13 July 2009

Jilbab

Sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan. Sebuah penghargaan tertinggi dari-NYA agar wanita lebih aman dari pandangan nakal. Dengan jilbab tidak akan mengurangi apapun dari diri wanita. Tak sedikitpun berkurang. setidaknya ini yang aku pahami sejak 8 bulan lalu.
Dan sebuah kisah bermula. saat profesi menuntut melepaskan jilbab atas nama kenyamaan, keseragaman, dan tentu saja lebih menarik (katanya) di tempat kerja. Dan alasan lainya yang sulit dicerna akal sehat. Cenderung terlalu mengada-ada.

Awalnya,saat mendengar kabar bahwa ada pekerjaan yag mengharuskan membuka jilbab aku kurang percaya. Bagaimana mungkin ada yang melarang pemakaian jilbab padahal itu suatu perintah dari-NYA.

Tapi, ini terjadi pada salah seorang teman akrabku. Ia berusaha mencari pekerjaan untuk mengisi liburan. Dan kondisinya pun butuh uang. Dengan iming-iming gaji Rp 1.045.000 mampu membuat teman ku dilema. Dan berpikir keras untuk menentukan sikap. saat bertemu di kampus, dengan semangat Ia bercerita bahwa Ia dapat pekerjaan untuk liburan dengan fee lumayan.

Dia : " Des, aku dapet kerjaan !" katanya dengan semangat dan muka berbinar
aku : " oya. Kerjaan apa? dimana ? " kataku tak kalah antusias.
Dia : " di..." Ia menyebutkan tempat salah satu mall.
Aku : " Wah. Keren ! gaji ?"
Dia : " Rp 1.045.000. Lumayan kan des? Aku lagi butuh uang neh"
Aku : " Iaa. Bagus itu "
Dia : " Tapi aku harus melepaskan jilbab klo jadi kerja" kata dia tiba-tiba sedih
Aku : " Haa. Kok bisa ? aneh banget !"
Dia : " Itu peraturannya des.."
Aku : " Jilbab wajib loh" Aku hanya mengingatkan dan terdiam. Menunggu respon dari dia.
Dia : " Nyari kerjaan itu susah des.." katanya melemah.

Hanya hanya bisa terdiam. Aku tahu kondisi yang dia alami. Tapi aku juga gg bisa bantu. hanya berdoa. semoga hatinya diberi ketetapan untuk bertahan memakai jilbab.
aku diam sambil memikirkan solusi buat dia. Namun otak ku buntu. Aku malah merasa berat melihat kearah wajahnya. Dan aku putuskan untuk beranjak dari tempat duduk dan membiarkan dia sendiri untuk berpikir. Aku yakin, dia bisa memberikan yang terbaik buat dirinya.

Betapa uang bisa merubah apapun.Dan aku paham atas kondisi teman ku tadi. Pelajaran berharga buat aku. setidaknya kisah ini membuat aku berkaca. aku beruntung dengan segala rupa hidup yang aku miliki.

Dan terakhir, teman aku tadi mengatakan bahwa "JILBABKU lebih berharga". Dan Ia pun mengundurkan diri dari tawaran pekerjaan itu. Pilihan yang cerdas dan bijak.

Bertemu dengan orang yang semangat dan tegar selalu menjadi inspirasi. Dan berkumpul dengan orang yang mempunyai keyakinan tinggi dengan-NYA selalu memberikan kenikmatan tersendiri. Aku selalu bahagia berteman dan gabung dengan IKHWAH.


No comments: