kemudian saya berfikir.
ternyata saya penipu ulung.
pada diri sendiri saya saja dengan mudah menipu diri.
saya mulaii membohongi diri dengan mengatakan benci, namun disisi lain saya masih mencinta. saya mengatakan tidak suka, namun suatu ketika saya menyukai.
Saya tak cukup mengenali diri saya.
saya tak tanggap dengan kondisi bathin yang saya miliki.
kerap kali saya salah melangkah mengambil tindakan atas luapan emosi yang saya miliki.
padahal jika ingin berpikir jernih dan ikhlas dengan apa yang terjadi, justru luapan emosi yang menurut otak saya, itu yang harus dilakukan untuk menanggapi emosi negatif saya yang meluap saat itu. malah justru hal itu yang paling ingin saya hindari.
saya kerap bertindak spontanitas.
tanpa mikir efek kedepannya apa.
saya mudah terjerat perasaan saya.
saya sering tidak bisa mengendalikan diri.
terlebih soal hati.
apa yg saya rasa.
itu yang saya lakukan.
tak dapat ditunda, tak dapat dialihkan.
sekarang saya tak ingin menipu diri.
saya ingin mengatakan.
bahwa kondisi hati saya sedang sakit.
menolak segala kesedihan yang saya miliki.
perih atas hal yang dijalani.
sebagai manusia biasa.
saya membenci siatuasi ini.
namun sebagai hambaNYA.
ini yang harus saya lakukan.
dan konsekuensinya keperihan hati yang menyayat.
27 May 2011
Wanita Inspiratif
Dalam 4 hari terakhir telah ada 3 berita duka yang saya terima. Pertama seorang tetangga yang melahirkan tanpa didampingi suaminya. Seorang teman seangkatan dengan saya, Mahasiswa Politeknik Batam dan terakhir seorang bunda luar biasa, inspiratif dan selalu memotivasi dalam setiap uraian tulisan yang almarhumah tulis.
Berkenankan saya bercerita. Tentang pertemuan singkat dengan Bu nurul. Waktu itu saya masih aktif di kepengurusan LPM paradigma. Seminar motivasi menulis yang diisi oleh Bu nurul kembali membangkitkan semangat menulis saya, saat itu LPM bekerja sama dengan FLP Batam. Sosoknya yang murah senyum, dan memberi berbagai wejangan bermanfaat tentang menulis usai acara berlangsung. Itu awal saya bertemu dengan beliau.
Hingga suatu hari, saya kembali bertemu dengan beliau. Kembali dalam sebuah acara menulis. Kali ini beliau membawa serta buku karangan beliau yang berjudul “sembari Cari Kutu”. Sebuah judul yang unik dan berhasil memikat saya untuk memilikinya. Saat seminar berlangsung, saya hanya sempat membeli bukunya. Selebihnya saya pergi dan tidak mengikuti seminar beliau. Karena saat itu saya pun sedang dipadatkan dengan jadwal promo buku MUHASABAH CINTA. Usaha yang sedang giat saya tekuni. Namun tak berakhir indah kerjasama saya dengan newParadigma Publishing.
Saat membaca bukunya, saya langsung tertarik. Bahasanya yang ringan namun mengena. Dan segala pemikiran tentang sosok seorang wanita ia tuang kan. Judul yang sangat saya ingat tentang Perempuan Pengarang. Tapi bukan judul lain tak memikat.
Saat itu saya buru-buru membuka fb beliau. Dan saya menuliskan. Sangat menyukai bukunya dan menyayangkan tidak sempat meminta tanda tangan beliau. Setelah beberapa minggu berlalu. Saya dikejutkan dengan status bu Nurul yang menulis ulang kata-kata saya di wall beliau sebagai statusnya.
Seperti testimoni untuk buku beliau. Namun yang bikin saya agak shock, beliau menuliskan “penggagas penerbitan buku di Batam “ diakhir kalimat testi saya. Oalaaah. Saya tak merasa sebagai pengagas ataupun pelopor. Tapi biarlah. Toh, saya pernah merasa bangga karena testi saya ditulis ulang di status beliau dan segala embel-embel dibelakang nama saya yang beliau cantumkan.
Saat ini, saya ingin sekali memiliki buku “ Sampai Akhir Jantungku berdetak” dan “ Cara mendidik akhlak anak “ jika judulnya tak salah.
Saya ingin mengenang beliau melalui tulisan inspiratif yang beliau tuangkan. Memaknai tulisan beliau bait per bait. Dan tentu saya menyerap segala pesan yang ingin beliau sampaikan.
Semoga buku-buku yang beliau ‘lahirkan’ mampu menjadi ladang amal yang tak pernah putus. Memberi manfaat untuk pembacanya. Dan yang paling menggembirakan, sebagai amal jariyah beliau.
Akhir kalimat, Terimalah Seluruh Amal Ibadah mereka ya Allah. Ampuni dosa mereka. Jadikan kematian mereka sebagai pintu gerbang awal menuju kenikmatan bertemu denganMu. Amiin Ya Rabb.
01 May 2011
Berakhir, Namun tak Terakhir
Beberapa Jam yang lalu, saya baru saja menghadiri Muskom. Musyawarah Komisariat 2 dari jam 10 pagi hingga jam 20.30. Banyak perdebatan yang terjadi, namun memberikan makna dan kesan betapa belum dewasanya diri ini dalam menghadapi setiap protes yang ditumpahkan kehadapan saya
Tak seperti organisasi lain, setiap ada LPJ, menandakan berakhirnya kiprah di organisasi tersebut. Namun di KAMMI berbeda. Justru tidak pernah ada kata pensiun untuk organisasi ini. sekecil apapun itu, kita wajib berkontribusi dalam jangka waktu yang panjang bahkan hingga masa keanggotan habis. Tak pernah ada kata TERAKHIR, untuk KAMMI.
sesuai prediksi awal. kecondongan hati telah mengatakan bahwa, Mahfudlah yang mempunyai kuota terbesar saat pemilihan Ketum Kammi kelak. Dan ini menjadi kenyataan saat Pemilihan nama Nurul Mahfud hampir mendominasi namun tak keseluruhan. Dalam kelelahan fisik yang memuncak akibat sidang seharian penuh, Nurul Mahfud keluar menjadi Ketum Kammi 2011-2012
sesungguhnya saat acara dimulai, saya justru berpikir NM, tdk siap utk menjadi Ketum. dari segala penampilan dan sikap saat menghadiri muskom. Namun setelah dipikir dengan baik, siapa yang siap mengemban amanah berat seperti itu ? Laksana mendapat musibah yang besar saat menjabat sbg KETUM.
saya pun jelas menolak, bahkan sebagai Kepala Departemen pun saya dengan tegas mengatakan keengganan untuk menjabat itu. Sungguh, menjadi pemimpin bukan hanya terletak pada perintah untuk melaksanakan tugas. namun lebih dalam lagi, sebagai pedaoman, acuan, dan motivasi penggerak untuk yang lainnya. Berat ! dan saya merasa tidak mampu.
walaupun hal ini bertentangan dengan surat perjanjian yang saya tanda tangani bermaterai 6000. Untuk mengharuskan tidak menolak dan bersedia diletakkan diposisi mana saja. Namun segala kemampuan saya yang ada sekarang ini, rasanya saya belum siap untuk menjadi kepala divisi manapun. :D
Ada sesuatu hal yang mengganjal dipemikiran saya. Yaitu sikap saya yang menerima kritikan,sanggahan dan pertanyaan yang diajukan saat Pembacaan LPJ kepengurusan saya. Saya belum cukup dewasa untuk menerima itu semua.
Masih ada rasa marah, kesal dan berbagai emosi negatif laennya yang berkecamuk dihati. Padahal itu suatu kewajaran. Bahkan menurut saya keharusan. Apa jadinya jika LPJ yang telah disampaikan dan dibuat hingga berlembar-lembar itu tidak mendapat respon apapun dari audiens. Hal itu menunjukan tidak ada antusiasme dan kepedulian terhadap kepengurusan saya yang telah berlangsung.
Saat segala pertanyaan diajukan, itu feed back yang wajar. menimbang mereka tidak tahu betul kondisi internal kepengurusan Kammi. Jadi tak heran jika mereka mempertanyakan dari hal mendasar, sepele bahkan hal yang besar sekalipun. mereka ingin tahu, dan berhak tahu sebagai penerus generasi Kammi selanjutnya.
Bahkan, saking kesalnya tak jarang saya menunjukkan raut muka yang cemberut, menyepelekan pendapat sipenanya hingga sikap saya dalam menanggapi setiap pertanyaan dengan sikap tidak sopan.
seharusnya, jika tidak ingin dikritik, saya mesti mundur sejak diawal kepengurusan. Karena mustahil saya bisa menjadi pengurus yang baik, jika menerima kritikan dan pertanyaan saja saya tidak cukup legowa dan ikhlas.
sungguh, titel apapun yang saya miliki, status anggota tingkat berapapun dan lama kepengurusan yang saya jalani tak mampu membuat saya bersikap dewasa. karena dewasa pilihan. bukan ditentukan oleh status anggota, pangkat, senioritas dan waktu.
