Akhirnya, setelah melalui perjalanan panjang untuk saya di Perusahaan ini, saya tak lagi bertahan. Sebenernya tak terlalu panjang, saya hanya mampu bertahan 5 bulan. Bahkan saya pernah memutuskan untuk berhenti sejak 1 bulan pertama saya bergabung diperusahaan ini.
Banyak alasan mengapa saya memilih untuk mengundurkan diri. Walaupun banyak diantara teman-teman saya merasa beruntung karena kantor saya sangaaaaatt dekat dengan rumah. Tapi rasanya satu keuntungan itu tak cukup membuat saya tetap bertahan di perusahaan ini.
Banyak hal yang saya dapat diperusahaan ini. Tentang dedikasi yang tinggi, dibawah tekanan hingga titik nol, dan tentang bagaimana berdamai dengan diri sendiri. Akhirnya saya memutuskan, mungkin bukan tipe orang seperti saya yang perusahaan ini butuhkan.
Bertahan hingga 5 bulan bukan waktu yang sebentar. Nyaris setengah tahun. Saya mulai mengerti bagaimana kelak seharusnya saya bertindak ketika saya nanti memiliki karyawan (Aamiin), bagaimana saya mengelola keuangan dengan sangat cermat dan yang paling penting adalah bagaimana saya menghormati diri saya didepan para karyawan saya sebelum saya memutuskan untuk menuntut mereka menghormati saya.
Terima Kasih atas setiap pembelajaran.
Alloh mengirimku kesini pasti ada alasan.
Ada banyak pembelajaran yang Alloh ingin tunjukkan kepada saya.
Alhamdulillah, hingga hari ini saya melalui dengan baik (menurut saya)
DAN, SAYA SIAP UNTUK TANTANGAN SELANJUTNYA !!
*H-1, before I leave this company.
15 January 2013
10 January 2013
Euforia Habibi & Ainun
Akhir-akhir ini dijejaring sosial saya sering menemukan quote dari pak habibi maupun dari bu Ainun. Quote tentang makna cinta, keteguhan Ainun mendampingi habibi dan sederet kisah romantis yang mereka miliki. saya sudah menonton filmnya, tak heran banyak yang terbius dengan romantisme kisah mereka. selain filmnya dikemas dengan menarik, alur ceritanya menyentuh plus kisah cinta sang presiden yang jarang sekali di buka untuk umum. Jadi lumrah jika film ini booming.
Tapi seperti biasa, kalangan muda yang penuh gejolak muda (termasuk saya) hanya terbius dengan kisah cintanya saja. Pesan luas yang tersirat selama film berlangsung seolah tertutupi dengan kisah romantis perjalanan cinta pak Habibi dan Ainun. Kisah perjuangan Pak Habibie untuk meyakinkan orang Jerman untuk desain Kereta Apinya, Keteguhan Ibu Ainun untuk tetap mendampingi suami dalam segala kondisi, keputusan besar Ibu Ainun meninggalkan dunia dokter untuk mengurus anaknya, Beratnya tugas seorang presiden, Beratnya untuk tegas menolak Korupsi, Beratnya memperjuangkan cita-cita dan sederet pelajaran berharga yang mampu dipetik selama film berlangsung.
Tapi sepertinya kisah cintanya lebih memikat. Banyak yang terpesona. Apalagi remaja, yang langsung mendadak romantis ke pacar masing-masing. Lupa bahwa film ini keromantisan Pak Habibi hanya untuk Ainun, Sang Isteri tercinta. Orang yang benar-benar telah sah Ia nikahi.
Begitulah, salah satu bukti beratnya menindas napsu. Beratnya mengelola hati. Termasuk saya, masih sering saja kalah melawan diri sendiri, kalah melawan napsu.
aaiih,
Saya sudah mulai sok pintar.
Baiknya akhiri saja tulisan ini.
sebelum menjadi Sok Bijaksana tanpa Tindakan yang Sempurna
:D
09 January 2013
Nasi Ayam Kuluyuk
Kemarin sore, saya beserta keluarga mencicipi masakan disebuah restoran yang cukup akrab ditelinga. Di Mega mall. Setelah sibuk membolak-balikkan buku menu. Saya akhirnya memutuskan memesan Ayam KULUYUK. saya sendiri tak tau arti dari nama menu tersebut. Namun dari namanya sepertinya seru untuk di coba. Akhirnya saya memesan menu ini. Daaaaaann.. tidak cocok dilidah saya. biasanya lidah saya mau memakan apa saja yang tersaji, kali ini menolak. Padahal perut sudah lapar akut. Karena tak ingin mubazir, saya hanya makan nasi putihnya beserta daging tepung yang melilitnya.
Seperti inilah penampakan NASI KULUYUKNasi Kuluyuk |
ada campuran kembang kol, fillet ayam goreng tepung, wortel, bawang bombay yang diiris jumbo.
