09 November 2011

Selalu Aja

Sudah sebulan saya menjalani masa magang saya. Sebisa mungkin saya berhati-hati dalam setiap tindakan saya. Agar terlihat cerdas wlo hanya pura-pura cerdas. Berhasil nampaknya.

kemaren saya dipanggil bagian keuangan. bukan mau dibagi-bagiin uang. tapi dimintai bantuan mengerjakan pajak. padahal nilai pajak saya amburadul. :D

perubahan ruang, posisi duduk dan kursi membuat saya lupa diri. lupa bahwa kursi yang saya duduki tak seperti kursi diruangan saya biasanya. kursi ini beroda, dan berputar-putar sekehendak hati saya memutar.

saya biasa memainkan kursi dijungkit-jungkitkan (gak tw bahasa tepatnya apa). dengan kursi beroda itu pun saya masih asik menjungkit-jungkitkan. hingga tanpa saya sadari, kursinya tertlungkup kedepan. dan saya jatuh dengan posisi sama sekali tidak etis untuk disebutkan, dan tepat dihadapan saya ada kamera. Malu sudah tak tertahan. sementara, mbak ningsih keheranan saya tenggelam dibalik meja dan bergerak melihat posisi saya terjatuh.
"Are you Oke ?" sapanya

seketika kami sama-sama tertawa.

syukur, badan saya yang mungil ini jatuh tepat ditengah-tengah kursi. hingga tak tertimpa. kalau saya menggambarkan, seperti saat itu saya dipeluk oleh kursi. sedangkan bagian kaki mengarah kemana-mana. sakit sih tidak. tapi malunya tak terhingga.

ada aja yang saya lakukan ditempat baru. mati-matian saya jaga imej. agar terlihat lebih dewasa dan aura kecerdasan saya terpancar. tapi nampaknya imej saya harus cacat karena jatuh dari kursi.

saya tak bisa berhenti ketawa.
tapi mbak ningsih kembali serius bekerja. nampaknya dia menganut azaz kesopanan "jika orang terjatuh tak layak diketawakan"

No comments: