14 July 2009
KING, Today Inspiration
"Percuma jadi juara klo jadi beban buat orang lain" itulah kira-kira perkataan yang diucapkan oleh Guntur dalam Film KING karya sutradara Ari sihasale kepada ayahnya saat memenangkan piala Kelurahan .
Film yang berkisah semangat menggelora seorang anak untuk menjadi pemain bulu tangkis yang hebat demi ayah dan orang-orang yang Ia sayangi. Kisah Liem Swie King idola sang ayah, mampu membangkitkan semangat Guntur untuk meraih mimpinya menjadi pemaen Bulu tangkis yang hebat. KIsah yang selalu di ceritakan oleh ayahnya. Dan setiap impian selalu butuh perjuangan yang besar untuk menwujudkannya. Dibantu oleh sahabat tercinta RADEN, yang selalu hadir dengan ide-ide cemerlang walau jarang yang berhasil membuat hidup Guntur penuh dengan pertualangan jahil.
Dibumbui dengan tingkah khas anak-anak yang penuh dengan keceriaan dan tingkah lucu, persahabatan yang tulus, dan tantangan keadaan yang serba kurang untuk mewujudkan impian. Guntur sukses menuju Juara Asia. Impian yang dirakit dalam keadaan yang serba kekurangan. Dan perjuangan terberat bukan saat hendak meraih mimpi, namun mengalahkan diri sendiri dari segala emosi dan ego yang dimiliki Guntur. Didikan yang keras dari Ayahnya membuat jiwa Guntur penuh dengn konflik pribadi. Hubungan yang kaku dengan ayahnya membuat perhatian Guntur kurang terhadap ayahnya, padahal ayahnyalah yang selama ini membantu semua perjuangan mendapatkan Raket saat akan bertanding didesanya. Sebuah perjuangan tulus seorang ayah demi mewujudkan mimpi anaknya. Perjuangan yang tidak pernah diketahui langsung oleh Guntur.
Dan persahabatan antara Guntur, Raden, dan Michelle pun unik. Pengorbanan-pengorbanan Raden untuk membantu Guntur mewujudkan mimpinya dilakukan dengan perbuatan lucu dengan cara mencuri setiap benda yang dibutuhkan Guntur, tak jaranga malah menimbulkan masalah baru bagi Guntur. Dan Bersahabat dengan si cantik Michelle yang rela ikutan ngamen dipinggir jalan.
Musuh Terbesar adalah diri sendiri
Itulah yang dialami oleh Guntur. Ia menjadi pribadi yang pemarah akibat didikan keras ayahnya yang selalu menuntutnya untuk menang. Dia menjadi sangat emosi dan mudah ngambek saat mulai putus asa. Kadang tak jarang Ia menyakiti hati orang-orang terdekatnya karena sifat buruknya. Mengalahkan semua energi negatif memang sulit. Bahkan kita sering merasa paling benar dan tak ingin diatur karena merasa besar dan benar. Merasa bahwa kita bisa tanpa bantuan pihak manapun. Keadaan yang serba sulit dan tekanan yang berat acapkali membuat kita lupa pada orang-orang disekitar kita yang mempunyai perhatian besar terhadap kita.
Sulitnya menangkap sinyal Sayang dari orang terkasih
Mengungkapkan perasaan sayang yang kita miliki itu bukanlah hal yang mudah. Ada banyak kendala dalam menterjemahkan rasa sayang menjadi kata-kata dan perhatian secara terbuka. Ketakutan akan disalahgunakan rasa sayang yang ditunjukan membuat sebagian orang menyembunyikan rasa sayang yang ia miliki dengan alasan takut orang yang kita sayangi tersebut menjadi manja dan lupa diri. Padahal, mengungkapkan rasa sayang secara terbuka dan mengucapkannya melalui kata-kata sangat diperlukan. Karena tidak setiap orang paham dan tahu perasaan yang kita miliki apalagi jika sengaja di sembunyikan. Memang, mengungkapkan rasa sayang itu perlu perjuangan khusus, disana ada ego dan gengsi yang bermain. Itulah yang dialami ayahnya Guntur. Yang mendidik dengan keras anaknya dan menyembunyikan rasa sayang dan perhatian terhadap Guntur membuat Guntur semakin jauh kepada ayahnya dan menganggap ayahnya tidak sayang. Dan pada akhirnya, Guntur dan ayahnya menyadari bahwa apapun yang terjadi didunia ini, mereka adalah ayah-anak yang saling menyayangi.
