08 January 2012
Awal 2012
Kalender yang saya gunakan adalah masehi, tanggal lahir beserta tahun pun tertulis dengan tanggal masehi. Tak salah jika dalam kehidupan sehari-hari saya lebih akrab dengan kalender masehi dari pada hijriah. Menginjak 2 minggu kita memasuki tahun baru masehi. Kabar tak mengenakkan menghampiri saya.
Awal tahun ini, saya dikejutkan dengan berita kematian seorang teman yang dulu pernah berteman dekat dengan saya, Adam. Saya ingat betul, saat kami sibuk diam-diam mempersiapkan kejutan valentine ala Adam untuk siti (kala itu saya tak mengerti hukum merayakan valentine dalam islam), menonton pertandingan basket Adam yang tergabung dalam tim basket sekolah. Saat dia sengaja memercikkan keringatnya kemuka saya yang membuat saya sewot karena jijik, makan nasi goreng sepiring bertiga dengan Andi di BFC Nagoya Hill. Dan dia yang hobi memasak mie rebus dirumah saya saat itu. Sampai bahasa Indonesianya yang kadang terbalik. Rasanya pertemanan kami baru saja terjalin kemarin.
Hingga minggu pagi diawal 2012 saya mendapat berita bahwa Adam teman saya itu telah meninggal. Saya tidak percaya, hingga akhirnya siti mengatakan bahwa dia melihat sendiri jenazah Adam. Saat itu saya sedang menjadi tim sunduq untuk penggalangan dana Palestine. Saya tak dapat menahan tangis, bukan saja karena emosi bergejolak yang dimainkan oleh pengisi acara, namun juga karena kehilangan Adam.
Aaahh.
maut tak pernah dapat ditebak. Kapan akan menyambangi.
Terakhir bertemu dengan Adam, saat acara POMNAS. Dia menjadi salah satu tim Basket untuk KEPRI. Saat itu ia melawan tim Yogyakarta. Saya bersorak bertemu dengan Adam. Sedikit berjinggrak. Disampingnya ada seorang gadis Chinese. Saya yakin itu pacarnya. Ingin menyapa lebih dekat, tapi saat itu Adam sedang berbicara dengan Handphonenya. Saya tak bisa menunggu lama, saya pun segera meninggalkan Adam karena saat itu saya dengan bertugas menjadi L.O. itu pertemuan terakhir saya dengan Adam. Lengkap dengan pakaian basket, sepatu, dan rambut ala mohawknya. Kini saya benar-benar tak dapat melihat dia lagi.
Apapun caramu meninggalkan dunia ini, bagaimana pun masalah yang engkau hadapi. Kamu telah memilih, Dam. Memilih pergi dengan jalan yang tak patut dikenang.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment