07 April 2009

Ms.D

Malam itu, Ms D, segera mengerjakan tugas Akuntansinya. Ia mempersiapkan semua alat bahan bantu untuk memulai operasi Akuntansi. "Hmm.. kali ini lembur lagi! " pikir Ms D. PR akuntansi minggu lalu belum juga Ia kerjakan. Ia mulai mengotak-atik dan membolak-balik buku Akuntansi itu. Jenuh ! Ahh.. klo tiap malam harus ronda malam gini gara-gara akuntansi parah juga.

Ia mulai mengerjakan PR akuntansi sambil sms-an (biar ada hiburan, ngerjain PR sambil SMS). sesekali meniup-niup jempolnya yang mulai sakit karena motong kuku kependekan. Diperhatikannya kukunya yang mulai agak merah. "kuku ku sayang, bertahan lagh.. !" ujar Ms D menyemangati kukunya. Ia tetap melanjutkan PR akuntansinya.

Ditengah keasyikan + kemuakan dengan akuntansi, tiba-tiba kejadian malang tidak dapat Ia hindari. Lampu mendadak Padam. Spontan Ia berteriak "Mama !" sambil berlari menuju kamar mamanya yang terletak persis disamping kamar tidurnya. Maklum, dalam situasi yang gelap Ms.D tidak bisa berpikir dengan normal. Ia selalu parno tanpa sebab jika berada dalam kegelapan sendirian. Kebiasaan buruknya ini sempet diprotes mamanya dan jadi bahan olok-olok oleh adeknya yang berbadan dua kali lipat dari badan Ms.D. Ahh.. Biarlah, semua orang punya Phobia. pikir Ms.D.

Mamanya datang ke kamar Ms.D menghidupkan beberapa lilin dan lampu senter yang tidak pernah hilang dari kamar Ms.D. Senter itu antisipasi saat kejadian buruk seperti mati lampu menimpanya. Kamar sudah mulai terang. Mamanya kembali kekamarnya dan segera tidur nyenyak . Tinggallah Ms.D sendrian sambil membereskan beberapa alat tulis yang berantakan.

Jarum jam sudah menunjukkan jam 11 malam lewat, namun tidak ada tanda-tanda lampu akan hidup. Ia dikagetkan dengan suara SMS. "Wah, malam-malam gini masih ada yang melek" pikir Ms.D. Ia membaca sms dan kemudian me-reply-nya. Ia mulai lupa dengan keadaan kamar yang gelap gulita. Jempol kirinya mulai pegel karena digunakan bergantian dengan jempol kanan untuk sms-an. Ia pun berinisiatif menelpon teman yang diajaknya ber-sms ria. Ya.. Percakapan pun mengalir..

sekitar dua jam-an dia on line. Jarum jam menunjukkan pukul 3 dini hari. " PLN emang resek dan tidak bernurani. giliran orang tidur malah lampu dimatiin. GaG ngerti apa klo gag bisa tidur dalam keadaan gelap ? Sial !PLNNNN.. " umpat Ms.D terhadap PLN.

Iapun pindah kamar menuju kamar mamanya demi tidur yang lebih baik. keesokan hari, saat bangun untukl sholat subuh, keadaan belum berubah. "Tumben mati lampu lama banget gini, berasa satu abad !" ujarnya saat mengambil air wudhu. setelah sholat, ia membangunkan adiknya, sii Ndut untuk siap-siap pergi kesekolah.

Adiknya pun tak kalah marah. Uring-uringan sambil mengumpat PLN yang tidak profesional. Mamanya yang mulai gusar melihat tingkah sii Ndut dan kakaknya, langsung keluar rumah. Mamanya cukup heran. saat melihat lampu tetangga menyala terang benderang. Tanpa menunggu lama, Mamanya menanyakan kepada tetangga mengapa lampu rumahnya menyala dengan indah. Dan jawaban polos tetangganya bahwa tidak ada mati lampu semalam. Hmm.. membingungkan ! PLN pilih kasih. Apa maksudnya memadamkan lampu tidak merata seperti ini. dan iseng-iseng mamanya mengotak-atik saklar rumahnya. Dan ternyata saklarnya turun sehingga menyebabkan lampu mati !

GUBRAK !!

Bukan mati lampu, bukan salah PLN, bukan salah tetangga..
Tapi memang murni karena saklarnya !

bagus..
Malam-malam..
gelap-gelapan..
karena kebodohan sendiri..

*keluarga yang aneh*


No comments: