28 April 2009

Datang yaaa.. !!



Hadirilah !!

Talk Show Keren Abad ini..

Hari/Tanggal : Sabtu/2 Mei 2009
Waktu : 13.30 – 16.00 Wib
Tempat : Auditorium A politeknik Batam
Acara : Talk Show Motivasi Menulis
Tema : Makin PD dengan Nulis ‘N Ngejual Karya


ditunggu Kedatangannya..

Info lebih lanjut : 0856 67344 28 ( Desy)


Susahnya Mengelola Hati


Semalem, jarum jam udah nunjukin jam 12. Tapi aku gg bisa tidur juga. Padahal besok pagi ( hari ini) aku ada UTS Akuntansi yang menuntut konsentrasi tingkat tinggi.
Aku udah berusaha memejamkan mata. Tapi otak ku malah muter.. muter.. muter gg jelas.

Aku jadi inget, kata-kata ( entah kata siapa itu, aku lupa) "klo kita gg bisa tidur, mungkin ada masalah yang belum di selesaikan".

Aku bangun, ngambil pena dan berusaha menulis orang-orang yang tidak aku sukai. gg tahu, kenapa justru hal itu yang aku tulis. Padahal sebenernya mau curhat (halagh).
Dan hasilnya sungguh mencengangkan !!
Banyak Sekaliiiiii....
trus, aku berusaha imbangi dengan daftar orang yang aku suka. GG seimbang !! GG balance !!

Duh,,
klo gini terus, besok-besok bumi ini penuh dengan orang-orang yang aku benci. PARAH !

Okay..
aku tahu itu brutal..
membenci banyak orang, tanpa mikir sisi positif yang mereka miliki..

Hmm..
akhirnya aku coba liat kebelakang..
memang, akhir-akhir ini aku gg bisa ngontrol emosi. Mau nya MARAH terus. Sensi habis. Pokoknya klo ada yang nyinggung dikit aku langsung emosi. aku merasa gg bisa mengendalikan diri ! kepribadian yang buruk.

Aku berusaha mikir, mereka semua manusia. Dan wajar klo salah. toh, gg ada yang sempurna 'kan ?
klo begini terus, kata DEWASA makin menjauh dari aku. Kedewasaan macam apa yang mau aku dapat ? penyelesaian seperti apa ? Aku harusnya gg boleh gini. Emosi dan menyalahkan semua yang ada. toh, mereka smeua manusia, sama seperti aku. kalo setiap orang yang bikin aku sakit hati trus aku benci. penuh lah bumi ini dengan orang-orang yang tidak aku sukai.

susahnya menjaga hati, menjaga agar tetap bersih. menghalau dari segala kotoran yang bisa menimbulkan penyakit hati.


20 April 2009

Met berjuang Temand


Postingan kali ini khusus untuk temand-temand yang menghadapi UN..

Hari ini, hari pertama anak-anak tingkat SMA/sederajat melaksanakan UN.

pengen mengenang masa lalu..

Hmm..
aku pun pernah mengalami hal seperti mereka. Dimana tidak bisa tidur karena cemas memikirkan soal UN yang akan diujikan. Membolak-balik setiap soal yang guru berikan sampai bosan. Berdoa tanpa henti dan membatasi semua aktifitas. mengikuti semua LES dan mengharapkan kemudahan dalam mengerjakan soal.
parno habis !!

Mw tw temand..
ternyata UN tak sesulit yang dibayangkan..
kita hanya dihantui rasa cemas yang berlebihan. ya, akibat sikap yang berlebihan yang ditunjukan ortu dan guru membuat kita merasa bahwa UN itu adalah monster yang menyeramkan.

dan kita butuh rileks dalam mengerjakan soal. Aku yakin, UN itu mudah. Hanya kita aja yang keburu dihinggapi rasa cemas yang berlebihan sehingga tidak dapat berpikir secara jernih. Itu yang membuat soal itu sulit dijawab.

Well,,
untuk yang sedang Ujian..
selamat menempuh ujian. Show to the world that U can do it ! Just try Ur best and then everything gonna well. Don't worry be happy !!

klo gg jebol taon ini, taon depan masih ada kan ?
Ya kaaannn ??

*Jangan lupa pilih kampus yang tepat, jelas, dan status terjamin.
salah pilih, Nyeseeeel !!*


19 April 2009

Sambutan Hangat Mereka..

Hari ini, Ms D datang bersemangat ke Kampung Belian. Ia jalan tergesa-gesa, PAL Alif tempatnya menjadi pengajar pemula untuk yang kali pertama telah dimulai. Ia segera memanggil ojek setelah turun dari angkutan umum. Namun, bukan malah cepat sampai ditempat tujuan, Ia malah kesasar dengan ojek yang sok tahu.
"Loh.. kok kesini pak ?!" Tanya Ms.D gusar
"Kekampung belian kan mbak ?" ojek sok tahu itu menjawab.
"Tapi seingat saya bukan ini jalannya, yang disebelah pom bensin !"
"Oh.. itu bukan kampung Belian mbak, Tapi ruli."
sii tukang ojek sok tahu itu pun segera memutar balik motornya. setelah accident itu, Ms.D terus mengamati laju kendaraan sang ojek. "klo ampe kesasar ke barelang, gg lucu neh !" pikir Ms.D

Setelah perjuangan yang panjang (versi lebaii nya) Ms.D akhirnya menemukan musola tempat PAL Alif berlangsung. Ms.D kaget, Ia mengamati sekelilingnya. Banyak anak-anak yang duduk berjejeran. Beberapa diantara mereka telah membentuk lingkaran. "Mau ngapaen neh ?" Ms.D bingung. Ia tidak mendapatkan konsep pengajaran hari itu. Karena dia sempat alpa rapat.
"Des, kasih ini keanak-anak ! bagiin" Kata Iid ditengah kebingungan Ms.D
"Haa..? Aku gg ngerti !"
"Minta jelasin sama sii Ujang" Perintah Iid yang maha dahsyat
tanpa pikir panjang Ms.D segera menemui ujang. Dengan seketika ujang menjelaskan dan memberi instruksi yang paten bin keren.
Melihat keadaan sekeliling. Ms.D menyadari bahwa tugasnya kali ini sangat amatlah berat. Ia segera mengambil posisi duduk diantara anak-anak yang telah membentuk setengah lingkaran. "Ini bukan main-main, salah kasih info buat mereka. Habislah generasi kecik nan imut ini" pikir Ms.D sambil terus menatap anak-anak yang suaranya riuh sekalii.
Ms.D memulai aksi pertamanya. Ia memperkenalkan angka-angka dari 1-10 dan warna-warna dalam bahasa Inggris. Ia juga mulai bisa membaur dengan anak-anak itu, walopun dalam hati nervous habis.

Saat acara selesai, anak-anak itu berebutan menyalami kemudian mencium tangan Ms.D. "Ya Allah, aku terharu !" Hal luar biasa yang tak pernah Ia rasakan.

Bukan hanya pelajaran yang berharga yang Ms.D dapat hari itu. Hari itu, Ia merasakan atmosfer yang berbeda saat berada ditengah-tengah anak kecil yang malu-malu, berani, semangat bahkan diam tanpa kata.

Disini, di PAL Alif. Ia memulai sesuatu yang berbeda. Sesuatu yang tak pernah terbayangkan. Memahami karakter anak kecil yang berane ragam. Membuat Ms.D semangat untuk kembali di PAL Alif dua minggu mendatang.


15 April 2009

Catatan Untuk Awal Bulan


Bulan April. Awal bulan yang berat dan hebat. Bukan karena diawali dengan April MOP (budaya siapa sih ini ?). Tapi lebih karena awal bulan ini penuh dengan tantangan. Diawali dengan pasta demokrasi (pesta ?) yang menyisakan cerita sendu. Bukan hanya karena cerita sendu, tapi kelelahan fisik yang luar biasa (Setuju Kan ?)

Sampai detik ini, menit ini, dan jam ini aku masih merasakan kepenatan, kelelahan itu..

Hari ini, aku kembali diwarnai dengan kegiatan yang melibatkan sejuta umat (sejuta ? ya ini sebutan ku yang super duper hiperbol dalam kepanitiaan kali ini) yang mencantumkan aku sebagai sekretaris. Hari ini aku menyelesaikan semua tete(k) bengek, pernak-pernik proposal yang menguras energi otak dan fisik. Sungguh sangat amatlah ribet !.

Mondar-mandir, telpon sana-sini hanya sekedar mengatakan “ dimana ? tanda tangan !” sampai kebingungan kemana proposal harus berjalan. Belum lagi bertemu dengan antek-antek penjilat yang menjijikan. Minat banget mereka untuk jadi ‘orang penting dikampus’. Kasiaan kalian temandd.. Aih..
Biasanya masalah proposal, tinggal edit dikiiiiiiiit aja, trus kasi keorang lain. Tiba-tiba proposal di-approve dan dana mengalir. That’s it ! simple right ?

Tapi kali ini lain, semuanya aku usaha sendiri ( apa aku yang menutup akses bantuan ya ? entahlah, malas aja sering-sering melibatkan sang ketua pelaksana. Biarlaa, diaa hanya menunggu hasil dan hanya tanda tangan, tanpa mengurangi rasa hormat ku pada sang ketua pelaksana tentunya)

Alhamdulillah, semuanya kelar. Tinggal nunggu kabar dan berita. Doakan, hasilnya sesuai dengan harapan (siip ?!!)

Dan kini, Aku lelah sekali, semua otot-otot kaku. Saraf-saraf menegang. Penat !! Huuhh,, Aku masuk ke kelas dengan lunglai, menatap kosong kearah dosen yang entah sedang berbicara apa. Dan menit selanjutnya, aku permisi. Membasuh muka. Jalan kearah jendela. Menatap jauh kedepan. Melihat pemandangan alam yang STD, namun menghibur. Hembusan angin membuat sedikit rileks.

Disaat-saat seperti ini, aku merindukan ibuku yang sedang jauh dikampung sana. Merindukan saat dia menyambutku ketika pulang kampus. Merindukan saat dia memberi aer minum yang menyegarkan. Merindukan pijatan lembutnya. Saat memijit dengan tangannya yang perkasa. Pijatan yang bisa melenturkan urat saraf yang tegang, urat kepala yang sudah kaku. Melumaskan otot-otot yang lelah. Aih.. ibu emang paten. Sayang aja dia cuti. Cepat kembali bu !!!!

-ngetik sambil tidur neh, percaya ?-


12 April 2009

Dewasa dalam arti yang sesungguhnya

Sore itu, Ms.D mengikuti rapat LPM Paradigma yang berencana berkolaborasi dengan FLP. Anggota Paradigma mulai berdatangan, satu per satu mereka memenuhi lobi politeknik. Cuaca mendung sore itu seperti mengisyaratkan akan terjadi sebuah tragedi besar. Angin bertiup dengan lembut. Membuat Jilbab Ms.D melambai-lambai.

Rapat segera dimulai. Sang Ketua Paradigma telah duduk ditengah-tengah peserta rapat. Angin sore mulai tak bersahabat. Hembusan angin mulai merasuk ketulang. Semua berjalan seperti biasa. Kali ini LPM Paradigma membahas agenda besar yang akan segera dilaksanakan pada tanggal 2 Mei kelak.

Sekarang tiba giliran pembentukan panitia. Pemimpin rapat menunjuk salah seorang anggota LPM yang menurutnya mampu menjadi ketua pelaksana seminar itu. Ya.. dan forum pun mengamininya. Dan kejadian yang membuat Ms.D mual pun terjadi. Ia ditunjuk mendampingi sang ketua pelaksana, yaitu menjadi sekretaris. " Haa?? kenapa mesti aku ?" umpat Ms.D. Ia tak menyangka klo hal ini bisa terjadi. Menjadi sekretaris? Oh tidak ! Ms.D jelas menolak. Muka mendadak muram. Tak secerah ketika rapat dimulai. Ia kesal bukan main. Bagaimana mungkin dia bisa bekerjasama dengan ketua pelaksana yang sempet menorehkan catatan buruk dalam dunia kuliahnya.

"Gak ! yang lain aja ! sii Pebri kan bisa" elak Ms.D. Ia sebisa mungkin mengontrol emosinya. Ia tidak boleh terlihat terlalu membenci keputusan itu.
" Gantian Donk, yang lain kan banyak ? Gag.. Aku gg mau !" Ms.D bersikeras menolak menjadi sekretaris yang mengharuskan dia untuk menjalin komunikasi dengan orang yang sempet membuatnya frustasi.
"Ah.. yang benar saja" kata Ms.D serius. Ini buka masalah posisi dia sebagai sekretaris tapi masalahnya adalah dengan siapa dia harus bekerjasama. Tiba-tiba bayangan kekecewaannya terhadap 3 temannya kembali teringat. Yang salah satu oknumnya adalah ketua pelaksana yang akan bekerjasama dengannya. Kecewa, karena mereka yang hampir saja membuat kampusnya dipindahkan ke kota yang terpencil. Kecewa ! Dan bentuk kekecewaan Ms.D adalah dengan tidak ingin bertemu apalagi bekerjasama dengan orang-orang yang telah membuatnya marah.
"Jangan aku ! pliss" kali ini Ms.D melunakkan suaranya. Ia menatap sang pemimpin rapat. Berharap pemimpin rapat segera mengganti dirinya agar tidak menjadi sekertaris. Tapi sia-sia. Forum telah setuju dengan hasil rapat ia menjadi sekertaris. Dan tinggal Ms.D diam, lunglai, dan dengan berat menerima posisi itu.

Entah kenapa, Ms.D merasa berat untuk kembali menjalin komikasi dengan temannya itu. Padahal mereka sekelas. Setiap hari harus bertemu. Perasaan geram akibat tingkahnya masih membara. Melupakan kejadian yang telah berlalu itu sulit. Hati bukan seperti papan tulis yang bisa dihapus kapan penuh. "Maaf" kata apa lagi ini ? Jika semuanya akan hilang dengan empat huruf MAAF, maka damai lagh dunia. Polisi akan duduk manis karena tak ada kerjaan.

Ms.D berusaha berpikir positif. Walau bagaimanapun, kerjaan ini melibatkan banyak pihak. Ia tak ingin bertindak seperti anak-anak yang ngambek dan menghilang apalagi mundur sebagai sekertaris. Ia tak ingin musuhnya semakin tertawa melihat ketidakberdayaannya dan bersembunyi di balik kata NGAMBEK. "Aku harus profesional. toh, ini masalahku dengan dia. Aku gag mau bikin orang lain rugi karena tingkahku" pikir Ms.D

di lain pihak. Mungkin EGOnya sedang berkobar-kobar. Ia bertekad tak ingin mulai percakapan duluan. Namun, Ia kembali disadarkan. Bahwa memulai bicara lebih dulu itu bukan yang buruk. Mulai menjalin komunikasi duluan, itu bukan berarti kalah. Haa.. KALAH?!

Sudahlah..
Ms.D pulang berboncengan dengan K'FIRA yang kebetulan arah rumahnya sama. Ia berusaha menikmati perjalanan sore itu. Hujan mulai turun. Yup, hujan salah satu hiburan Ms.D. Tetesan lembut hujan merupakan relaksasi gratis yang Ia peroleh dari alam. Ia mendongakkan wajahnya. Ia merasakan tetesan hujan jatuh mengenai pori-pori wajahnya. Tenang, menyenangkan. Ms.D memejamkan matanya sejenak sebelum ia merasakan tetes-tesan hujan semakin besar seperti kerikil-kerikil yang jatuh dari langit. Dan kali ini bukan menenangkan apalagi menyenangkan. Tapi menyakitkan. Tetesan hujan itu mulai tidak bersahabat.


"Kau menyakitiku hujan ! jangan Marah. Aku tidak marah padamu. Tapi aku marah dengan dia yang membuatku jengkel. Jangan kasar begini donk !"

Selanjutnya, Ms.D menyembunyikan wajahnya dibalik punggung K'Fira. Takud terjadi hal yang lebih ganas lagi dengan hujan.
Dan Ms.D kembali stress..

-postingan yang aneh!-

10 April 2009

Nyontreng bikin Nervous

Tanggal 9 April 2009 hari yang bersejarah bagi Ms.D. Untuk kali pertama Ia ikut menikmati pesta demokrasi dinegaranya tercinta. Bukan ini menjadi pemilu yang pertama diselenggarakan oleh Indonesia, tapi momen ini adalah untuk pertama kalinya Ia terdaftar menjadi Pemilih. Sebelumnya, umurnya belum cukup untuk mengijinkan Ia memilih.

Dengan semangat, Ia menjelaskan kepada mamanya penting memilih. Karena mamanya menunjukan indikasi untuk Golput. " Ayo lagh ma. Kali ini aja. Lima tahun sekali juga" Rayu Ms.D pada mamanya.
"akhh.. malas lah Ta, toh suara mama gag bakal ngaruh!"
"Nah, itu salah mama ! sekecil apapun suara kita, itu bakal menyumbang hal besar buat negara ! Ayo mama!" ajak Ms.D sambil bersiap-siap menuju Bandar Srimas tempat Ia dan mamanya terdaftar sebagai DPT.

"Ayo lah !" ajak mamanya. Akhirnya Mamanya menyerah dengan desakan Ms.D
"Yes !!" kata Ms.D. Senyum mengembang.

Sesampai di Bandar Srimas, Mereka berdua segera menuju TPS. Karena suasana TPS yang sepi, mungkin karena masih pagi. Ms.D dan mamanya segera menuju bilik suara.

"Inget Ma, contreng partai yang uda aku kasi tahu ke mama !" kata Ms.D mengingatkan.
"Iaa"
selang beberapa menit..

"Ya ampun Ta, gede banget kertas suaranya. Mama kok nervous ya mau pilih yang mana?"
"Haaa..?? gag usah dipikir mama, contreng aja Partai yang aku bilang ke mama"
"Ya..! kamu kesini lagh. Bantuin mama!"
" Loh, boleh ya mama?
"Boleh lagh ! kesini cepet"

dengan gesit Ms.D menuju bilik suara mamanya yang sedang bingung menentukan pilihan.
dan setelah beberapa saat mereke berdua keluar dari bilik suara dan memasukan kertas suara ke dalam box yang telah disiapkan.

"wah.. lega yah ma ! aku bakal jaga nih jari baik-baik. Klo bisa seminggu jangan sampai hilang nih tinta dari jari"
"Mama kok jadi ikut-ikutan seneng ya ?"

hahahahahah. terdengar gelak tawa emak-anak yang baru saja merayakan demokrasi. selanjutnya mereka foto-foto mengabadikan jari yang hitam legam akibat tinta.

Setelah itu, mereka segera pulang. Ada tugas berad yang menanti Ms.D. Menjadi pemantau pemilu dan Quick Count.

-sebuah catatan kegembiraan penyontrengan yang pertama kali-

Norak Ya??


07 April 2009

Ms.D

Malam itu, Ms D, segera mengerjakan tugas Akuntansinya. Ia mempersiapkan semua alat bahan bantu untuk memulai operasi Akuntansi. "Hmm.. kali ini lembur lagi! " pikir Ms D. PR akuntansi minggu lalu belum juga Ia kerjakan. Ia mulai mengotak-atik dan membolak-balik buku Akuntansi itu. Jenuh ! Ahh.. klo tiap malam harus ronda malam gini gara-gara akuntansi parah juga.

Ia mulai mengerjakan PR akuntansi sambil sms-an (biar ada hiburan, ngerjain PR sambil SMS). sesekali meniup-niup jempolnya yang mulai sakit karena motong kuku kependekan. Diperhatikannya kukunya yang mulai agak merah. "kuku ku sayang, bertahan lagh.. !" ujar Ms D menyemangati kukunya. Ia tetap melanjutkan PR akuntansinya.

Ditengah keasyikan + kemuakan dengan akuntansi, tiba-tiba kejadian malang tidak dapat Ia hindari. Lampu mendadak Padam. Spontan Ia berteriak "Mama !" sambil berlari menuju kamar mamanya yang terletak persis disamping kamar tidurnya. Maklum, dalam situasi yang gelap Ms.D tidak bisa berpikir dengan normal. Ia selalu parno tanpa sebab jika berada dalam kegelapan sendirian. Kebiasaan buruknya ini sempet diprotes mamanya dan jadi bahan olok-olok oleh adeknya yang berbadan dua kali lipat dari badan Ms.D. Ahh.. Biarlah, semua orang punya Phobia. pikir Ms.D.

Mamanya datang ke kamar Ms.D menghidupkan beberapa lilin dan lampu senter yang tidak pernah hilang dari kamar Ms.D. Senter itu antisipasi saat kejadian buruk seperti mati lampu menimpanya. Kamar sudah mulai terang. Mamanya kembali kekamarnya dan segera tidur nyenyak . Tinggallah Ms.D sendrian sambil membereskan beberapa alat tulis yang berantakan.

Jarum jam sudah menunjukkan jam 11 malam lewat, namun tidak ada tanda-tanda lampu akan hidup. Ia dikagetkan dengan suara SMS. "Wah, malam-malam gini masih ada yang melek" pikir Ms.D. Ia membaca sms dan kemudian me-reply-nya. Ia mulai lupa dengan keadaan kamar yang gelap gulita. Jempol kirinya mulai pegel karena digunakan bergantian dengan jempol kanan untuk sms-an. Ia pun berinisiatif menelpon teman yang diajaknya ber-sms ria. Ya.. Percakapan pun mengalir..

sekitar dua jam-an dia on line. Jarum jam menunjukkan pukul 3 dini hari. " PLN emang resek dan tidak bernurani. giliran orang tidur malah lampu dimatiin. GaG ngerti apa klo gag bisa tidur dalam keadaan gelap ? Sial !PLNNNN.. " umpat Ms.D terhadap PLN.

Iapun pindah kamar menuju kamar mamanya demi tidur yang lebih baik. keesokan hari, saat bangun untukl sholat subuh, keadaan belum berubah. "Tumben mati lampu lama banget gini, berasa satu abad !" ujarnya saat mengambil air wudhu. setelah sholat, ia membangunkan adiknya, sii Ndut untuk siap-siap pergi kesekolah.

Adiknya pun tak kalah marah. Uring-uringan sambil mengumpat PLN yang tidak profesional. Mamanya yang mulai gusar melihat tingkah sii Ndut dan kakaknya, langsung keluar rumah. Mamanya cukup heran. saat melihat lampu tetangga menyala terang benderang. Tanpa menunggu lama, Mamanya menanyakan kepada tetangga mengapa lampu rumahnya menyala dengan indah. Dan jawaban polos tetangganya bahwa tidak ada mati lampu semalam. Hmm.. membingungkan ! PLN pilih kasih. Apa maksudnya memadamkan lampu tidak merata seperti ini. dan iseng-iseng mamanya mengotak-atik saklar rumahnya. Dan ternyata saklarnya turun sehingga menyebabkan lampu mati !

GUBRAK !!

Bukan mati lampu, bukan salah PLN, bukan salah tetangga..
Tapi memang murni karena saklarnya !

bagus..
Malam-malam..
gelap-gelapan..
karena kebodohan sendiri..

*keluarga yang aneh*


05 April 2009

forgive but not forgotten


Minggu ini, penuh dengan warna..
Kejadian yang bisa bikin berhenti jantung berdetak sampai yang bikin bahagia ada di minggu ini..

Salah langkah..
Yah..
aku sempet dibikin kecewa berat oleh teman-temanku. Aku pikir, mereka saudara yang gag bakal meninggalkan dalam posisi apapun. Ternyata dugaan itu meleset. Aku dibuat nangis bombay dan hati ku hancur luluh lantak remuk redam (parah bgt kan ?)

Sempet dongkol setengah mati (detik ini jg), ngeliat aksi teman-teman -yang ngaku seperjuangan- beraksi yang bisa membuahkan hasil yang FATAL. Sikap keras yang mereka tunjukan, sempet buat ciut dan ilfeel berat !

Tapi semuanya telah berakhir, rasa cemas itu, rasa sedih, perpisahan yang telah tergambar jelas dipelupuk mata.. semuanya HILANG..

kondisi yang sempet labil, bingung, bimbang..
sekarang kembali FRESH..

Ya..
AKU BAIK-BAIK SAJA !!
dan sekarang mereka datang membawa sekarung kata-kata yang berlabel MAAF (lebaaii)
entahlah, rasanya berat sekali memaafkan dan melupakan semua yang terjadi.
-stop ! aku gg mw bahas lbh lanjut lagi. merusak suasana-

hhmm..
yang jelas, kedewasaan kembali diuji..
biarlaa..
untuk saat ini ijinkan aku untuk bersikap seperti kanak-kanak (emang biasanya gag ?) dalam menanggapi persoalan ini..