Sahabat, Teman dalam Sepi
Persahabatan adalah sebuah ikatan yang kuat antar manusia. Ia mampu merubah duka menjadi senyum, merubah tangis menjadi tawa. Sahabat, tempat bergantung dikala rapuh dan tempat berbagi dikala lebih. Pengorbanan sahabat yang dilakukan secara tulus sering kali dianggap sebelah mata. Dan kita merasa tak butuh sahabat dan sendiri menjadi pilihan saat sepi. Jika ingin membuka sedikit mata dan berpikir dengan nurani, siapa yang mengulurkan tangan pertama kali saat kita jatuh? Siapa yang siap mendengarkan semua keluh kesah disaat kita mulai jenuh? siapa yang menguatkan disaat kita rapuh ? siapa yang mengingatkan disaat kita alpa? jawabannya pasti Sahabat. Namun sayang, sahabat yang kita miliki sering tidak kita jaga dengan baik. Sering kita acuhkan dengan dalih sahabat akan mengerti. Kita lupa, bahwa sahabatpun manusia biasa yang punya hati dan rasa. Sahabat bisa tersinggung, marah dan tersakiti akibat ulah kita. Sahabat menjadi sangat berharga ketika ia pergi menjauh. Raden, mengajarkan kita nikmatnya menjadi seorang sahabat sejati.
Menjadi Singel Parent, Sulit !
membesarkan anak seorang diri tanpa pasangan itu bukan pekerjaan ringan. Dibutuhkan ketelatenan yang luar biasa dan kesabaran dalam menjalani hidup. Tak ada teman untuk diskusi, tak ada teman untuk mengatasi kebandelan anak, tak ada teman untuk berbagi cerita tentang prestasi anak. Belum lagi perasaan sedih, saat anak menanyakan sang pasangan hidup. Dan sedih melihat anak tumbuh tanpa mendapat kasih sayang lengkap dari kedua orang tua. Dan tentu saja, kadang sulit menjelaskan kondisi yang dialami kepada anak tanpa orang tua yang lengkap. Pemahaman yang kurang, komunikasi yang minim dan pengertian antar orang tua-anak yang tidak terjalin dengan baik sering menimbulkan masalah baru. Betapa menjadi orang tua tunggal itu sulit. Dan hidup dan berkembang tanpa orang tua yang lengkap bukanlah hal yang menyenangkan bagi sang anak. Ia harus cukup hanya dengan satu orang tua. Orang tua yang merangkap pekerjaan berlipat menjadi ayah sekaligus menjadi ibu. Pemahaman yang tinggi, dituntut disini.
Tidak ada yang Tidak mungkin
Sebesar apapun mimpi yang kita miliki, pasti akan terwujud. Kuncinya hanya satu YAKIN. Jika hati kita telah yakin dan mantap dengan mimpi yag kita miliki, maka langkah selanjutnya adalah BERTINDAK [action]. Keyakinan yang besar membuat kita berani melangkah dan terus bangun saat jatuh dan hambatan menghalangi. Tidak ada yang tidak mungkin, semua hal bisa kita wujudkan. Cibiran, sindiran, dan dianggap terlalu muluk dengan mimpi yang kita miliki bukanlah halangan yang mematikan langkah kita untuk mewujudkan mimpi. Itu akan menjadi acuan yang justru semakin membakar semangat. Mimpi, tinggi namun pasti dapat direngkuh.
Indonesia, Paru-paru dunia
Tak salah dengan istilah ini, lokasi syuting yang terletak disalah satu daerah indonesia mampu membuat kita berdecak kagum dan semakin mencintai indonesia. Film King ini mengambil lokasi syuting di daerah Bondowoso, Banyuwangi, dan Kudus. Dan kawah Ijen menyajikan pemandangan yang dahsyat. Nuansa alam yang natural dan fresh, hewan-hewan yang bebas berkeliaran, pemandangan hijau nan indah, dan penduduk yang saling mengenal antar tetangga. Aku Cinta Indonesia. Rasa ini wajib terus ditanamkan dihati para generasi bangsa agar cinta dan mulai mengenali daerah tanah air sendiri. Dan menjadikan wilayah indonesia menjadi alternatif pilihan disaat liburan. Bukan luar negeri yang tak kita kenal.
aih...
disisi lain aku merasa sedih dan ironis dengan kondisi tempat tinggalku sekarang. Hutan hijau mulai gundul dan ditebangi. Developer berlomba-lomba membangun gedung tinggi dan menyingkirkan tanaman hijau. Tetangga yang tak saling mengenal, dan menemukan orang-orang yang peduli dengan sesama mulai kesulitan. Pagar yang tinggi menjadi pemisah antar warga.
Hmm...
aku merindukan kampung halamanku, Magelang. Dengan pemandangan sawah yang masih membentang, masakan khas tradisional yang nimkmat, udara yang bersih dan segar, pemandangan gunung yang bisa dinikmati dari jauh. Udara dingin yang alami, dan teman sepermainan yang sedesa yang saling mengenal.
Batam oh Batam
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment