Cinta itu bahasa universal. Cinta yang membuat damai. Cinta menyatukan dan cinta pula yang menumbuhkan rasa peduli.Miris rasanya saat cinta tak lagi dimilikioleh sebagian manusia.
Jadi kisahnya bermula saat seorang anak kecil sedang berjalan dipinggir jalan sendirian. tiba-tiba lewat sebuah mobil dan melindas tubuh anak itu. bukannya berhenti, mobil malah melanjutkan menggilas tubuh anak itu tanpa berhenti untuk memeriksa tubuh itu. puluhan orang lewat namun tak ada yang perduli. hanya sekilas melihat lalu lanjtkan perjalanan.
hal ini bisa terlihat dalam sebuah berita online harian detik
Melihat fakta itu, saya tidak habis pikir. bagaimana mungkin bocah mungil umur dua tahun itu dibiarkan sekarat sendirian tanpa pertolongan.
saya syok bercampur sedih. Naas sekali nasib anak itu. bayangkan jika hal it terjadi menimpa saudara yang kita cintai. umur dua tahun, sedang lucu-lucunya. Tapi nyawanya direnggut oleh seorang supir yang kemanusiaannya dipertanyakan.
Namun saya cukup bersyukur. Hal itu tidak terjadi di Indonesia. Walau banyak supir yang ugal-ugalan. hingga jalan raya hampir menjadi ajang pertaruhan maut. namun saya tak pernah mendengar berita jika ada yang tertabrak lalu masyarakat yang melihat tidak berbondong-bondong menolong.
Sebagai negara yang penghuni islamanya terbesar didunia, Indonesia masih memegang predikat ramah dan santun di mata dunia. walau tercoreng beberapa hal negatif, setidaknya rasa kepedulian masih tinggi di indonesiaku ini.
Saya jadi ingat sebuah hadist :
Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik radiallahuanhu, pembantu Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, beliau bersabda: Tidak beriman salah seorang diantara kamu hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.
semoga, rasa cinta ini tetap ada dihati kita. hingga tak akan pernah rasa benci memenuhi dada. Untuk bekal menghadapNya kelak :)
No comments:
Post a Comment