Pilihan, saat saya harus bersikap dewasa dan memahami segala situasi dengan kepala dingin tanpa ikutan terpancing emosi.
Pilihan, ketika kanan-kiri. depan-belakang menunjukkan raut ketidaksenangan dan saya tetap bertahan untuk tidak terpancing emosi.
pilihan, saat bersabar menerima kritikan yang merupakan hak setiap orang.
semoga saya bisa memilih dewasa dalam bersikap
:)
Tak seperti organisasi lain, setiap ada LPJ, menandakan berakhirnya kiprah di organisasi tersebut. Namun di KAMMI berbeda. Justru tidak pernah ada kata pensiun untuk organisasi ini. sekecil apapun itu, kita wajib berkontribusi dalam jangka waktu yang panjang bahkan hingga masa keanggotan habis. Tak pernah ada kata TERAKHIR, untuk KAMMI.
sesuai prediksi awal. kecondongan hati telah mengatakan bahwa, Mahfudlah yang mempunyai kuota terbesar saat pemilihan Ketum Kammi kelak. Dan ini menjadi kenyataan saat Pemilihan nama Nurul Mahfud hampir mendominasi namun tak keseluruhan. Dalam kelelahan fisik yang memuncak akibat sidang seharian penuh, Nurul Mahfud keluar menjadi Ketum Kammi 2011-2012
sesungguhnya saat acara dimulai, saya justru berpikir NM, tdk siap utk menjadi Ketum. dari segala penampilan dan sikap saat menghadiri muskom. Namun setelah dipikir dengan baik, siapa yang siap mengemban amanah berat seperti itu ? Laksana mendapat musibah yang besar saat menjabat sbg KETUM.
saya pun jelas menolak, bahkan sebagai Kepala Departemen pun saya dengan tegas mengatakan keengganan untuk menjabat itu. Sungguh, menjadi pemimpin bukan hanya terletak pada perintah untuk melaksanakan tugas. namun lebih dalam lagi, sebagai pedaoman, acuan, dan motivasi penggerak untuk yang lainnya. Berat ! dan saya merasa tidak mampu.
walaupun hal ini bertentangan dengan surat perjanjian yang saya tanda tangani bermaterai 6000. Untuk mengharuskan tidak menolak dan bersedia diletakkan diposisi mana saja. Namun segala kemampuan saya yang ada sekarang ini, rasanya saya belum siap untuk menjadi kepala divisi manapun. :D
Ada sesuatu hal yang mengganjal dipemikiran saya. Yaitu sikap saya yang menerima kritikan,sanggahan dan pertanyaan yang diajukan saat Pembacaan LPJ kepengurusan saya. Saya belum cukup dewasa untuk menerima itu semua.
Masih ada rasa marah, kesal dan berbagai emosi negatif laennya yang berkecamuk dihati. Padahal itu suatu kewajaran. Bahkan menurut saya keharusan. Apa jadinya jika LPJ yang telah disampaikan dan dibuat hingga berlembar-lembar itu tidak mendapat respon apapun dari audiens. Hal itu menunjukan tidak ada antusiasme dan kepedulian terhadap kepengurusan saya yang telah berlangsung.
Saat segala pertanyaan diajukan, itu feed back yang wajar. menimbang mereka tidak tahu betul kondisi internal kepengurusan Kammi. Jadi tak heran jika mereka mempertanyakan dari hal mendasar, sepele bahkan hal yang besar sekalipun. mereka ingin tahu, dan berhak tahu sebagai penerus generasi Kammi selanjutnya.
Bahkan, saking kesalnya tak jarang saya menunjukkan raut muka yang cemberut, menyepelekan pendapat sipenanya hingga sikap saya dalam menanggapi setiap pertanyaan dengan sikap tidak sopan.
seharusnya, jika tidak ingin dikritik, saya mesti mundur sejak diawal kepengurusan. Karena mustahil saya bisa menjadi pengurus yang baik, jika menerima kritikan dan pertanyaan saja saya tidak cukup legowa dan ikhlas.
sungguh, titel apapun yang saya miliki, status anggota tingkat berapapun dan lama kepengurusan yang saya jalani tak mampu membuat saya bersikap dewasa. karena dewasa pilihan. bukan ditentukan oleh status anggota, pangkat, senioritas dan waktu.
Pilihan, saat saya harus bersikap dewasa dan memahami segala situasi dengan kepala dingin tanpa ikutan terpancing emosi.
Pilihan, ketika kanan-kiri. depan-belakang menunjukkan raut ketidaksenangan dan saya tetap bertahan untuk tidak terpancing emosi.
pilihan, saat bersabar menerima kritikan yang merupakan hak setiap orang.
semoga saya bisa memilih dewasa dalam bersikap
:)
02 March 2011
Ketinggalan Banyak Hal
Harusnya aku tidak begitu saja menelantarkan blog ini :(
keinginan awal untuk membuat blog ini biar aku bisa membaca tiap detail kejadian yang aku alami. baik yang menyenangkan maupun hal yang sangat tak ingin aku ingat.
tapii..
aku malah membiarkan blog ini kosong tanpa penghuni. tanpa tulisan-tulisan yang kelak akan aku kenang.
aku melewatkan banyak hal.
melewatkan hal yang seharusnya aku tulis diblog ini.
aku ingat.
dulu aku begitu tergila-gila dengan Raditya Dika. Buku yang awalnya dikenalkan oleh Dodo. seorang penyiar Big's FM. Dan sekarang aku tidak tahu sama sekali keberadaan Dodo. Karena buku-buku Raditya Dika, aku mulaii berani mempostkan setiap kejadian konyol yang aku alami, yang awalnya hanya menjadi Aib. Namun sekarang menjadi bagian cerita. Cerita yang saat aku baca aku bisa menyadari betapa bodohnya aku saat itu.
Belakangan ini. Jauuuh kebelakang, hampir dua tahun aku sulit sekali menghidupkan blog ini. Setiap ada hal lucu, kisah konyol dan berbagai cerita lainya. aku bagikan ke orang lain yang kemudian kami menertawakan bersama.
hampir semua cerita. kebahagian, kesedihan, kekonyolan dan semuanya tanpa terkecuali aku ceritakan dengan manusia sekitar yang aku anggap akan selamanya mendengarkan aku.
Dan akhirnya pelan-pelan aku menyadarii. tak kan ada yang lebih baik dalam mengenang suatu hal kecuali tulisan. dengan tulisan hampir setiap momen akan tertulis secara lengkap. tanpa satu kejadian pun yang bisa dilupakan. tanpa sedikitpun.
aku memulai semuanya dari awal kembali.
haii blogger !
i'm here !
Read all my story.
keinginan awal untuk membuat blog ini biar aku bisa membaca tiap detail kejadian yang aku alami. baik yang menyenangkan maupun hal yang sangat tak ingin aku ingat.
tapii..
aku malah membiarkan blog ini kosong tanpa penghuni. tanpa tulisan-tulisan yang kelak akan aku kenang.
aku melewatkan banyak hal.
melewatkan hal yang seharusnya aku tulis diblog ini.
aku ingat.
dulu aku begitu tergila-gila dengan Raditya Dika. Buku yang awalnya dikenalkan oleh Dodo. seorang penyiar Big's FM. Dan sekarang aku tidak tahu sama sekali keberadaan Dodo. Karena buku-buku Raditya Dika, aku mulaii berani mempostkan setiap kejadian konyol yang aku alami, yang awalnya hanya menjadi Aib. Namun sekarang menjadi bagian cerita. Cerita yang saat aku baca aku bisa menyadari betapa bodohnya aku saat itu.
Belakangan ini. Jauuuh kebelakang, hampir dua tahun aku sulit sekali menghidupkan blog ini. Setiap ada hal lucu, kisah konyol dan berbagai cerita lainya. aku bagikan ke orang lain yang kemudian kami menertawakan bersama.
hampir semua cerita. kebahagian, kesedihan, kekonyolan dan semuanya tanpa terkecuali aku ceritakan dengan manusia sekitar yang aku anggap akan selamanya mendengarkan aku.
Dan akhirnya pelan-pelan aku menyadarii. tak kan ada yang lebih baik dalam mengenang suatu hal kecuali tulisan. dengan tulisan hampir setiap momen akan tertulis secara lengkap. tanpa satu kejadian pun yang bisa dilupakan. tanpa sedikitpun.
aku memulai semuanya dari awal kembali.
haii blogger !
i'm here !
Read all my story.
Subscribe to:
Posts (Atom)