senin kemaren, pas 17 agustus aku menyaksikan ospek maba dengan judul Senior Time.
(harusnya, aku posting tulisan ini sejak hari kejadian, tapi gg sempet. jadi mandek di HP aja. Belum sempet aku upload)
jujur,,
aku speechless.
Gak ngerti jugaapa yg sedang mereka lakukan dan manfaat untuk maba itu.
ijinkan aku untuk menulis, mengungkapkan pendapat, dan sedikit berargumen.
Dunia pendidikan,
menurutku tak harus diajar dengan suara lantang, menggema, dorongan bahu, dan pelototan mata. mereka berpendidikan, mereka pun mengerti bahasa lisan yang berintonasi rendah.
tapi kenapa semuanya berbeda ?
seolah bentakan, dorongan bahu, dan plototan mata, menjadi hal yang wajib saat ospek tiba.
mari sedikit merenung.
haramkah bila ospek hanya di isi dengan kegiatan yang menyenangkan tanpa perpeloncoan ?
dengan seminar yang bermanfaat, games yang meningkatkan kerjasama, simulasi yang mendekatkan pada pendidikan di kampus. dll.
ahh.
rasanya kalian tau jawabannya.
kalian tahu hal apa yang menyenangkan dan mendidik.
apa pulak manfaat bentakan itu selain kepuasan pribadi bagi sii pembentak ?
trus, bagaimana dengan dampak sii penerima bentakan ?
biar aku menceritakan sedikit pengalamanku saat menjadi sii penerima bentakan.
contohnya aku saja yang pernah mengikuti kegiatan ospek itu.
aku menjadi sangat amat membenci sii pembentak. selalu mengenang wajah mereka yang membentak. selama beberapa hari bentakan itu terngiang-ngiang di telinga, dan ketika tidur pun suara bentakan itu masi menari dengan indah di telinga.
Trauma kah itu namanya ?
pengamanan panpel yang berlebihan pun ikut menggelitik tanya, setiap bagi siapa yang mendekat atau melewati daerah ospek sedang berlangsung, maka dengan sigap panpel bertugas sebagai pengaman yang bertugas mengintrogasi. Semua tertutup.
ini luar biasa.
hanya sebatas ospek saja sudah mulai tertutup mainnya. gimana nanti jika mereka telah mulai terjun kemasyarakat ? mungkin semua akan ditutup-tutupi walo itu menyangkut orang banyak. siapa tau ??
ini lah sepenggal kisah pendidikan kita.
berjuta warna yang mewarnai pendidikan sekitar kita.
dan ospek pun tak ingin ketinggalan menorehkan warna melalui cerita yang cukup sulit di terima bagi mereka ynag mengaku intelek.
mereka di didik dengan suara yang nyaring memekakkan telinga. Tak heran, jika suatu saat mereka telah berada di atas suara nyaring itu sah digunakan kepada para bawahan sebagai aplikasi saat pendidikan selama ospek. Yang dibawah, berhak menerima suara nyaring itu.
Lah wong di didik dengan suara keras yang menggema, hasil output pun tak kalah keras nyaringnya.
itu menjadi hal yang wajar rasanya. jika mereka menjadi orang-orang yang hanya keras dimulut, tapi lembek di mentalnya.
selamat datang maba,
nikmati aneka suara keras yang dihidangkan padamu.
semangat !!
22 August 2009
16 August 2009
Gagu yg Dahsyat !
Kemaren, ( 14-15 agustus 09) presentasi LPM kepada seluruh Maba. Hari pertama yaitu tgl 14 agustus semua anggota LPM hadir dengan baju full hitam, tak ada almamater, baju seragam atau apapun dari kami. Sengaja tdk menggunakan almamater. Demi kekompakan tim LPM Paradigma (padahal emang gg punya seragam wak) hehehehe.
dan, presentasi kali ini sukses bikin aku gugup habis. Gak tahu apa alasan jelasnya yang membuat aku gugup setengah mati. Padahal aku sudah sering presentasi dan berhadapan dengan orang banyak. namun, kali ini aku benar-benar gak mampu menetralisir kegugupan. Gugup menguasai.
setelah hari pertama yg dilanda kegugupan yang dahsyat. Kami harus kembali presentasi untuk yang kedua kalinya. dan aku kembali yang mendapat jatah presentasi.
dan untuk yang kali kedua ini, aku bertekad untuk membuang semua rasa grogi + gagu.
tapi..
aku gagal sodara-sodara.
aku gagal !
aku tetap grogi bangets hari itu.
huft.
sampai aku melewatkan sesi penting tanya jawab.
sesi itu yang seharusnya di isi oleh pimpinan umum LPM Paradigma, malah sukses aku lupakan.
bukan hanya itu kesalahan fatal yang aku buat.
aku juga salah menyebut nama VYA menjadi SARRA (habis mereka mirip sih, kayak satu paket. hehehehe)
Aku kembali melakukan tindakan bodo.
MAAF.
Itu semua diluar kesengajaan dan tidak untuk di tiru.
:(
Maba.
senang rasanya mereka datang.
kehadiran mereka menandakan masa jabatan maba yang aku sandang berakhir.
dan aku bukan lagi menjadi angkatan yang paling kecil.
Horeeee !!!
mereka datang,
membawa semangat.
generasi baru yang bakal meneruskan dan mengganti tempat-tempat yang kami duduki sekarang.
menjadi maba adalah bagian yang tak mungkin dilepaskan dalam dunia perkampusan. ketika menjadi maba, aku pernah melakukan tindakan bodo. Dan semua maba mungkin mengalami nasib yang sama dengan aku. di tuntut untuk profesional menjadi maba dengan melakukan tindakan yang di inginkan senior.
iyo tho ?
aaah.
aku tak sabar menemukan maba yang mempunyai talenta yang luar biasa dan potensial untuk menjadi d'next generation.
yeaaah !
hmmmm.
tanpa terasa, aku telah satu tahun menjalani status menjadi mahasiswa.
banyak hal yang terjadi selama setahun ini.
bertemu dengan banyak teman, menemukan banyak hal baru yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya dan hal lainnya yang luar biasa.
Dan hal yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya pun terjadi dalam setahun ini. nyaris pindah ke pinang, menemukan musuh baru, menangis di depan umum, bermasalah dengan dosen, absensi hancur, gg ikut UAS, dan bertemu dengan orang yang selalu bikin semangat.
Banyak sekali momen-momen indah yang terjadi selama menjadi maba.
walo harus aku akui,
aku tidak berada dijurusan yang tepat.
tidak berada dijurusan yang membuat aku betah.
akhirnya,
selamat tinggal status mabaku.
dan terima kasih buat semua orang yang telah menemani aku menjalani perjalanan panjang setahun ini.
terima kasih buat semuanya.
buat pujian, makian, hinaan, candaan, ejekan, dan kata" indah yang tak pernah habis walo sering diucapakan (malah nambah !)
A BIG LOVE FOR YOU.
dan, presentasi kali ini sukses bikin aku gugup habis. Gak tahu apa alasan jelasnya yang membuat aku gugup setengah mati. Padahal aku sudah sering presentasi dan berhadapan dengan orang banyak. namun, kali ini aku benar-benar gak mampu menetralisir kegugupan. Gugup menguasai.
setelah hari pertama yg dilanda kegugupan yang dahsyat. Kami harus kembali presentasi untuk yang kedua kalinya. dan aku kembali yang mendapat jatah presentasi.
dan untuk yang kali kedua ini, aku bertekad untuk membuang semua rasa grogi + gagu.
tapi..
aku gagal sodara-sodara.
aku gagal !
aku tetap grogi bangets hari itu.
huft.
sampai aku melewatkan sesi penting tanya jawab.
sesi itu yang seharusnya di isi oleh pimpinan umum LPM Paradigma, malah sukses aku lupakan.
bukan hanya itu kesalahan fatal yang aku buat.
aku juga salah menyebut nama VYA menjadi SARRA (habis mereka mirip sih, kayak satu paket. hehehehe)
Aku kembali melakukan tindakan bodo.
MAAF.
Itu semua diluar kesengajaan dan tidak untuk di tiru.
:(
Maba.
senang rasanya mereka datang.
kehadiran mereka menandakan masa jabatan maba yang aku sandang berakhir.
dan aku bukan lagi menjadi angkatan yang paling kecil.
Horeeee !!!
mereka datang,
membawa semangat.
generasi baru yang bakal meneruskan dan mengganti tempat-tempat yang kami duduki sekarang.
menjadi maba adalah bagian yang tak mungkin dilepaskan dalam dunia perkampusan. ketika menjadi maba, aku pernah melakukan tindakan bodo. Dan semua maba mungkin mengalami nasib yang sama dengan aku. di tuntut untuk profesional menjadi maba dengan melakukan tindakan yang di inginkan senior.
iyo tho ?
aaah.
aku tak sabar menemukan maba yang mempunyai talenta yang luar biasa dan potensial untuk menjadi d'next generation.
yeaaah !
hmmmm.
tanpa terasa, aku telah satu tahun menjalani status menjadi mahasiswa.
banyak hal yang terjadi selama setahun ini.
bertemu dengan banyak teman, menemukan banyak hal baru yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya dan hal lainnya yang luar biasa.
Dan hal yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya pun terjadi dalam setahun ini. nyaris pindah ke pinang, menemukan musuh baru, menangis di depan umum, bermasalah dengan dosen, absensi hancur, gg ikut UAS, dan bertemu dengan orang yang selalu bikin semangat.
Banyak sekali momen-momen indah yang terjadi selama menjadi maba.
walo harus aku akui,
aku tidak berada dijurusan yang tepat.
tidak berada dijurusan yang membuat aku betah.
akhirnya,
selamat tinggal status mabaku.
dan terima kasih buat semua orang yang telah menemani aku menjalani perjalanan panjang setahun ini.
terima kasih buat semuanya.
buat pujian, makian, hinaan, candaan, ejekan, dan kata" indah yang tak pernah habis walo sering diucapakan (malah nambah !)
A BIG LOVE FOR YOU.
13 August 2009
Rokok
Hari, saat perjalanan menuju SEKRE KAMMI dalam agenda tugas negara (halah) aku kembali menaiki ScaryMovie (baca : Keri). Angkot favorit ku. Saat memasuki keri itu, aku melihat seorang pelajar yang masih lengkap menggunakan atribut sekolah.
jari kiri memegang rokok yang hampir habis. Aku diam dan trus mengamati rokok yang di jari anak itu. tiba-tiba aku berpikir seperti ini :
1. kalo aku minta membuang rokok yg ditangannya, kasian dia. beli rokok itu masih pake uang saku pemberian orang tua. *mendadak gak tega*.
2. kalo didiamkan terus, kasian dia. bunuh diri secara perlahan dengan menghisap rokok. Bodo ah ! klo dia mati cepet gara-gara itu rokok. Perkara dialah. Ulah dia dengan rokoknya. *kembali mengamati sii jari perokok*
3. kira-kira dia beli rokok itu berapa ya? merk apa rokoknya ? udah berapa lama dia merokok. Kok mukanya jelek seh ? *lah ? kok malah mikirin dia, aku ?*
sementara dia, salting dengan rokoknya.
4. Hadoh !! gak bisa di diamkan ini ! aku mual maw muntah !. stop merokok ! toloong. tapi mendadak aku kepikiran dengan pemikiran ku nomor satu. *menarik jilbab, dan menutup hidung erat*
dan setelah kegelisahan yang melanda, sii rokok telah habis terhisap. aku pun lega dan berkata " akhirnya, rokoknya habis juga !" sambil menunjukkan muka memelas mau muntah.
dia ?
terdiam dan memandang aneh muka ku.
haaah.
kadang sulit untuk mengatakan keberatan atas situasi yang kita hadapi. selalu ada pertimbangan yang menghadang untuk jujur.Bahkan, kadang terpaksa diam walo berat bagi kita untuk menerima.
aku turun dari angkot dan kembali mengatakan " terima kasih buat rokoknya"
(postingan apa ini ??!)
jari kiri memegang rokok yang hampir habis. Aku diam dan trus mengamati rokok yang di jari anak itu. tiba-tiba aku berpikir seperti ini :
1. kalo aku minta membuang rokok yg ditangannya, kasian dia. beli rokok itu masih pake uang saku pemberian orang tua. *mendadak gak tega*.
2. kalo didiamkan terus, kasian dia. bunuh diri secara perlahan dengan menghisap rokok. Bodo ah ! klo dia mati cepet gara-gara itu rokok. Perkara dialah. Ulah dia dengan rokoknya. *kembali mengamati sii jari perokok*
3. kira-kira dia beli rokok itu berapa ya? merk apa rokoknya ? udah berapa lama dia merokok. Kok mukanya jelek seh ? *lah ? kok malah mikirin dia, aku ?*
sementara dia, salting dengan rokoknya.
4. Hadoh !! gak bisa di diamkan ini ! aku mual maw muntah !. stop merokok ! toloong. tapi mendadak aku kepikiran dengan pemikiran ku nomor satu. *menarik jilbab, dan menutup hidung erat*
dan setelah kegelisahan yang melanda, sii rokok telah habis terhisap. aku pun lega dan berkata " akhirnya, rokoknya habis juga !" sambil menunjukkan muka memelas mau muntah.
dia ?
terdiam dan memandang aneh muka ku.
haaah.
kadang sulit untuk mengatakan keberatan atas situasi yang kita hadapi. selalu ada pertimbangan yang menghadang untuk jujur.Bahkan, kadang terpaksa diam walo berat bagi kita untuk menerima.
aku turun dari angkot dan kembali mengatakan " terima kasih buat rokoknya"
(postingan apa ini ??!)
10 August 2009
Bila Fisik Menguasai
Bagi kamu yang mengangap fisik adalah segala
sana.
kejar ragawi itu.
peluk erat bayang semu yang mengecoh.
nikmati kefatamorganaan duniawi
genggam erat semua itu.
tatap lekat jasmani itu.
dan kau akan menemukan kekosongan.
kosong.
rapuh di dalam.
ingatlah
elok rupa itu hanya tipuan
yang datang membayang dan menenggelamkan.
yang kemudian menjadi fakta yang mengerikan.
ragawi.
indah dimata.
nikmat di pandang.
membius di jiwa.
Namun enyah seketika.
bila waktunya tiba.
sana.
kejar ragawi itu.
peluk erat bayang semu yang mengecoh.
nikmati kefatamorganaan duniawi
genggam erat semua itu.
tatap lekat jasmani itu.
dan kau akan menemukan kekosongan.
kosong.
rapuh di dalam.
ingatlah
elok rupa itu hanya tipuan
yang datang membayang dan menenggelamkan.
yang kemudian menjadi fakta yang mengerikan.
ragawi.
indah dimata.
nikmat di pandang.
membius di jiwa.
Namun enyah seketika.
bila waktunya tiba.
Subscribe to:
Posts (Atom)