Memakan masakan ini mengingatkan saya pada masakan jenis Nasi Ayam Saos Lemon. Namun ayam kuluyuk ini didominasi oleh rasa asam tomat yang... sungguh terlalu !
Cantik Versi Saya
Suatu pagi saya mendapati status seorang teman "Iih, gendutan, hitaman lagi :("
Saya langsung berfikir, begitulah wanita. Fisik itu utama dan menjadi beban moral untuk menjaganya tetap sempurna.
Saya paham, pemikiran seperti ini lahir akibat tuntutan lingkungan yang hanya mau memandang fisik wanita secara sempurna. Baik yang berjilbab (akhwat) maupun gadis-gadis lain pada umumnya. Tengoklah beberapa syarat jika ingin melamar kerja. Sering terlihat wanitanya harus MENARIK atau GOOD LOOKING. Sah, karena siapa yang tak senang berhubungan dengan seorang gadis yang menarik.
Saya pun demikian. Walau saya sering ceplas-ceplos tentang menjaga kesempurnaan fisik misalnya " Idih, lemaknya banyak makanan ini" atau "Gak oke nih makan malam, perut akan membuncit" atau kalimat sejenisnya yang saya utarakan secara spontanitas. Tapi sejujurnya saya tak terlalu peduli dengan sederet aturan yang memaksa agar tetap sempurna. Jika lapar, malam pun jam berapapun akan tetap makan saya. Jika makanan berlemak, kalau enak pun tetap saya santap. Cenderung kalimat itu hanya ceplosan yang sebenarnya tak banyak mempengaruhi saya.
Namun menjaga makan, dan berat badan ideal serta kulit dari hal-hal buruk itu pun sebuah keharusnya. Makan terlalu berlebihan pun akan menimbulkan banyak penyakit. Sering kali nikmat di lidah namun mengancam di kesehatan. Males olahrga bahkan sekedar jalan kaki pun menyebabkan fisik kita lemah dan cepat lelah, Terlalu lama terpanggang terik matahari pun akan membuat kulit mengelupas. Berlebihan memang tak selalu bagus.
Saya menjaga diri agar tetap ideal. fitrah wanita untuk tetap cantik dan menarik. Namun kemudian saya tak mau menyiksa diri dengan mengikuti sederet aturan.Makan ini dilarang, panas sedikit gak mau, dll. Kita pun butuh menikmati hidup :)
Boleh menjaga penampilan, namun kita pun tak boleh mengesampingkan kegiatan kita. Bolehlah berjemur dilapangan terbuka, terpanggang sinar matahari karena menjadi panitia acara outdoor, atau AKSI yang harus berhubungan panas dan debu. ini kan sesekali. tak selama aktivitas kita seperti ini. toh, ini kita lakukan karena memang harus kita lakukan. mumpung ada waktu, mumpung masih diberi kesehatan, mumpung tak ada melarang karena masih single.
Jika muka panas terpanggang matahari, sebelum aktivitas gunakanlah sunblock, tutup lah muka dengan slayer atau sapu tangan. Dan setelah kegiatan outdoor masker muka dengan buah yang segar seperti alpukat atau timun, oleskan minyak zaitun. Walau kulit muka mengelupas, itu tak akan selama. Beberapa hari akan hilang. Tak perlu cemas berkepanjangan hingga mogok beraktivitas.
Perempuan-perempuanku, menjaga fisik memang penting. menjaga mu tetap menarik itu wajar. Asal ingat, manusia memang membutuhkan kesempurnaan fisik. Tapi dari sempurna fisikmu akan ditanya tanggung jawabmu. Buat apakah anugrah fisik yang sempurna ini kau gunakan ?
Berbuatlah sesuatu, jangan takut hitam,jelek, kotor dst. Karena aktivitas berat kita mungkin akan menambah timbangan amal dan menggugurkan dosa kita kelak saat hari PENJURIAN itu tiba dihadapanNYA.
Dari saya,
yang mungkin tak lebih cerdas dari anda :)
Saya langsung berfikir, begitulah wanita. Fisik itu utama dan menjadi beban moral untuk menjaganya tetap sempurna.
Saya paham, pemikiran seperti ini lahir akibat tuntutan lingkungan yang hanya mau memandang fisik wanita secara sempurna. Baik yang berjilbab (akhwat) maupun gadis-gadis lain pada umumnya. Tengoklah beberapa syarat jika ingin melamar kerja. Sering terlihat wanitanya harus MENARIK atau GOOD LOOKING. Sah, karena siapa yang tak senang berhubungan dengan seorang gadis yang menarik.
Saya pun demikian. Walau saya sering ceplas-ceplos tentang menjaga kesempurnaan fisik misalnya " Idih, lemaknya banyak makanan ini" atau "Gak oke nih makan malam, perut akan membuncit" atau kalimat sejenisnya yang saya utarakan secara spontanitas. Tapi sejujurnya saya tak terlalu peduli dengan sederet aturan yang memaksa agar tetap sempurna. Jika lapar, malam pun jam berapapun akan tetap makan saya. Jika makanan berlemak, kalau enak pun tetap saya santap. Cenderung kalimat itu hanya ceplosan yang sebenarnya tak banyak mempengaruhi saya.
Namun menjaga makan, dan berat badan ideal serta kulit dari hal-hal buruk itu pun sebuah keharusnya. Makan terlalu berlebihan pun akan menimbulkan banyak penyakit. Sering kali nikmat di lidah namun mengancam di kesehatan. Males olahrga bahkan sekedar jalan kaki pun menyebabkan fisik kita lemah dan cepat lelah, Terlalu lama terpanggang terik matahari pun akan membuat kulit mengelupas. Berlebihan memang tak selalu bagus.
Saya menjaga diri agar tetap ideal. fitrah wanita untuk tetap cantik dan menarik. Namun kemudian saya tak mau menyiksa diri dengan mengikuti sederet aturan.Makan ini dilarang, panas sedikit gak mau, dll. Kita pun butuh menikmati hidup :)
Boleh menjaga penampilan, namun kita pun tak boleh mengesampingkan kegiatan kita. Bolehlah berjemur dilapangan terbuka, terpanggang sinar matahari karena menjadi panitia acara outdoor, atau AKSI yang harus berhubungan panas dan debu. ini kan sesekali. tak selama aktivitas kita seperti ini. toh, ini kita lakukan karena memang harus kita lakukan. mumpung ada waktu, mumpung masih diberi kesehatan, mumpung tak ada melarang karena masih single.
Jika muka panas terpanggang matahari, sebelum aktivitas gunakanlah sunblock, tutup lah muka dengan slayer atau sapu tangan. Dan setelah kegiatan outdoor masker muka dengan buah yang segar seperti alpukat atau timun, oleskan minyak zaitun. Walau kulit muka mengelupas, itu tak akan selama. Beberapa hari akan hilang. Tak perlu cemas berkepanjangan hingga mogok beraktivitas.
Perempuan-perempuanku, menjaga fisik memang penting. menjaga mu tetap menarik itu wajar. Asal ingat, manusia memang membutuhkan kesempurnaan fisik. Tapi dari sempurna fisikmu akan ditanya tanggung jawabmu. Buat apakah anugrah fisik yang sempurna ini kau gunakan ?
Berbuatlah sesuatu, jangan takut hitam,jelek, kotor dst. Karena aktivitas berat kita mungkin akan menambah timbangan amal dan menggugurkan dosa kita kelak saat hari PENJURIAN itu tiba dihadapanNYA.
Dari saya,
yang mungkin tak lebih cerdas dari anda :)
03 January 2013
Batam >> Belakang Padang >> Pulau Sambu
Sebuah penyegaran perlu dilakukan dalam kondisi stagnan. Berhenti, tidak bergerak, diam, jalan ditempat dan masih banyak lagi keadaan yang serupa. Awalnya kondisi ini tak diketahui. Namun perlahan-lahan mulai mengakar dan menimbulkan kemandulan prestasi. Itulah yang terjadi dalam organisasi yang ternyata sudah 4 tahun saya bersamai.
Mungkin, saya jugalah salah satu faktor penyebab kondisi ini stagnan. Kadangkala masih setengah hati dalam menjalani aktivitas organisasi. Belum lagi kondisi iman dalam level underground. Berada sangaaatt bawah. Jauh dalam kondisi ideal seorang Aktivis Dakwah. Dan sederet kesalahan saya (Maha Besar Alloh yang menutupi aib saya secara sempurna).
Perjalanan ke Belakang Padang pelan-pelan mulai terurai. masing-masing dari kami memiliki beban amanah yang berat. PertanggungJawaban akan kami hadapi di hari akhir. itulah, mengapa saya tak berani melepas keterikatan ini. Karena kelak di hari akhir, Alloh, Rosul dan orang-orang mukmin akan melihat pekerjaan kita. Dan akan diberikan ganjaran sesuai porsi yang telah kita lakukan.
"QS At-Taubah: 105 : وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu’min akan melihat pekerjaanmu itu..."
Akhir kata, di Belakang Padang spirit itu ditemukan. Kembali membangun puing-puing yang telah hancur. mengumpulkan kembali bagian puzzle yang hilang. Mumpung masih muda, masih diberi kemampuan kesehatan, kemampuan waktu.
Mengeratkan Ukhuwah |
Menyusun Strategi Untuk Bangkit |
"QS At-Taubah: 105 : وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu’min akan melihat pekerjaanmu itu..."
Merinci setiap ide |
Akhir kata, di Belakang Padang spirit itu ditemukan. Kembali membangun puing-puing yang telah hancur. mengumpulkan kembali bagian puzzle yang hilang. Mumpung masih muda, masih diberi kemampuan kesehatan, kemampuan waktu.
Subscribe to:
Posts (Atom)