01 January 2009

Niat hati..

Malem pergantian taon baru kali ini sangat amat berkesan dan jauh berbeda dari taon sebelumnya. Justru malam ini menjadi pengalaman yang indah dan tak terlupakan seumur hidup. Bukan dalam konteks MERAYAKAN tahun baru masehi tentunya !

Acara KAMMI, Refleksi kepemimpinan DAHLAN-RIA. Berjalan dengan lancar. Walaupun awalnya sempet diselimuti oleh kekhawatiran dan kegalauan plus pesimis. Ternyata ALLAH menunjukan kekuasaanya. Dan aku belajar untuk tidak menyerah dan pesimis. Toh, semuanya akan diatur oleh ALLAH dengan sangat BAIK.

Dengan dekorasi yang sengaja diminimaliskan ( ato emang gag ADA!). dengan rumah kardus ala kadarnya dan dihiasi lilin ditiap rumah, penerangan yang temaram mampu membakar semangat KAMMI dan memberikan kesan dan sisi lain di malam pergantian tahun baru masehi ini.

Disaat yang lain terjebak dalam rutinitas tahunan,disaat pemerintah foya-foya menikmati letupan dan gemerlap kembang api yang diiringi music atas nama rakyat yang konon menghabiskan 200 juta untuk SATU kota ! (bayangkan dengan dana sebanyak itu di manfaatkan untuk KEMISKINAN rakyat atau sumbangkan untuk Palestina yang sedang MEMANAS) KAMMI hadir diacara refleksi akhir tahun sebagai bentuk TAKJUB kammi untuk kota terCINTA ini.

Banyak hal yang indah telah terjadi dimalam ini. Kekompakan, kerjasama semua kader, dan semangad membuktikan tidak ada yang dapat menghalangi KAMMI selain kehendak ALLAH ! luar biasa !

-pengen nangis Bombay-

Tepat jam 10 aku, k’Ra dan k’dian meninggalkan acara itu. Karena malam sudah semakin larut. Dengan berharap cemas sambil menunggu angkot, Kami bertiga berdiri di pinggir jalan dan angkotpun datang.

Bewh..

Kami segera bergegas menuju ALUN-ALUN untuk membeli makanan. Perut sudah berteriak minta diisi. Dengan segenap tenaga yang tersisa, ternyata angkot yang kami tumpangi tidak mampu menerobos jalan yang telah berubah menjadi lautan kendaraan. Kami pun berjalan kaki menuju alun-alun. Yang jarak tempuhnya lumayan jauh. Menghabiskan waktu 45 menit ! itu belum termasuk keliling mencari makanan.

Malam ini, seolah lautan manusia membanjiri batam centre. Dengan makanan yang telah digenggam kami pun berniat pulang dengan beribu-ribu pertanyaan yang seakan minta dijawab. Mabit di rumah k’ra pun menjadi pengalaman yang berharga.

Dan kami merasa salah tempat. Dengan jilbab yang besar, kami bertiga menerobos lautan manusia itu. Kami tidak ingin merusak opini public dengan menghadiri acara dangdutan di Batam Centre. Hanya makananlah yang menjadi tujuan utama kami yang membawa kami terjebak dilautan manusia. Kami tidak ingin public menilai kami sedang merayakan tahun baru masehi dengan berdangdutan dan jalan-jalan yang gag jelas.

Semoga ALLAH membimbing pikiran mereka !

No comments: