13 September 2013

Genggam Hati, Agar Mulut Tak Mengeluh

Pernahkah bercerita, berkeluh kesah kepada seseorang dan hasilnya kita merasa nihil ?
Kita tak mendapat jawaban yang memuaskan atau sekedar lapang perasaan didada ?

Saya kerap seperti itu.
Sudah panjang lebar bercerita, menumpahkan segala emosi dan hasilnya hanya "hmmm.." dan anggukkan tanda cerita sudah didengarkan, kemudian siap diakhiri.

Menjadi karyawan disebuah perusahaan yang tiap gerak-gerak kita ada dalam SOP, memang tantangan tersendiri sekaligus pembunuhan kreativitas. Bagaima tidak terbunuh kreativitas kita jika segala hal telah ditentukan dan harus sesuai dengan SOP. Tapi kembali lagi ke resiko pekerjaan. Masing-masing dari kita berhak memilih dan wajib menerima resikonya.

Berkeluh kesah tentang keadaan sulit yang menyesakkan, berkeluh dan mengkritik semua hal dalam setiap pekerjaan, berharap mendapat jatah dan porsi pekerjaan yang sama dengan rekan kerja, malah membuat hati semakin tersiksa.

Sudah saatnya bersyukur. Syukuri setiap detail proses yang pahit dan sulit diterima.
Syukur sgala nikmat, jika nikmat kerja tidak didapat. Minimal nikmat keluarga yang patut disyukuri. Atau nikmat hidup hingga kita masih berkesempatan untuk berbuat.

Karena, keluh kesah yang kita utarakan bisa jadi mereka pun merasakan.
Kekesalan dan amarah yang terpendam di hati, bisa jadi mereka dalam kondisi sama yang mungkin jauh lebih kronis.

Mari,
Genggam hati, kuasai diri.
Agar kita mampu mengeluh kepada sang Maha Pencipta, Alloh !

(Catatan untuk diri, agar menahan keluhan)

No comments: