27 May 2011

Wanita Inspiratif


Dalam 4 hari terakhir telah ada 3 berita duka yang saya terima. Pertama seorang tetangga yang melahirkan tanpa didampingi suaminya. Seorang teman seangkatan dengan saya, Mahasiswa Politeknik Batam dan terakhir seorang bunda luar biasa, inspiratif dan selalu memotivasi dalam setiap uraian tulisan yang almarhumah tulis.

Berkenankan saya bercerita. Tentang pertemuan singkat dengan Bu nurul. Waktu itu saya masih aktif di kepengurusan LPM paradigma. Seminar motivasi menulis yang diisi oleh Bu nurul kembali membangkitkan semangat menulis saya, saat itu LPM bekerja sama dengan FLP Batam. Sosoknya yang murah senyum, dan memberi berbagai wejangan bermanfaat tentang menulis usai acara berlangsung. Itu awal saya bertemu dengan beliau.

Hingga suatu hari, saya kembali bertemu dengan beliau. Kembali dalam sebuah acara menulis. Kali ini beliau membawa serta buku karangan beliau yang berjudul “sembari Cari Kutu”. Sebuah judul yang unik dan berhasil memikat saya untuk memilikinya. Saat seminar berlangsung, saya hanya sempat membeli bukunya. Selebihnya saya pergi dan tidak mengikuti seminar beliau. Karena saat itu saya pun sedang dipadatkan dengan jadwal promo buku MUHASABAH CINTA. Usaha yang sedang giat saya tekuni. Namun tak berakhir indah kerjasama saya dengan newParadigma Publishing.

Saat membaca bukunya, saya langsung tertarik. Bahasanya yang ringan namun mengena. Dan segala pemikiran tentang sosok seorang wanita ia tuang kan. Judul yang sangat saya ingat tentang Perempuan Pengarang. Tapi bukan judul lain tak memikat.

Saat itu saya buru-buru membuka fb beliau. Dan saya menuliskan. Sangat menyukai bukunya dan menyayangkan tidak sempat meminta tanda tangan beliau. Setelah beberapa minggu berlalu. Saya dikejutkan dengan status bu Nurul yang menulis ulang kata-kata saya di wall beliau sebagai statusnya.

Seperti testimoni untuk buku beliau. Namun yang bikin saya agak shock, beliau menuliskan “penggagas penerbitan buku di Batam “ diakhir kalimat testi saya. Oalaaah. Saya tak merasa sebagai pengagas ataupun pelopor. Tapi biarlah. Toh, saya pernah merasa bangga karena testi saya ditulis ulang di status beliau dan segala embel-embel dibelakang nama saya yang beliau cantumkan.
Saat ini, saya ingin sekali memiliki buku “ Sampai Akhir Jantungku berdetak” dan “ Cara mendidik akhlak anak “ jika judulnya tak salah.

Saya ingin mengenang beliau melalui tulisan inspiratif yang beliau tuangkan. Memaknai tulisan beliau bait per bait. Dan tentu saya menyerap segala pesan yang ingin beliau sampaikan.

Semoga buku-buku yang beliau ‘lahirkan’ mampu menjadi ladang amal yang tak pernah putus. Memberi manfaat untuk pembacanya. Dan yang paling menggembirakan, sebagai amal jariyah beliau.

Akhir kalimat, Terimalah Seluruh Amal Ibadah mereka ya Allah. Ampuni dosa mereka. Jadikan kematian mereka sebagai pintu gerbang awal menuju kenikmatan bertemu denganMu. Amiin Ya Rabb.

No comments: