Akhir-akhir ini dijejaring sosial saya sering menemukan quote dari pak habibi maupun dari bu Ainun. Quote tentang makna cinta, keteguhan Ainun mendampingi habibi dan sederet kisah romantis yang mereka miliki. saya sudah menonton filmnya, tak heran banyak yang terbius dengan romantisme kisah mereka. selain filmnya dikemas dengan menarik, alur ceritanya menyentuh plus kisah cinta sang presiden yang jarang sekali di buka untuk umum. Jadi lumrah jika film ini booming.
Tapi seperti biasa, kalangan muda yang penuh gejolak muda (termasuk saya) hanya terbius dengan kisah cintanya saja. Pesan luas yang tersirat selama film berlangsung seolah tertutupi dengan kisah romantis perjalanan cinta pak Habibi dan Ainun. Kisah perjuangan Pak Habibie untuk meyakinkan orang Jerman untuk desain Kereta Apinya, Keteguhan Ibu Ainun untuk tetap mendampingi suami dalam segala kondisi, keputusan besar Ibu Ainun meninggalkan dunia dokter untuk mengurus anaknya, Beratnya tugas seorang presiden, Beratnya untuk tegas menolak Korupsi, Beratnya memperjuangkan cita-cita dan sederet pelajaran berharga yang mampu dipetik selama film berlangsung.
Tapi sepertinya kisah cintanya lebih memikat. Banyak yang terpesona. Apalagi remaja, yang langsung mendadak romantis ke pacar masing-masing. Lupa bahwa film ini keromantisan Pak Habibi hanya untuk Ainun, Sang Isteri tercinta. Orang yang benar-benar telah sah Ia nikahi.
Begitulah, salah satu bukti beratnya menindas napsu. Beratnya mengelola hati. Termasuk saya, masih sering saja kalah melawan diri sendiri, kalah melawan napsu.
aaiih,
Saya sudah mulai sok pintar.
Baiknya akhiri saja tulisan ini.
sebelum menjadi Sok Bijaksana tanpa Tindakan yang Sempurna
:D
No comments:
Post a Comment