13 June 2011

Didera Rasa Pesimis yang Luar Biasa


detik-detik meninggalkan semester enam.
perasaan gundah gulana mulai berdatangan. beragam jenis perasaan negatif mulai menghampiri.
semester tujuh, berarti masa-masa pengangguran itu kian mendekat !
degh !

aku cemas.
berbagai bisnis aku coba kembangkan. namun selalu tenggelam sebelum berlayar.
lalu dengan apa aku nanti mengisi waktu luangku ?
sementara semester tujuh hanya ada 2 mata kuliah. dan salah satunya seminar akuntansi.
aku rasa seminar itu hanya akan diselenggarakan sekali.
berarti hanya akan ada 1 mata kuliah yang akan aku hadapi saat semester tujuh.
dalam satu minggu hanya 1 mata kuliah.
selama enam bulan aku akan seperti itu.
hah !

walaupun akan ada Kukerta.
tapi itu hanya 1 bulan. bahkan dihitung-hitung hanya 20 hari.

aku mulaii kebingungan.
ide bisnis ?

banyak berdatangan.
namun tak satupun bisa aku realisasikan.
selalu gagal dan menemui jalan buntu !

lalu akan aku isi dengan apa semester tujuh ini ?
kerja?
kerjaan apa ?
perusahaan mana yang mau menerima mahasiswa semester tujuh yang dalam satu minggu harus ijin satu kali.
bahkan mungkin lebih.

duh.
aku didera rasa cemas.
merasa akan menjadi pengangguran.
merasa akan menjadi manusian tanpa guna.
:(

*streess*

07 June 2011

Ini Apa ?


Saya sedang dalam 'Mood' yang berantakan.
dalam sekejap saya bisa bertingkah amat sangat bahagia.
dalam beberapa detik kedepan saya pun bisa bercucuran air mata dengan sendirinya.
Ada yang tidak beres dengan hati saya.

Sulitnya mengelola emosi. Walo saya tahu bahkan kendali emosi sepenuhnya ada pada diri kita. Mau senang, Mau susah, Mau gelisah sesungguhnya diri kita yang dapat mengatur.

Tapi kemudian saya berfikir.
ternyata saya penipu ulung.
pada diri sendiri saya saja dengan mudah menipu diri.
saya mulaii membohongi diri dengan mengatakan benci, namun disisi lain saya masih mencinta. saya mengatakan tidak suka, namun suatu ketika saya menyukai.

Saya tak cukup mengenali diri saya.
saya tak tanggap dengan kondisi bathin yang saya miliki.
kerap kali saya salah melangkah mengambil tindakan atas luapan emosi yang saya miliki.
padahal jika ingin berpikir jernih dan ikhlas dengan apa yang terjadi, justru luapan emosi yang menurut otak saya, itu yang harus dilakukan untuk menanggapi emosi negatif saya yang meluap saat itu. malah justru hal itu yang paling ingin saya hindari.

saya kerap bertindak spontanitas.
tanpa mikir efek kedepannya apa.
saya mudah terjerat perasaan saya.
saya sering tidak bisa mengendalikan diri.
terlebih soal hati.
apa yg saya rasa.
itu yang saya lakukan.
tak dapat ditunda, tak dapat dialihkan.

sekarang saya tak ingin menipu diri.
saya ingin mengatakan.
bahwa kondisi hati saya sedang sakit.
menolak segala kesedihan yang saya miliki.
perih atas hal yang dijalani.

sebagai manusia biasa.
saya membenci siatuasi ini.
namun sebagai hambaNYA.
ini yang harus saya lakukan.
dan konsekuensinya keperihan hati yang menyayat.